<![CDATA[Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Kupang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model PBMP(pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.Metode yang digunakan yaitu quasi eksperimentaldengandesainPosttest Only Control Design. Populasiseluruhsiswakelas VIII berjumlah 327 siswa dan Sampel kelas VIIIH dan VIIIJ dengan jumlah 64 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan bantuan rubrik kemampuan berpikir kritis. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil analisis uji t, dengan bantuan softwere SPSS versi 22. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai t 15,492 dengan signifikan 0,000 atau kurang dari 0,5 hal tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh model PBMP terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dmemberi penjelasan sederhana memiliki persentase sebesar 41,09% dan memberi penjelasan lebih lanjut memiliki persentase sebesar 38, eksperimen . Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu pada indikator memberi penjelasan sederhana memiliki persentase sebesar 43,43%, membangun keterampilan dasar memiliki persentase sebesar 40,52%, menyimpulkan memiliki 95% dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis pada kelas kontrol karena pada proses pembelajaran pada kelas eksperimen mengunakan model PBMP sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini dapat membuktikan bahwa adanya pengaruh model PBMP (Pemberdayaan Berpikir Malalui Pertanyaan) terhadap kemampuan berpikir kritis Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.]]>
