nina nina
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengendalian Diri, Lingkungan dan Sumber Informasi terhadap Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan nina nina; Ajeng Setianingsih
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 04 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.579 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i04.171

Abstract

Abstrak Dinas Sosial tahun 2015, mencatat jumlah anak jalanan di Jawa Barat mencapai 6.899 anak dan 525 anak diantaranya berada di Kota Depok. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan 8 dari 10 anak jalanan mengaku pernah dan telah berpacaran dengan bentuk perilaku seksual yang dilakukan antara lain; perpegangan tangan, berpelukan, berciuman dan 6 dari 10 anak jalanan mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan partner seks mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengendalian Diri, Lingkungan dan Sumber Informasi Terhadap Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan di Kota Depok Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan analisa data secara univariat dan bivariat. Populasi adalah seluruh anak remaja jalanan di Kota Depok usia 10-19 tahun pada tahun 2017 yang telah terdata oleh Dinas Sosial Kota Depok yaitu sebanyak 333 orang, dipilih menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 41 orang mulai tanggal 4-11 Mei 2018 diberbagai titik disekitar Kota Depok seperti terminal, lampu merah, stasiun dan tempat yang sering dijadikan tempat berkumpulnya anak jalanan di Kota Depok. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan antara pengendalian diri (p-value= 0.006), sumber informasi (p-value= 0.021) dan lingkungan (p-value= 0.014) Terhadap Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan di Kota Depok Tahun 2017. Diperlukan kerjasama berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan perilaku seksual remaja anak jalanan di Depok yang lebih baik, melalui peningkatan pengetahuan dan keberadaan sumber informasi diharapkan mampu meningkatkan pengendalian diri remaja anak jalanan serta adanya penjaringan kesehatan pada kelompok berisiko sedini mungkin untuk menghindari penyebaran penyakit seksual serta faktor risiko lainnya.
Hubungan Pengetahuan, Sarana, dan Sosial Ekonomi dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada Masyarakat nina nina
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 01 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.034 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v8i01.206

Abstract

Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) termasuk salah satu contoh yang tidak sehat, sebagai upaya untuk merubah perilaku buang air besar yang masih belum memenuhi syarat kesehatan diperlukan berbagai strategi yang salah satunya adalah melalui penyuluhan. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat harus melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungan secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara buang air besar sembarangan (BABS) dengan pengetahuan, sarana, dan sosial ekonomi di Desa Tugu Utara Dusun Rawa Gede Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan desain Cross Sectional berdasarkan perhitungan besar sampel, maka besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah 98 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Analisis menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan P=0,026; OR=0,382, sarana P=0,025; OR=384, sosial ekonomi P=0,004; OR=3,735 dengan perilaku buang air besar sembarangan. Salah satu strategi untuk menyelesaikan masalah buang air besar sembarangan (BABS) adalah open defecation free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan (stop BABS). Melihat keterbatasan di Desa TuguUtara Dusun Rawa Gede dibutuhkan sistem gotong royong dari setiap aspek pembangunan di Desa. Mengubah kesadaran masyarakat dengan cara menjelasakan bagaimana akibat dari buang air besar sembarangan (BABS).
Determinan Efektivitas Program Kader Kesehatan Remaja di SMAN 01 Dramaga Bogor Nina Nina; Rahmat Supriyatna
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 02 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i02.948

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada remaja lebih banyak karena kecenderungan untuk berperilaku berisiko. Pemerintah melalui Kemenkes RI mengembangkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas dengan pelayanan komprehensif seperti kegiatan Posyandu atau Kader Kesehatan Remaja (KKR) di lingkungan Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan, peran tenaga kesehatan, motivasi dan dukungan guru Bimbingan dan Konseling (BK) terhadap efektivitas program KKR di SMAN 01 Dramaga Bogor tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisis regresi logistik berganda. Penelitian dilaksanakan bulan Maret-Oktober 2020. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dalam format google form. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 01 Dramaga yang aktif menjadi KKR dengan pengambilan sampel menggunakan metode incidental sampling dan diperoleh sebanyak 96 responden. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada pengaruh promosi kesehatan (Pv=0,000; OR=5,070), tenaga kesehatan (Pv=0,011; OR=4.280), motivasi (Pv=0,000; OR=11,000) dan dukungan guru BK (p-value=0,010; OR=3.021) dengan efektivitas program KKR. Analisis multivariat menunjukkan bahwa promosi kesehatan menjadi variabel paling dominan yang berpengaruh terhadap efektivitas Program KKR (B=0,377; Pv=0,000). Diperlukan adanya tinjauan manajemen pelaksanaan program KKR yang disertai pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bekerjasama berinovasi mewujudkan efektivitas program KKR.