Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Mahakam

Penerapan Sistem E-Government Services di Kelurahan Sidodadi Kota Samarinda Syahrin, Muhammad Najeri; Verdikha, Naufal Azmi; Siswa, Taghfirul Azhima Yoga
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MAHAKAM
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v5i2.1467

Abstract

Pemerintahan Kantor Kelurahan Sidodadi telah menerapkan sistem layanan (service) namun sistem masih dijalankan secara manual dan belum terintegrasi dalam melayani berbagai kebutuhan masyarakat akan administrasi kependudukan dan pelayanan administrasi pemerintahan lainnya. Kelemahan sistem tersebut, masyarakat tidak dapat dilayani maksimal dalam kurun waktu 24 jam. Hal ini dikarenakan untuk mengakses layanan tersebut warga tersebut harus datang langsung ke kantor kelurahan, sementara jam kerja Kantor Kelurahan hanya 5 hari dan terbatas jam operasionalnya dalam kondisi pandemi Covid 19. Solusi penerapan sistem e-government service ini juga diharapkan mampu mendorong optimasi kinerja pegawai, meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan kepuasan masyarakat akan akses pelayanan publik di sektor pemerintahan. Kegiatan dan metode pelaksanaan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini terdiri dari 5 Tahapan yakni Tahapan Perencanaan, Tahapan Analisis, Tahapan Perancangan, Tahapan Implementasi, dan Tahapan Perawatan. Tahapan Perencanaan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang menghasilkan penyeleksian prioritas permasalahan mitra (e-government service) serta rencana-rencana yang disusun untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Tahapan Perencanaan telah berjalan seiring dengan pembuatan dokumen. Tahapan Analisis terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi semaksimal mungkin terkait permasalahan mitra. Kegiatan-kegiatan di Tahapan Analisis dilakukan pada bulan pertama dan kedua. Tahapan Perancangan terdiri dari kegiatan-kegiatan untuk membuat rancangan-rancangan yang diimplementasikan di sistem dan dilaksanakan selama 3 bulan. Tahapan Implementasi membutuhkan waktu yang paling lama yakni 5 bulan. Kegiatan-kegiatan di Tahapan Implementasi terdiri dari pembuatan program (e-government service) untuk sistem hingga pelatihan serta pendukungan pengguna dan mitra. Tahapan Perawatan dilakukan pada saat sistem sudah berjalan yang terdiri dari kegiatan pengawasan dan evaluasi yang dibantu oleh mahasiswa sehingga keberlanjutan kegiatan dapat dioptimalkan.
Penerapan Sistem E-Government Services di Kelurahan Sidodadi Kota Samarinda M Najeri Al Syahrin; Naufal Azmi Verdikha; Taghfirul Azhima Yoga Siswa
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 02 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintahan Kantor Kelurahan Sidodadi telah menerapkan sistem layanan (Service) namun sistem masih dijalankan secara manual dan belum terintegrasi dalam melayani berbagai kebutuhan masyarakat akan administrasi kependudukan dan pelayanan administrasi pemerintahan lainnya. Kelemahan sistem tersebut, masyarakat tidak dapat dilayani maksimal dalam kurun waktu 24 jam. Hal ini dikarenakan untuk mengakses layanan tersebut warga tersebut harus datang langsung ke kantor kelurahan, sementara jam kerja Kantor Kelurahan hanya 5 hari dan terbatas jam operasionalnya dalam kondisi pandemi Covid 19. Solusi penerapan sistem E-Government Service ini juga diharapkan mampu mendorong optimasi kinerja pegawai, meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan kepuasan masyarakat akan akses pelayanan publik di sektor pemerintahan. Tujuan utama pelaksanaan dan penerapan kegiatan ini adalah agar lembaga pemerintah mampu menyediakan pelayanan publik yang lebih baik dan memudahkan masyarakat. Kegiatan dan metode pelaksanaan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini terdiri dari 5 Tahapan yakni Tahapan Perencanaan, Tahapan Analisis, Tahapan Perancangan, Tahapan Implementasi, dan Tahapan Perawatan. Tahapan Perencanaan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang menghasilkan penyeleksian prioritas permasalahan mitra (E-Government Service) serta rencana-rencana yang disusun untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Tahapan Perencanaan telah berjalan seiring dengan pembuatan dokumen. Tahapan Analisis terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi semaksimal mungkin terkait permasalahan mitra. Kegiatan-kegiatan di Tahapan Analisis dilakukan pada bulan pertama dan kedua. Tahapan Perancangan terdiri dari kegiatan-kegiatan untuk membuat rancangan-rancangan yang diimplementasikan di sistem dan dilaksanakan selama 3 bulan. Tahapan Implementasi membutuhkan waktu yang paling lama yakni 5 bulan. Kegiatan-kegiatan di Tahapan Implementasi terdiri dari pembuatan program (E-Government Service) untuk sistem hingga pelatihan serta pendukungan pengguna dan mitra. Tahapan Perawatan dilakukan pada saat sistem sudah berjalan yang terdiri dari kegiatan pengawasan dan evaluasi yang dibantu oleh mahasiswa sehingga keberlanjutan kegiatan dapat dioptimalkan.
Optimalisasi Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Pembinaan Bahan Ajar Digital dan E-Learning Taghfirul Azhima Yoga Siswa; Wawan Joko Pranoto
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 6 No. 01 (2022): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v6i01.1169

