Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ASPEK FINANSIAL PENDIDIKAN ISLAM Hadi Saputra Panggabean
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 5 No 2: Juli 2019
Publisher : Lembaga Jurnal dan Seminar Universitas Pembangunan Panca Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54248/alhadi.v5i2.922

Abstract

Education is a place to form a generation that has superior human resources. Through education a person will experience a process of maturity of attitudes, knowledge and skills. Therefore, the quality of education really determines the quality of a nation. It must be understood together that in the case of the operation of an education, it certainly cannot be separated from funding and managing funds. Advanced education is usually directly proportional to the amount of funding available. If funding an education is sufficient, it can be ensured that superior programs and policies will be realized, but conversely if an education experiences financial constraints, it is almost certainly not able to give birth to innovative policies.Nationally the country has designed a budget for education by 20 percent. A very large number of course. However, this large amount is not sufficient to finance all aspects of education, both public and private. Therefore, every education is required to be able to be independent in financial matters. Educational institutions are expected to be able to establish cooperation with the community and various parties who are then expected to be able to help empower education. Many ways that can be done by educational institutions in terms of raising education funds, including by collecting funds (fundraising) to educational partners or generous donors. In the context of Islamic education, for example, education fundraising strategies can also be carried out by optimizing Islamic philanthropy through the use of zakat, infaq, shadaqah, and waqf funds. With that, in writing this paper, the author will explore thoroughly the Financial Aspects of Islamic Education, while expecting constructive input and criticism, for the perfection of this paper.
Pengaruh Strategi Problem Posing, Discovery Learning dan Tingkat Kereatifitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Smk Perguruan Teladan Sumatera Utara Candra Wijaya; Elfidayanti Elfidayanti; Hadi Saputra Panggabean
Jurnal Diversita Vol 6, No 1 (2020): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v6i1.3688

Abstract

Pemahaman konsep-konsep dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang bersifat action learning membutuhkan kreatifitas tinggi. Pembelajaran pendidikan agama Islam belum mendorong siswa melakukan kreatifitas tingkat tinggi.Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem Posing dan Discovery Learning dengan memperhatikan kemampuan awal siswa diduga dapat mengatasi masalah tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar dengan kemampuanawal siswa yang berbeda. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan model penelitian yaitu kuasi eksperimen. Kemudian sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Perguruan Teladan Medan. Data penelitianmenggunakan tes hasil belajar yang terdiri atas 15 soal pilihan ganda dan tingkat kreativitas siswa terdiri 5 soal esai.Tekhnik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalur dengan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Problem Posing lebihefektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan Discovery Learning, siswa berkreativitas awaltinggi memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berkreatifitas awal rendah, serta Problem Posing lebih cocok diterapkan kepada siswa yang berkreativitas tinggi.
PENGUATAN AKIDAH DAN PERLUNYA MAKANAN HALAL DALAM PENGAMALAN BERAGAMA PADA MASYARAKAT MUSLIM DESA LAU GUMBA KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO Hadi Saputra Panggabean; Sakban Lubis; Rustam Ependi
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 6 No 1 (2022): JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cermin_unars.v6i1.1707

Abstract

Untuk mewujudkan insan yang beriman dan taat pada ajaran agama, maka perlu dibangun landasan keagamaannya berupa penguatan aqidah. Akidah merupakan Iman atau keyakinan yang teguh dan pasti, serta tidak ada keraguan sedikitpun terhadap orang yang meyakininya. Dalam Islam, dalam suatu kaidah telah diatur sedemikian rupa dalam setiap kegiatan yang dilakukan umatnya yaitu Akidah. Tujuan penanaman akidah terhadap untuk membentuk pondasi dasar mereka sebagai orang Muslim dalam menjalankan ajaran Islam seutuhnya. Tujuan pendidikan tercantum dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Pendekatan fenomenologis, yaitu memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif, yaitu berupa data-data tertulis maupun lisan dari orang-orang dan objek penelitian yang diamati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akidah masyarakat masih tergolong rendah, dikarenakan masyarakat masih sangat kuat memegang budaya atau adat Karo, baik dalam bentuk kepercayaan, tingkah laku, sampai ritual-ritual tertentu.
Penanggulangan Tingkat Kenakalan Remaja Dengan Bimbingan Agama Islam Di Desa Nagori Wonorejo Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun Hadi Saputra Panggabean; Nurhalimah Tambunan; Sakban Lubis
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2022): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v4i2.10590

