Gita Anggria Resticka
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTERFERENSI MORFOLOGI BAHASA INDONESIA KE DALAM PEMAKAIAN BAHASA JAWA DI MEDIA MASSA Gita Anggria Resticka
Jurnal Lingua Idea Vol 6 No 2 (2015): Desember
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.185 KB)

Abstract

In terms of language, every people influence each other. Polling other language elements will give the advantage that it can enrich the language concerned. language of the recipient will be harmed if the inclusion of other languages ​​impacts disrupt the structure so that in case of deviation usage rules or cause symptoms of interference. The greater the difference between the elements of the first language and a second language, the greater the problems in the process of learning the language. Can be implied that the fault in the process of learning a second language can be explained as a symptom interference (Weinrich, 1964: 1). The research method in this research is descriptive method to retrieve data from a magazine spreaders spirit. Data analysis refers to the qualitative problem-solving approach is distributional. Interference in the field of grammatical (grammar) in particular this morphology occurs when bilingual identify morpheme, class morpheme or relationship grammatical system second language with morpheme, class morpheme or relationship grammatical system first language and use it in tuturannya in a second language, and vice versa (Rusyana, 1975: 68). Interference in the field of Indonesian morphology in the use of the Java language is seen in the morphology process which includes the process of affixation, reduplication and compounding processes. This morphological interference includes interference prefixes di-, ter-, ke-, N-, uncle and dear; suffix -an interference; konfiks interference include to - / - s, N / -i, N - / - ake, in the - / - i, in the - / - ake, pa - / - s, and ka - / - late; and interference affixes join Men- (per-ake) and di- (per - / - ake). In addition affixation process, interference in morphology field also includes the full reduplication reduplication form and reduplication with the addition of the suffix -an and suffix -ne, but it also contained a compound interference. Interference grammatical morphology of Indonesian particularly into the use of the Java language is relatively rare compared with the interference of the Java language into Indonesian. Thus, this means that in the field of Java language grammatically more stable than Indonesian. It is caused by a factor pride Java native speakers of the language is still high.
Penerapan Metode Design for Change dalam Kontribusi Sosial pada Kelas Modul Nusantara Kelompok 4 PMM Unsoed di MTS Pakis, Desa Gununglurah, Cilongok, Banyumas Gita Anggria Resticka; Sulistyaningtyas Sulistyaningtyas; Jemmi Polando; Ferdian Riski; Yesicha Megawarni; Muhammad Fachri A.D; Juwanda P.S; Serlyna Serlyna; Afriani Lestari; Muhammad Rahyan Ulmi
Pamasa : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 1 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.pamasa.2023.1.2.8861

Abstract

Modul Nusantara merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Salah satu kegiatan di kelas Modul Nusantara yaitu kontribusi sosial. Dalam kelas Modul Nusantara, selain belajar mengenai keberagaman budaya, adat,tokoh dan toleransi antarumat beragama. Dalam berkegiatan, para mahasiswa ini menemukan masalah-masalah sosial yang memerlukan kepekaan sosial untuk mengurangi sifat egosentrisme dan mengembangkan rasa empati terhadap orang lain. Sehubungan dengan hal tersebut, mahasiswa memiliki pengetahuan, kreativitas dan keterampilan yang sangat memadai untuk mereka berkontribusi lebih bagi lingkungannya. Namun, mahasiswa membutuhkan trigger untuk berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang ada. Kontribusi sosial kemudian menjadi salah satu kegiatan dalam Modul Nusantara yang diharapkan mampu meningkatkan kepekaan sosial di masyarakat. Sasaran kegiatan kontribusi sosial yang dilaksanakan oleh kelompok 4 yaitu sekolah komunitas MTS Pakis di Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Sistem pendidikan di MTS Pakis berbasis agroforestry yaitu dengan penerapan kurikulum berbasis alam. Sistem pendidikan ini akan mempengaruhi tingkat kecakapan hidup para siswanya. Kegiatan kontribusi sosial yang dilaksanakan selama 3 hari dengan tajuk Menginspirasi – Mengedukasi – Menjelajah ini berfokus pada kegiatan literasi dan peningkatan motivasi siswa untuk menggapai cita-cita. Dalam kegiatan kontribusi sosial ini menggunakan penerapan metode design for change. Metode ini menekankan pada pemahaman mendalam dan berpikir kritis. Kegiatan Kontribusi Sosial ini mengajarkan para mahasiswa untuk peduli secara sosial dan proaktif menjadi agen perubahan di permasalahan sosial.