Maulidia Wanahari
Universitas Negeri Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing Menggunakan Hypercontent untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Maulidia Wanahari; Zul Amry; Elmanani Simamora
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1226

Abstract

Pembelajaran Daring (dalam jaringan) merupakan belajar secara online melalui media-media yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan Untuk : 1) mendeskripsikan bagaimana tingkat Validitas , kepraktisan dan efektifitas perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan Hypercontent untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis kritis di SMAN 1 Tambangan; 2) mendeskripsikan Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan Hypercontent di SMAN 1 Tambangan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Tambangan tahun Ajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan hypercontent untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif; 2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis menggunakan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan hypercontent yang telah dikembangkan dilihat dari nilai N-gain pada uji coba I sebesar 0,33 meningkat menjadi 0,4 pada uji coba II, artinya berada dalam kategori “sedang”.