Suryono Suryono
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala

Efektifitas Pemasangan Ovitrap dalam Menurunkan Indeks Entomologi (Container Index dan Breteau Index) di Desa Karangasem Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo Rahayuningsih Rahayuningsih; Suryono Suryono; Titik Haryanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.697

Abstract

Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2016 jumlah kasus DBD sebanyak 558 kasus dengan kematian sebanyak 13 orang, tahun 2017 jumlah kasus DBD sebanyak 115 kasus dengan kematian sebanyak 2 orang dan tahun 2018 jumlah kasus DBD sebanyak 35 kasus. Di bulan Januari sampai Maret 2019 sudah ada 4 kasus DBD di wilayah Puskesmas Bulu. Data dari Puskesmas Bulu maka perlu dilakukan penelitian tentang pemasangan ovitrap dalam menurunkan indeks entomologi untuk mengurangi penyebaran vektor nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemasangan ovitrap dalam menurunkan  index entomologi (Container Index dan Breteau Index) di Desa Karangasem Wilayah Kerja Puskesmas Bulu.Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain non-equivalent control grup design. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel 60 rumah di Dusun Cuwono. Variabel terikatnya index entomologi (CI dan BI) sedangkan variabel bebasnya pemasangan ovitrap. Analisa data menggunakan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan p-value < 0,05.Hasil penelitian sebelum dan sesudah pemasangan ovitrap mengalami peningkatan menunjukkan CI mengalami peningkatan (<5%) dari 63,3% menjadi 91,7% dan BI mengalami peningkatan (<5%) dari 66,7% menjadi 100%. Terdapat perbedaan yang signifikan CI dan BI antara sebelum dan sesudah pemasangan ovitrap (p=0,000). Disarankan kepada masyarakat melaksanakan kegiatan pemasangan ovitrap secara rutin agar populasi nyamuk bisa berkurang.
Faktor Penyebab Penularan HIV/AIDS pada Wanita di Kabupaten Sragen Riyatin Riyatin; Suryono Suryono; Titik Haryanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.693

Abstract

Penularan HIV-AIDS disebabkan oleh perilaku berisiko yang sangat rentan terhadap infeksi HIV. Human immunodeficiency virus (HIV) dan AIDS lebih sering terjadi pada wanita daripada pria di Komunitas Sukowati KDS Kabupaten Sragen, jumlah kumulatif penderita HIV-AIDS di Kabupaten Sragen memiliki perbedaan 0,5% lebih besar daripada wanita. Ini karena perempuan juga rentan tertular HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku berisiko dengan penularan ODHA HIV-AIDS di Komunitas KDS Kabupaten Sukowati Kabupaten Sragen.           Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 210 HIV-AIDS pada penderita KDS Sukowati Community yang dilaporkan hingga Januari 2018 di KDS Sukowati Kabupaten Sragen dan diambil sampel sebanyak 48 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel independen adalah jumlah pasangan seks, penggunaan kondom, seks anal dan ODHA penularan HIV-AIDS sebagai variabel dependen. Analisis statistik menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,3% berisiko dengan lebih dari satu pasangan seks, 77,1% berisiko dengan penggunaan kondom, dan 47,9% dengan seks anal. Bahwa ada hubungan antara jumlah pasangan seks lebih dari satu (p = 0,002; C = 0,408), penggunaan kondom (p = 0,004; C = 0,408), dan seks anal (p = 0,000, C = 0,561) dengan HIV -AIDS transmisi ODHA di Komunitas KDS Sukowati Kabupaten Sragen. Disarankan bahwa Komunitas KDS Sukowati perlu ditingkatkan upaya pencegahan dari ODHA kepada orang-orang yang tidak HIV positif atau pasangan seksual mereka melalui aktivitas seksual berisiko baik secara aktif maupun pasif
Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah Dessy Elva Listianti; Suryono Suryono; Wartini Wartini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v1i1.694

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang dapat menyerang manusia maupun hewan(zoonosis). Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Boyolali, kasus Leptospirosis tahun 2017 sebanyak 34 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor–faktor resiko kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan Case Control. Populasi dan sampel sebanyak 52 responden dan menggunakan teknik total sampling. Instrumen berbentuk checklist dan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-Square a = 0,05.            Hasil penelitian sebagian besar masyarakat mempunyai perilaku beresiko (51.9%), adanya genangan air (61.5%), tidak tersedia air bersih (53.8%), keberadaan populasi tikus  (59.6%), keberadaan hewan piaraan (71.2%), pekerjaan beresiko (75%), pendidikan dasar (59.6%), dan tingkat pengetahuan (65.4%). Ada hubungan antara perilaku (p=0,012, OR=3.068), genangan air (p=0,023, OR=3.889), ketersediaan air bersih  (p=0,026, OR=2.576), keberadaan tikus (p=0,048, OR=3.167), keberadaan hewan piaraan (p=0,001, OR=2.560), pekerjaan beresiko (p=0.025, OR=2.857), tingkat pendidikan (p=0.048, OR=3.167), dan tingkat pengetahuan (p=0.004, OR=3.022) dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali.Diperlukan kerjasama antara Dinas Kesehatan Boyolali dengan Dinas Pertanian dan Balai Veteriner dalam pengendalian vektor dan sebagai upaya pencegahan leptospirosis dengan cara melakukan trapping berkala di masa panen dan melakukan Uji Microscopic Aglutination Test (MAT)