Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemanfaatan Sampah Sayur Dari Pasar Tradisional Untuk Produksi Bioetanol Novirina Hendrasarie; Dimas Eka Mahendra
Jurnal Serambi Engineering Vol 5, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v5i3.2075

Abstract

Vegetables that do not sell and rotten will be thrown away. This makes the volume of waste increases every day. Vegetable waste that is no longer being sold, could reprocessed into useful products and selling value. The purpose of this research is to use vegetable waste to become bioethanol raw material, which have economic value. The selected vegetable waste was from potatoes, carrots, cabbage, cassava, chicory, and green mustard, because they have higher carbohydrate content than other vegetable waste. The bioethanol product produced will be measured by its bioethanol content and fermentation time. These two factors, affect the quality of the bioethanol produced. The microorganism used in this study was Saccharomyces cerevisiae. These microorganisms are in bread yeast and tape yeast, which are also examined for their effectiveness in the production of this vegetable waste bioethanol. From this study, producing bioethanol with the highest ethanol content of 15% v / v, produced in the interaction of bread yeast and 6 days’ fermentation time. Meanwhile, from the production using yeast tape, obtained ethanol levels of 13% v / v. Bioethanol from vegetable waste is not only to reduce the burden of waste generation, but can be used as an alternative energy to replace fuel.
Evaluasi Banjir pada Pertemuan Dua Sungai di DAS Sumbawa Hendra Usnaini; Novirina Hendrasarie; Rossyda Priyadarshini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 14 No 2 (2022): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.249 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v14i2.223

Abstract

Penanganan sungai pada Daerah Aliran Sungai (DAS) harus dilakukan secara integral, tidak dilakukan secara parsial, guna menjadi dasar dalam evaluasi terhadap banjir. Pada Pertemuan sungai Kerekeh dan Sungai Semongkat pada DAS Sumbawa harus dilakukan penelitian terkait daya tampung sungai/saluran dan identifikasi vegetasi pada pertemuan sungai tersebut, mengingat hamper setiap tahunnya sungai Brang Biji sebagai sungai yang menjadi muara dari pertemuan Sungai Kerekeh dan Sungai Semongkat selau terjadi banjir. Berdasarkan klasifikasi sungai berdasarkan lebar, sungai tersebut dikategorikan sungai kecil dengan karakteristik aliran yang berbeda, terbukti debit aliran Sungai Kerekeh sebesar 3,278 m³/detik lebih besar dibandingkan debit aliran sungai semongkat sebesar 0,442 m³/detik. Adapaun vegetasi pada pertemuan sungai tersebut terdiri dari pohon bambu, jati, nangka, sengon, pisang, kelapa, tumbuhan katang-katang dan tanaman widuri serta pohon malaka. Menghitung besarnya curah hujan rencana menggunakan Metode Gumbel dan Metode Haspers digunakan untuk menghitung debit banjir rencana. Curah hujan rencana diketahui sebesar 196,23 mm, sedangkan debit banjir rencana mencapai 79,483 m³/detik pada periode ulang hujan 10 tahun. Dari hasil perhitungan pada 5 (lima) titik pengamatan, hanya pada titik pengamatan ke-1 yang memiliki daya tampung saluran sebesar 150,31 m³/detik lebih besar dari pada debit banjir rencana yaitu sebesar 79,483 m³/detik dan tidak berpotensi banjir.Sedangkan ke-4 (empat) titik pengamatan yang lain dinyatakan berpotensi banjir karena daya tampung saluran lebih kecil dari debit banjir rencana yang diketahui sebesar 79,483 m³/detik.
Penyisihan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Terlarut dengan Memanfaatkan Adsorben Karbon Aktif Ampas Kopi Pada Air Sumur di Surabaya Aldy Fajar Nofansyah; Novirina Hendrasarie
Envirous Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal EnviroUS
Publisher : Envirous