Abstract

Dampak pandemic Covid-19 yang saat ini melanda Indonesia menyebabkan segala aktifitas diluar rumah harus dibatasi bahkan ditiadakan dan digantikan dengan bekerja dari rumah atau work from home sebagai langkah untuk memutus rantai penyebaran virus. Pada sektor pendidikan khususnya SMK Negeri 15 Samarinda, pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka harus ditiadakan dan digantikan dengan pembelajaran secara daring atau online. Dibutuhkan solusi dan tindakan yang tepat untuk dapat memastikan kegiatan belajar mengajar tetap terlaksana dengan baik ditengah wabah Covid-19 yang sedang melanda. Pengabdian masyarakat dengan In House Training diharapkan mampu untuk membina dan membantu para guru dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode survei lokasi, mempersiapkan materi pelatihan, pelaksanaan kegiatan pelatihan, dan evaluasi kegiatan pelatihan. Pelaksanaan kegiatan pelatihan In House Training dilaksanakan selama 1 hari dan di hadiri oleh guru-guru SMK Negeri 15 Samarinda sebanyak 42 orang dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah guru-guru mampu untuk membuat dan mengoptimalisasikan bahan ajar digital menggunakan Microsoft PowerPoint dan PowToon serta menerapkan pembelajaran daring pada Learning Management System (LMS) dengan plaform Google Classroom dan Edmodo
Penguatan Keterampilan Office dan Desain Grafis bagi Anak-Anak Panti Asuhan Uswatun Hasanah Samarinda Taghfirul Azhima Yoga Siswa; Arbansyah Arbansyah; Santi Yatnikasari
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 6 No. 02 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v6i02.1558

Abstract

Peran technopreneurship dalam perkembangan teknologi dan industri di Indonesia yang mulai beradaptasi pada era revolusi industri 4.0 ke era society 5.0 saat ini sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Technopreneurship sendiri terdiri dari mengidentifikasi teknologi modern dan bahkan menciptakan peluang teknologi dengan menyajikan produk dan layanan komersial. Dalam perkembangannya, technopreneurship membutuhkan teknologi pendukung untuk menunjang kebutuhan kewirausahaan berbasis teknologi saat ini. Kemampuan dan keterampilan dasar individu tentang implementasi teknologi informasi pendukung seperti microsoft office dan desain grafis sangat diperlukan untuk dapat bersaing dan menciptakan peluang baru dalam perkembangan technopreneurship. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan melakukan survei lokasi, yang dilanjutkan dengan persiapan materi, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pengabdian dilakukan selama 1 hari yang dilangsungkan pada ruang pertemuan, dan kegiatan dihadiri sebanyak 8 anak Panti Asuhan Uswatun Hasanah. Dengan adanya pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan nantinya anak-anak panti asuhan mendapatkan pembekalan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam kewirausahaan berbasis teknologi informasi (digital). Selain itu kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka mendorong pertumbuhan technopreneurship di kalangan usia produktif di Kota Samarinda.
Pencegahan Abrasi dan Peningkatan Sektor Wisata melalui Penanaman Mangrove di Pesisir Pantai Kecamatan Muara Badak Taghfirul Azhima Yoga Siswa; Nur Fithriyanti Imamah; Paula Mariana Kustiawan; Anis Siti Nurrohkayati; Mardiana Mardiana; Jubaidi Jubaidi
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 7 No. 02 (2023): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v7i02.2293

Abstract

Posisi daerah pesisir pantai rentan terhadap abrasi, yang merupakan erosi dan hilangnya tanah akibat gelombang laut yang kuat, khususnya yang terjadi di kawasan pesisir pantai area dermaga pantai panrita lopi, jalan poros jembatan pentol desa tanjung limau dan desa salo sumbala kecamatan Muara Badak provinsi Kalimantan Timur. Salah satu solusi efektif dalam pencegahan abrasi adalah dengan menggunakan tanaman mangrove. Tanaman ini memiliki akar yang kuat dan sistem perakarannya yang kompleks, mampu menahan erosi dan menstabilkan tanah di sepanjang garis pantai. Penanaman mangrove dapat memberikan perlindungan fisik terhadap abrasi, serta memberikan manfaat ekologis penting seperti penyediaan habitat bagi spesies laut dan penyerapan karbon dioksida. Upaya pencegahan abrasi melalui pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai langkah untuk menjaga dan memulihkan ekosistem yang rusak. Diharapkan dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan penanaman mangrove di pesisir pantai kecamatan Muara Badak ini dapat menjaga keberlanjutan pesisir pantai dan mengurangi kerentanan terhadap abrasi serta meningkatkan daya tarik sektor wisata khususnya pantai – pantai yang ada di kecamatan muara badak.