Abstract

Tujuan dilaksanakannya program pusat pengabdian masyarakat dan desa binaan (PPMD) ini adalah selain untuk melaksanakan salah satu unsur dari tri dharma perguruan tinggi, maka program ini dilakukan untuk menjawab permintaan masyarakat terutama warga desa nagosi wonorejo untuk melakukan pelatihan muballigh dengan harapan berkurangnya kenakalan remaja yang marak terjadi di desa. Target khusus yang ingin dicapai dari kegiatan program ini adalah: 1) Masyarakat khususnya remaja masjid al-Mukhlishin desa nagori wonorejo, sehingga dalam tercipta masyarakat yang aman dan religius; 2) BKM al-Mukhlisihin memiliki program berkelanjutan untuk membina para remaja masjid dan menambah keahlian dalam memanfaatkan mendakwahkan syiar Islam di desa Nagori Wonorejo; 3) Masyarakat dapat merasakan kenyamanan dan memperkuat nilai-nilai religius antar sesame demi mewujudkan masyarakat yang bermartabat dan berkemajuan. Metode yang digunakan adalah dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan, tanya jawab, diskusi, penugasan dan praktik langsung. Kemudian metode pendekatan lain yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan partisipatif (partisipatory approach). Tahap pelaksanaan program ini dimulai dari persiapan program, pelaksanaan program, dan evaluasi program. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam membuat program keberlanjutan untuk mewujudkan remaja yang religi dan islami, serta juga sebagai bahan pengembangan literasi tentang melatih remaja menjadi muballih yang handal dan amanah.
Pengaruh Strategi Problem Posing, Discovery Learning dan Tingkat Kereatifitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Smk Perguruan Teladan Sumatera Utara Candra Wijaya; Elfidayanti Elfidayanti; Hadi Saputra Panggabean
Jurnal Diversita Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v6i1.3688

Abstract

Pemahaman konsep-konsep dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang bersifat action learning membutuhkan kreatifitas tinggi. Pembelajaran pendidikan agama Islam belum mendorong siswa melakukan kreatifitas tingkat tinggi.Penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan strategi Problem Posing dan Discovery Learning dengan memperhatikan kemampuan awal siswa diduga dapat mengatasi masalah tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar dengan kemampuanawal siswa yang berbeda. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan model penelitian yaitu kuasi eksperimen. Kemudian sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Perguruan Teladan Medan. Data penelitianmenggunakan tes hasil belajar yang terdiri atas 15 soal pilihan ganda dan tingkat kreativitas siswa terdiri 5 soal esai.Tekhnik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalur dengan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Problem Posing lebihefektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan Discovery Learning, siswa berkreativitas awaltinggi memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berkreatifitas awal rendah, serta Problem Posing lebih cocok diterapkan kepada siswa yang berkreativitas tinggi.
Pendidikan keagamaan untuk membentuk kerukunan antar umat beragama pada Masyarakat Laugumba Kecamatan Berastagi Nurhalima Tambunan; Hadi Saputra Panggabean
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9525