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air itanah iyang ibiasa idisebut iair isumur ibiasanya imengandung idua iion ikovalen, iyaitu ibesi i(Fe) idan imangan i(Mn). iMenurut ihasil ipengujian ipertama iair isumur iparameter iFe i2,5 img/L idan iMn i3,56 img/L. iFe idan iMn idalam iair ijika imelebihi ibaku imutu i(Fe i1 img/L idan iMn i0,5 img/L) idapat imenjadi ikeruh, korosif idan ineurotoksik. iTeknologi iyang iumum idigunakan iuntuk imenghilangkan iFe idan iMn iadalah iadsorpsi. iPenelitian iini ibertujuan iuntuk imemanfaatkan iampas ikopi isebagai iadsorben idengan imendegradasi iparameter iFe idan iMn isecara i ifixed ibed icolumn.. iPada ipenelitian iini ikecepatan ialir iditetapkan isebesar i10 iml/menit, idiikuti idengan ivariasi iampas ikopi i(arabika, irobusta idan ihouse iblend), ivariasi iwaktu ikontak i(20, i40, i60, i80, i120 imenit) idan iberat iadsorben. i(100 idan i200 igram). iBerdasarkan ihasil ipenelitian, iampas ikopi irobusta iyang ipaling ioptimal iadalah ipenyisihan iFe i92 i%. iBubuk ikopi ibuatan isendiri iseharga iMn i94% idengan iberat i200 igram. iNilai iabsorbansi i(qo) ipada imodel iThomas iFe iadalah i0,0885 img/g idan iMn iadalah i0,0085 img/g.
Penurunan Kadar Mikroplastik Tipe Serat Pada Limbah Laundry dengan Metode Elektrokoagulasi Putri Nur Rizkia; Novirina Hendrasarie
Envirous Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal EnviroUS
Publisher : Envirous

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kadar mikroplastik tipe serat pada pada perairan yang diakibatkan oleh limbah laundry dapat mengganggu ekosistem yang ada di air dan kehidupan manusia. Mikroplastik tipe serat ukuran yaitu 3 nm-15 mm, memiliki sifat hidrofobik dapat mengikat zat berbahaya seperti Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT). Terdapat pengolahan yang dapat digunakan dalam menurunkan kelimpahan mikroplastik dengan proses elektrokoagulasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penurunan kadar mikroplastik tipe serat dengan pengolahan elektrokoagulasi dan elektroda aluminium, serta proses koagulasi flokulasi dengan koagulan PAC sebagai variabel kontrol. Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan variasi kuat arus 6 ampere; 7 ampere; 8 ampere; dan 9 ampere. Dari penelitian didapatkan variasi kuat arus yang paling optimal yaitu 6 ampere dengan persentase removal sebesar 90% dengan nilai zeta potensial +0,421 mV. Adapun penelitian dengan proses koagulasi-flokulasi dengan koagulan PAC dengan dosis 46,4 mg/l dengan kecepatan pengadukan saat proses koagulasi 400 rpm selama 0,5 menit, flokulasi 40 rpm selama 20 menit, dan pengendapan 30 menit, persentase penurunan kadar mikroplastik 71% dengan nilai zeta potensial -7,5 mV.
Evaluasi Pengelolaan Limbah Medis Padat B3 Rumah Sakit Kelas A, B, C, dan D Nabilah Tsabitul Azmi; Novirina Hendrasarie
Envirous Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal EnviroUS
Publisher : Envirous

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempat salah satu penghasil limbah paling banyak adalah rumah sakit. Limbah yang terdapat dalam rumah sakit salah satu contohnya yaitu limbah medis padat. Limbah medis padat yang dihasilkan rumah sakit oleh kegiatan pelayanan medis berbentuk padat seperti: limbah benda tajam, limbah infeksius, limbah patologis, limbah toksik genetik, limbah farmasi, limbah radioaktif, dan limbah kimia. Tidak memadainya teknologi pelayanan medis, penanganan bahan dan peralatan yang tidak tepat, serta pemeliharaan peralatan yang tidak tepat adalah faktor penyebab gangguan masalah kesehatan bagi manusia oleh karena itu maksud dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan limbah medis padat B3 pada rumah sakit seperti pemilahan, pewadahan, pengumpulan, penyimpanan, pemusnahan, dan pengangkutan secara keseluruhan.
Evaluasi Banjir pada Pertemuan Dua Sungai di DAS Sumbawa Hendra Usnaini; Novirina Hendrasarie; Rossyda Priyadarshini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2022): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v14i2.28

