Hamam Syamsuri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH Hamam Syamsuri
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 22 No. 1 (2011): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v22i1.56

Abstract

Pencapaian tujuan pendidikan dan peningkatan kinerja sekolah perlu dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan budaya organisasi di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar tercipta iklim sekolah yang kondusif sehingga tercipta sekolah yang efektif. Budaya organisasi mencakup umpan balik (feed back) dari masyarakat, profesi, hukum, kompetisi dan sebagainya. Jika dilihat dari proses, budaya organisasi mengacu kepada asumsi, nilai dan norma. Sedangkan dilihat dari out put, berhubungan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap perilaku organisasi, teknologi, strategi, image, produk dan sebagainya
KONSEP PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM TEORI DAN PRAKTIK Hamam Syamsuri
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 22 No. 2 (2011): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v22i2.76

Abstract

KRITIK SEJARAH ISLAM MODERN ABU RABI’ Hamam Syamsuri
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 23 No. 1 (2012): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v23i1.14

Abstract

Kajian tentang Sejarah Islam khususnya merupakan salah satu berpijak pada tokoh dan pemikirannya maupun hasil-hasil yang telah dilakukan manusia pada zaman dahulu. Dalam hal ini penulis mengkritisi pemikiran Ibrahim Abu Rabi’ yang memberikan kritik terhadap Sejarah Islam modern dengan judul buku “A Critical Assesment of Modern Islamic History” penulisan buku ini dilatar belakangi oleh peristiwa sejarah tanggal 11 September 2001 yaitu peristiwa pemboman dua menara kembar di Amerika Serikat. Dengan kondisi tersebut maka perlu ada kajian mengapa umat Islam melakukan pemboman tersebut, apakah tidak ada faktor lain yang mempengaruhi terjadinya peristiwa tersebut. Sehingga perlu ada kajian perubahan pemikiran umat Islam dalam perjuangannya untuk mempertahankan eksistensi agama Islam dari beberapa tokoh maupun perjuangan dan pemikirannya.
BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH Hamam Syamsuri
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 22 No. 1 (2011): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v22i1.56

Abstract

Pencapaian tujuan pendidikan dan peningkatan kinerja sekolah perlu dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan budaya organisasi di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar tercipta iklim sekolah yang kondusif sehingga tercipta sekolah yang efektif. Budaya organisasi mencakup umpan balik (feed back) dari masyarakat, profesi, hukum, kompetisi dan sebagainya. Jika dilihat dari proses, budaya organisasi mengacu kepada asumsi, nilai dan norma. Sedangkan dilihat dari out put, berhubungan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap perilaku organisasi, teknologi, strategi, image, produk dan sebagainya
KONSEP PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM TEORI DAN PRAKTIK Hamam Syamsuri
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 22 No. 2 (2011): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v22i2.76

Abstract

Peningkatan pembelajaran di sekolah banyak ditentukan oleh kreatifitas pendidik, karena pendidik merupakan ujung tombak dalam upaya mencetak  sumber daya manusia berkualitas dan berdedikasi tinggi, oleh sebab itu guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran. Salah satu inovasi pembelajaran yang perlu diterapkan adalah pembelajaran kontekstual. Penerapan pembelajaran kontekstual disebabkan ole h: (1) sebagian  besar waktu  belajar  sehari-hari di sekolah masih didominasi kegiatan penyampaian pengetahuan oleh guru, sementara siswa ”dipaksa” memperhatikan dan menerimanya, (2) materi   pembelajaran  bersifat abstrak-teoritis-akademis, tidak terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi siswa sehari-hari di lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar dan dunia kerja.(3)  penilaian hanya dilakukan dengan tes yang menekankan pengetahuan, tidak menilai kualitas dan kemampuan belajar siswa yang autentik pada situasi yang autentik. (4) sumber belajar masih terfokus pada guru dan buku, lingkungan sekitar belum dimanfaatkan secara optimal