Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN SEKOLAH BERDASARKAN ASPEK STRATEGI DAN ASPEK KEUANGAN Etyca Rizky Yanti; Apriani Simatupang
Jurnal Ilmiah Manajemen "E M O R" Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.386 KB) | DOI: 10.32529/jim.v3i2.387

Abstract

Keputusan pengembangan sekolah tentu berkaitan dengan investasi dalam jumlah besar yang berisiko. Dengan demikian untuk meminimalisir risiko dan mengestimasi keuntungan yang mungkin diperoleh, maka suatu studi kelayakan bisnis perlu dilakukan. Studi kelayakan ini harus dilakukan secara tepat dan cermat dengan maksud membantu tugas para estimator dalam menganalisis berbagai aspek kelayakan dan faktor- faktor yang berpengaruh dalam bisnis. Paper ini bertujuan untuk memaparkan Analisis Kelayakan Bisnis pengembangan SMAIT dari aspek strategi dan dari aspek keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan mendeskripsikan apakah pengembangan Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Istiqomah Balikpapan layak untuk dikembangkan atau tidak yang diukur dari aspek strategi dengan analisis SWOT dan aspek keuangan dengan analisis NPV, IRR, PI dan PP. Hasil temuan yakni Aspek Strategi dengan matriks SWOT dengan Internal Factors menemukan total score 2,9 dan Eksternal Factors dengan total score 2,8. Hasil S-W adalah –1 dan hasil O-T adalah +0,9 sehingga  melalui analisis SWOT pengembangan sekolah yang dilakukan sebaiknya menggunakan strategi ubah taktik (turn around) artinya strategi lama perlu diubah untuk mencapai peluang/kesempatan yang ada. Aspek Keuangan yang dilakukan dengan analisis NPV diperoleh senilai Rp.18.330.651.900, IRR sebesar 15,11568%, PI lebih besar dari 1 yakni 1,3604 dan PP selama 7,8054 tahun jika dimulai tahun 2019 maka di proyeksikan payback period hingga tahun 2026. Temuan analisis kelayakan aspek keuangan dapat disimpulkan pengembangan bisnis sekolah SMAIT Istiqomah Balikpapan layak diterima. Keywords : studi kelayakan bisnis, SWOT, NPV, IRR, PI, PP.
Sprint: How to Create Bussiness in Millenial Era Apriani Simatupang; Etyca Rizky Yanti; Ari Nurul Alfian
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): KOMMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.082 KB)

Abstract

ABSTRAKPotensi kewirausahaan di Indonesia sangat besar. Indonesia membutuhkan 2% dari jumlah penduduk yang memiliki kewirausahaan agar tercipta kesejahteraan dan peningkatan daya beli masyarakat. Namun belum terwujud secara maksimal karena masalah perekonomian masih saja menitikberatkan pada masalah pengangguran. Khususnya kota Bekasi tingkat pengangguran masih diangka 5,3%. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu kegiatan pembinaan dan pendampingan masyarakat dalam bentuk kegiatan pegabdian masyarakat guna menekan angka pengangguran. Pengangguran terbanyak yakni lulusan SMA/SMK sehingga sasaran kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah kepada kaum millennial usia kurang dari 20 tahun dan sedang berada dibangku sekolah tingkat menengah atas. Peserta kegiatan ini 147 orang dan 87% peserta sangat setuju bahwa topik yang dibicarakan sesuai dengan harapan peserta, 82% peserta sangat setuju bahwa materi yang disampaikan pembicara dengan jelas,  dan 84% peserta sangat setuju bahwa pembicara menguasai topik yang disampaikan. Seluruh peserta memiliki niat untuk menciptakan usaha atau bisnis yang akan digelutinya. Melalui kegiatan ini diharapkan ada pendampingan dan pembinaan secara terjadwal guna terciptanya usaha untuk kaum millennial hingga mengalami perkembangan usaha. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sharing dan latihan membuat perencanaan bisnis.Kata kunci: Kewirausahaan; Millenial; Studi Kelayakan Bisnis;Membangun Bisnis.  ABSTRACTThe potential for entrepreneurship is huge in Indonesia. Indonesia needs 2% of the population to have entrepreneurship to create prosperity and increase people's purchasing power. However, it has not been realized maximally because the economic problem still emphasizes the problem of unemployment. In particular, the city of Bekasi has an unemployment rate of 5.3%. Therefore, it is necessary to carry out community development and assistance activities to reduce unemployment. The most unemployed are high school / vocational high school graduates, so the target of the activities carried out is for millennials who are less than 20 years old. There were 147 participants in the activity and 87% of the participants strongly agreed that the topic discussed was in line with the participants' expectations, 82% of the participants strongly agreed that the material presented by the speaker was clear, and 84% of the participants strongly agreed that the speaker mastered the topic presented. All participants have the intention to create a business or business that they will do. Through this activity, it is expected that there will be assistance and coaching on a scheduled basis for the creation of businesses for millennial communities to experience business development. The method used in the implementation of this activity is sharing and training to make business plans.Keywords: Entrepreneurship; Millennial; Business Feasibility Study;Create Bussiness.