Abstract

Penanganan sungai pada Daerah Aliran Sungai (DAS) harus dilakukan secara integral, tidak dilakukan secara parsial, guna menjadi dasar dalam evaluasi terhadap banjir. Pada Pertemuan sungai Kerekeh dan Sungai Semongkat pada DAS Sumbawa harus dilakukan penelitian terkait daya tampung sungai/saluran dan identifikasi vegetasi pada pertemuan sungai tersebut, mengingat hamper setiap tahunnya sungai Brang Biji sebagai sungai yang menjadi muara dari pertemuan Sungai Kerekeh dan Sungai Semongkat selau terjadi banjir. Berdasarkan klasifikasi sungai berdasarkan lebar, sungai tersebut dikategorikan sungai kecil dengan karakteristik aliran yang berbeda, terbukti debit aliran Sungai Kerekeh sebesar 3,278 m³/detik lebih besar dibandingkan debit aliran sungai semongkat sebesar 0,442 m³/detik. Adapaun vegetasi pada pertemuan sungai tersebut terdiri dari pohon bambu, jati, nangka, sengon, pisang, kelapa, tumbuhan katang-katang dan tanaman widuri serta pohon malaka. Menghitung besarnya curah hujan rencana menggunakan Metode Gumbel dan Metode Haspers digunakan untuk menghitung debit banjir rencana. Curah hujan rencana diketahui sebesar 196,23 mm, sedangkan debit banjir rencana mencapai 79,483 m³/detik pada periode ulang hujan 10 tahun. Dari hasil perhitungan pada 5 (lima) titik pengamatan, hanya pada titik pengamatan ke-1 yang memiliki daya tampung saluran sebesar 150,31 m³/detik lebih besar dari pada debit banjir rencana yaitu sebesar 79,483 m³/detik dan tidak berpotensi banjir.Sedangkan ke-4 (empat) titik pengamatan yang lain dinyatakan berpotensi banjir karena daya tampung saluran lebih kecil dari debit banjir rencana yang diketahui sebesar 79,483 m³/detik.
PENGARUH PENAMBAHAN IMPELLER PADA FASE AEROBIK TERHADAP EFISIENSI KINERJA SEQUENCING BATCH REACTOR PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Novirina Hendrasarie; Irma Ilham Yadaturrahmah
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v13i1.102

Abstract

Saat ini usaha industri tahu sedang berkembang. Limbah yang dihasilkan dari industri tahu akan menjadi suatu permasalahan bagi lingkungan. Pengolahan air limbah industri tahu dapat dilakukan dengan cara pengolahan biologis karena dapat menurunkan kandungan organik pada air limbah tahu. Salah satu teknologi pengolahan limbah yang efektif dan efisien adalah Sequencing Batch Reactor (SBR). Prinsip operasi SBR adalah mengisi dan menarik (fill and draw), yang terdiri dari lima tahap yaitu pengisian (fill), reaksi (reaction), pengendapan (settle), pembuangan air olahan (decand) dan pembuangan lumpur (idle). SBR dioperasikan dengan waktu retensi hidrolik (HRT) dan kecepatan pengadukan yang bervariasi, yaitu masing-masing sebesar 24, 36 jam dan 48 jam serta kecepatan pengadukan sebesar 50, 100 dan 150 rpm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan impeller terhadap penurunan parameter BOD, PO4 dan N Total serta mengidentifikasi mikroorganisme yang berperan dalam proses SBR. Dari hasil penelitian didapatkan HRT dan kecepatan pengadukan optimum, yaitu masing-masing sebesar 48 jam dan 150 rpm. Dengan efisiensi penyisihan BOD, PO4 dan N Total yang dihasilkan, masing-masing sebesar 93,33%, 90,97% dan 93,73%.