Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TANAMAN TUMPANGSARI WIJEN (Ssamum Indicum) DAN JAGUNG (Zea mays L.) DI KELURAHAN CABENGE KECAMATAN LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG Darma Darma; Andi Werawe Angka
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 4: Nopember 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i4.777

Abstract

AbstrakSalah satu upaya tanam ganda untuk meningkatkan produksi yaitu melalui tumpangsari. Tumpangsari adalah sistem pertanaman dua jenis atau lebih tanaman secara serempak pada lahan yang sama dalam waktu satu tahun. Tujuan dilakukannya tumpangsari/polyculture ialah untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan maksimal dengan lahan yang ada. Karena bercocok tanam dengan tumpangsari tanaman utama akan tetap tumbuh dengan semestinya dan tanaman tumpangsari juga akan tetap tumbuh tanpa mengganggu tanaman utama.Penerapan pola penanaman sistem tumpangsari sangat di pengaruhi oleh pengaturan jarak tanam (densitas) dan pemilihan varietas. Jenis tanaman pangan dengan tanaman pakan yang dapat menjadi pilihan untuk di kembangkan dengan pola tanam tumpangsari, contohnya adalah wijen dengan jagung. Penggunaan jarak tanam yang tepat akan memberikan hasil yang tinggi. Populasi tanaman (jarak tanam) merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil tanaman. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Cabenge Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan pada bulan Mei – Juli 2019.Analisis data menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan di ulang sebanyak 2 kali sehingga terdapat 6 unit percobaan. Pada perhitungan Nisbah Kesetaraan Lahan ( NKL). tertinggi terdapat pada P1 sebesar 1,67,artinya NKL > 1 ini menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi memberikan hasil tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Nilai tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat keuntungan sebesar 1,67% apabila dilakukan tumpangsari, dan P2 memiliki NKL sebesar  1,47%. Kombinasi NKL terkecil terdapat pada P3 sebesar 1,32%. Semua perlakuan pada sistem tanaman tumpangsari memiliki nilai NKL lebih dari 1. Hanya saja pada tanaman P3 nilai NKL lebih rendah di bandingkan dengan tanaman yang lain. System tanaman tumpangsari dapat meningkatkan hasil tanaman dan memberikan pendapatan dan efisien yang lebih tinggi dari pada usahatani monokultur.
PENDAMPINGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN USAHA MELALUI PENGOLAHAN KAKAO DI KECAMATAN LAMURU KABUPATEN BONE Besse Dahliana; Rahmawati Tahir; Syainulla Wahana; Darma Darma; Andi Murniati
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 3: Maret 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan program pengambdian masyarakat yang dilakukan civitas akademik STIP Yapi Bone yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha tanaman kakao yang terlibat di Kecematan Lamuru, Kabupaten Bone. Ada tahapan pelaksanaan yang akan dilakukan yaitu Penyuluhan dan pendampingan, pengadaan alat dan pupuk subsidi, pendampingan secara langsung melakukan peremajaan tanaman kakao, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat sekitar Dimana pada kegiatan ini masyarakat dapat menarik perhatian melalui metode pendekatan kegiatan pembelajaran yang inovatif serta sarana dan prasarana yang mendukung sehingga keinginan masyarakat untuk mengembangkan skill dan pengetahuan dalam pengolahan tanaman kakao dapat terwujud dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sasaran dari kegiatan ini yaitu mendorong petani kakao mandiri, memberikan pengetahuan tentang mengelola sumber daya alam yang baik dan tidak merusak lingkungan, dalam hal ini melalui pemberdayaan dapat menerapkan pengolahan tanaman kakao yang tepat saling berinteraksi baik dengan petani, pedagang, fasilitator maupun pemerintah untuk memudahkan mereka bertukar informasi dengan baik yang dapat meningkatkan dan memperbaiki perekonomian petani.
PENGENALAN PROGRAM PENGHIJAUAN DALAM UPAYA MEMBENTUK KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Andi Sitti Halimah; A. Besse Dahliana; Asysyuura Asysyuura; Darma Darma
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter peduli lingkungan terbentuk secara alami dan sebaiknya dimulai dari pendidikan dasar usia sekolah.  Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian akademisi dan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga dan merawat lingkungan melalui program penghijauan. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan penanaman pohon di pekarangan sekolah secara bersama dengan anak-anak SD Inpres 6/75 Biru.  Kegiatan ini menjadi hal penting dalam upaya membentuk karakter anak-anak untuk senantiasa peduli lingkungan dan bertanggung jawab terhadap pemeliharaan tanaman di sekitar mereka.
Pengembangan Usaha Gula Aren Dalam Meningkatkan Nilai Jual dan Pasar Darma Darma; Asysyuura Asysyuura; Andi Werawe Angka
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i3.1519

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan serta memberikan bekal keterampilan bagi masyarakat Desa Pattimpa dalam pengembangan usaha gula aren, sehingga mampu meningkatkan pendapatannya. Kegiatan ini melibatkan masyarakat desa yang sebelumnya juga telah menjalankan usaha skala rumahan, namun harga jual masih ditentukan pengepul sebagai pembeli produk mereka. Melalui penyuluhan dan pendampingan manajemen usaha gula aren di daerah ini, dampak positif dapat dilihat melalui evaluasi yang dilakukan secara bersama-sama pemerintah setempat. Sebelumnya masyarakat setempat hanya memproduksi gula aren saat mendekati hari pasar dan setelah kegiatan ini, mereka mampu menunjukkan peningkatan pengetahuan terhadap pemasaran dan keterampilan dalam membuat produknya lebih higienis dengan kemasan plastik sederhana sehingga mereka mampu menentukan harga jual sendiri dan lebih tinggi dibanding sebelumnya. Selain itu, mereka bekerjasama dengan pedagang di beberapa pasar sehingga kegiatan produksi lebih lancar untuk memenuhi permintaan.  Bahkan, saat ini mereka mampu memasarkan gula aren produksinya melalui media sosial. Dari kegiatan ini, masyarakat mampu meningkatkan nilai jual dan memperluas pasar gula aren sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar.
Non-Financial Feasibility Analysis on The Utilization of Cattle Livestock Waste as a Biogas Andi Sitti Halima; Darma Darma; Akhnaniyanti Akhnaniyanti
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 8 No. 1 (2024): March 2024
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jcbeem.v8i1.11152

Abstract

This research aims to analyze the non-financial feasibility of using livestock waste as raw material for biogas. Qualitative data was obtained to provide an overview of the cattle farming business, the implementation of waste processing with a biogas installation, where the final result is biogas which can be utilized by livestock breeder groups and the community around the installation. The feasibility of this activity is determined using the differential semantic scale formula. The results of the non-financial feasibility analysis show that the business of using livestock waste as raw material for biogas is feasible to develop in terms of market aspects, technical aspects, management aspects, as well as social and environmental aspects. The two biogas installations granted by the regional government were able to help the community save energy.