Telah terjadi peningkatan kasus yang diduga keracunan makanan di Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Laporan kasus ini akan menggambarkan kejadian dan faktor yang mempengaruhi kejadian keracunan makanan. Penyelidikan epidemiologi dilakukan oleh Tim Penanggulangan KLB Dinas Kesehatan dengan menginvestigasi seluruh warga yang hadir dan mengkonsumsi makanan di acara Kartini’s Day. Warga kemudian dikelompokkan menjadi kasus dan control, secara kohort diikuti perkembangan gejala. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan statistic bivariat dan multivariat untuk menentukan faktor penyebab keracunan. Hasil menunjukkan bahwa warga yang mengkonsumsi sambal goreng ati (p<0,001) berisiko keracunan 14,58 kali lebih tinggi. Selain itu, mengkonsumsi gudeg (p=0,021) meningkatkan risiko keracunan 2,03 kali. Adapun faktor yang paling dominan adalah sambal goreng ati (p<0,001) dan ditunjang dengan hasil laboratorium yang menunjukkan terdapat bakteri Enterobacter aerogenes. Langkah penanggulangan dan pencegahan KLB telah dilakukan dengan baik.