This Author published in this journals
All Journal INTEGRALISTIK
Srinatun Srinatun
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU MELALUI KULTUR SEKOLAH Srinatun, Srinatun
INTEGRALISTIK Vol 22, No 1 (2011): INTEGRALISTIK
Publisher : INTEGRALISTIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbaikan mutu sekolah perlu memahami kultur sekolah yangbersangkutan. Melalui pemahaman kultur sekolah, berfungsinya sekolah dapatdipahami, aneka permasalahan dapat diketahui, dan pengalaman-pengalamannya dapatdirefleksikan. Oleh sebab itu, dengan memahami ciri-ciri kultur sekolah akan dapatdiusahakan tindakan nyata untuk peningkatan kualitas sekolah. Adapun masalahpenulisan ini adalah (1) Apa dan bagaimana kultur sekolah yang kondusif? (2) Aspekaspekbudaya (culture) apa saja yang bersifat positif dan negarif di SMA Negeri 4Semarang? (3) Bagaimana rancangan tindakan pengembangan kultur sekolah yangdapat ditempuh oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah? Tujuanpenulisan ini adalah (1) menjelaskan konsep dasar kultur sekolah, komponen kultursekolah, karakteristik kultur sekolah yang kondusif dan proses pengembangannya. (2)mengetahui aspek-aspek budaya (culture) apa saja yang bersifat positif maupunnegatif di SMA Negeri 4 Semarang. (3) mengeneralisasikan aspek-aspek budaya(culture) SMA Negeri 4 Semarang yang bersifat positif maupun negatifmemungkinkan untuk dikembangkan. (4) menjelaskan bagaimana rancangan tindakanpengembangan kultur sekolah yang dapat ditempuh oleh warga sekolah bagipengembangan sekolah. Kultur sekolah yang kondusif adalah keseluruhan latar fisik,lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim sekolah yang secara produktif mampumemberikan pengalaman baik bagi tumbuh kembangnya siswa yang diharapkan.Aspek-aspek budaya (culture) positif dengan skor rata-rata > 3,5 yang dimiliki SMANegeri 4 Semarang antara lain adalah aspek akademik yang meliputi prestasi guru,interaksi kepala sekolah dengan guru untuk aspek sosial, interaksi walikelas atau gurudengan orang tua siswa, interaksi guru dengan siswa untuk aspek sosial, interaksikepala sekolah dengan komite sekolah atau orang tua siswa, dan interaksi kepalasekolah dengan staf tata usaha untuk aspek akademik. Selain aspek-aspek positif yangtersebut di atas SMA Negeri 4 Semarang juga mempunyai kultur senyum, salam, sapa,semangat, sopan santun, dan sportif. Aspek-aspek negatif kultur sekolah di atas SMANegeri 4 Semarang masih perlu ditingkatkan antara lain kultur atau budaya membaca,disiplin dan efisiensi, dan bersih. Dalam pengembangan kultur sekolah, perlumemperhatikan saran semua pihak dan dibentuk tim pengembang kultur sekolahdengan harapan kultur yang terbentuk merupakan hasil kerja semua warga sekolahyang harus ditaati dan dikembangkan oleh semua warga sekolah. Bagi Pengawas danDinas Pendidikan sebagai pengambil kebijakan, sangat diharapkan dalammengembangkan kultur sekolah terutama aspek akademik di SMA Negeri 4 Semarangdengan mengembangkan perpustakaan dan laboratorium. Untuk melakukanpengembangan kultur sekolah perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikutpertama adalah memotret kultur sekolah sehingga diketahui kecenderungan kultursekolah yang bersifat positif dan negatif. Setelah itu, baru menentukan indikatorindikatoryang mempengaruhi kultur tersebut. Langkah berikutnya adalahmemonitoring dan mengevaluasi perubahan yang dilakukan untuk kemudian membuatlaporan dan memberikan tindak lanjut.Kata kunci: kinerja guru, kultur sekolah