This Author published in this journals
All Journal Menara Ilmu
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MANAJEMEN RANTAI PASOK KERUPUK UBI KAYU SEBAGAI AGROINDUSTRI BERBASIS PANGAN LOKAL DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti, Rahmi Yuristia
Menara Ilmu Vol 13, No 11 (2019): Vol. XIII No. 11 Oktober 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v13i11.1641

Abstract

Abstrak : Agroindustri kerupuk ubi kayu merupakan salah satu agroindustri yang berkembang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Keterkaitan antar sub sektor di dalamnya sangat mempengaruhi keberlangsungan dan kemajuan agroindutri tersebut terutama pasokan ubi kayu sebagai bahan baku yang merupakan faktor utama. pelaku-pelaku yang berada dalam rantai pasokan kerupuk ubi kayu tersebut masih belum terintegrasi dan belum saling menguntungkan bagi semua pihak. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu strategi yang harus diterapkan dalam rantai pasokan tersebut dengan menggunakan prinsip Manajemen Rantai Pasokan oleh Asian Productivity Organization (APO). Berdasarkan hasil deskriptif kondisi rantai pasokan ditetapkan kekuatan, kelemahan dengan menggunakan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan peluang serta ancaman dengan menggunakan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE). Selanjutnya berdasarkan evaluasi faktor internal dan eksternal tersebut dilakukan perumusan strategis manajemen rantai pasok kerupuk ubi kayu dengan menggunakan Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang dan Ancaman (SWOT) sehingga menghasilkan alternatif-alternatif strategi berupa strategi SO, WO, ST dan WT. Tahap akhir digunakan analisis QSPM untuk menetapkan strategi yang paling tepat diterapkan dalam rantai pasok kerupuk ubi kayu di Kabupaten Lima Puluh Kota. Berdasarkan analisis IFE diperoleh skor sebesar 2.92 dan EFE diperoleh skor sebesar 2.60. berdasarkan hasil IFE dan EFE tersebut maka rantai pasok kerupuk ubi kayu pada. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh alternative strategi sebagai berikut: strategi S-O dengan alternative strategi:1) Intensifikasi dan Ekstensifikasi budidaya ubi kayu, 2) memperluas jaringan pasar. Strategi W-O dengan alternative strategi: 1) membentuk klaster ubi kayu, 2) melakukan kerjasama dan kemitraan dengan menerapkan prinsip manajemen rantai pasok, 3) Memanfaatkan Peran pemerintah dan Perguruan Tinggi dalam Menggalakkan inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan. Strategi ST dengan bentuk strategi berupa diversifikasi produk olahan. Strategi WT dengan bentuk strategi meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan analisis QSPM diperoleh strategi yang paling tepat adalah memanfaatkan pemerintah dan perguruan tinggi dalam menggalakkan inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan dengan nilai TAS 3.44 Kata kunci: manajemen rantai pasok, agroindustri, pangan lokal, SWOT, QSPM