Abstract

Bangsa Indonesia yang sangat kompleks dan memiliki banyak potensi keperilakuan dan tingkat pendidikan budaya dan ekonomi serta kedudukan maupun agama, oleh karenanya keberagaman tersebut menjadikan sebuah kewajiban bagi setiap bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan keberagaman atau perbedaan dari berbagai aspek. Perbedaan keagamaan tersebut bisa saja menjadi sebuah awal dari perpindahan pendapat di mana kita lihat bahwa agama yang ada Indonesia yaitu Islam Kristen Protestan Katolik Hindu Budha dan Konghucu hidup bersamaan atau berdampingan walaupun memiliki suku berbeda, di samping itu juga bahwa bentuk negara yang terdiri dari berbagai pulau menyebabkan pengalaman dan bentuk kecintaan dan aplikasi keberagamaan kita dapat kita wujudkan dalam kehidupan sosial kemasyarakat dengan melaksanakan berbagai bentuk solidaritas saling mengenal, saling menghargai, dengan demikian maka akan terciptalah sebuah pengakuan yang memiliki bahasa yang toleran terutama pada masyarakat Laugumba Kecamatan Berastagi.
SUPPORTING AND INHIBITING FACTORS IN THE FORMATION OF MORALS THROUGH HABITUATION METHODS FOR MAS AMALIAH STUDENTS SUNGGAL Hadi Saputra Panggabean; Nurhalima Tambunan; Rita Novianti
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 5 (March 2023)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A good and appropriate PAI teacher strategy can certainly provide changes to student morals. On the contrary, the strategy of bad and inappropriate PAI teachers can be the cause of the failure of Islamic education in fostering student morals in schools so far, because many students are lacking or still low in morals. This is due to the failure to instill and cultivate morals. The formation of morals through various educational institutions and through various methods continues to be developed, as will later be developed through habituation methods. This shows that morals do need to be fostered, and this guidance has resulted in the formation of Muslim individuals who have a noble character, obey Allah and His Messenger, respect for parents, love for fellow creatures of Allah. But on the contrary, if the morals of the child are not fostered, problems will arise such as naughty children who always disturb society etc. Using the habituation method has a very big influence on the personal formation of MAS Amaliah Sunggal students, because habituation in education is the most influential method for children. The child first sees, hears and socializes with his parents. In this case the educator becomes the best example in the view of the child. What is the behavior of the parents will be imitated by him. We as educators should exemplify good deeds to our students, if we exemplify the ugly then our students will model the ugly but if we exemplify the good then our students will follow the example of the good
Upaya Guru PAI Menciptakan Suasana Pembelajaran yang Efektif Hadi Saputra Panggabean; Nida Ul Hasanah; Saffana Ulfia; Sri Devi Hardiyanti; Putri Widia Astuti; Septianingsih; Elsya Fitri
Education & Learning Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.37 KB) | DOI: 10.57251/el.v1i2.52

Abstract

In learning students often experience boredom, teachers must be able to create an effective learning atmosphere for students with various methods. Schools as places of learning must also be able to create a good atmosphere especially in the classroom. However, sometimes in teaching and learning activities in schools, there are often problems related to learning experienced by these students. The problem is influenced by internal factors (which come from within the students themselves) and also external factors (which come from outside). One of the internal factors is the boredom experienced by students while studying. A teacher who can create an effective learning atmosphere for students in order to achieve learning. The essence of effective learning is a teaching and learning process that is not only focused on the results achieved by students, but how an effective learning process is able to provide good understanding, intelligence, perseverance, and provide behavior and apply it in their lives.
FORM OF DISTRIBUTION OF SCHOOL OPERATIONAL ASSISTANCE FUNDS IN MAS ISLAMIYAH SUNGGAL Aburrasyid Aburrasyid; Hadi Saputra Panggabean; Ahmad Aswan Waruwu
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 5 (March 2023)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The school operational assistance fund (BOS) program arose due to the compensation program for reducing fuel subsidies, The distribution of the BOS program has fought a significant war in accelerating the achievement of the 9-year compulsory education program and then developed up to 15 years. Therefore, starting in 2009 the government has changed the objectives, approach and orientation of the BOS program, from expanding access to improving quality. There are many reports about the nation's children who have dropped out of school because of the absence of fees. This raises many questions why they dropped out of school even though the government has provided school operational assistance funds, this fund is allocated to underprivileged people, this is what indicates that this school operational assistance fund has been done a lot by schools that receive BOS funds that are distributed to underprivileged students. In addition to the news, the author here makes preliminary observations where the author gets things that are stuck about the BOS fund itself in the author's village. There is one school that in the view of the author of the school is far from being called perfection. The school does not have a library.
PENGEMBANGAN STRATEGI GURU DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MELALUI METODE PEMBIASAAN BAGI SISWA MAS AMALIAH SUNGGAL Hadi Saputra Panggabean; Nurhalima Tambunan; Rita Nofianti
PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) Vol 6, No 2 (2023): PeTeKa (Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ptk.v6i2.341-361

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengembangan strategi guru dalam pembentukan moral melalui kaedah pembiasaan untuk pelajar MAS Amaliah Sunggal. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif, sementara jenis penyelidikan ini adalah kajian kasus. Sumber data penyelidikan ini ialah kepala madrasah dan beberapa orang guru. Kaedah pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan nota lapangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, paparan data (display data), dan kesimpulan / pengesahan data (pengesahan kesimpulan). Temuan riset ini adalah sebagai berikut: hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan strategi guru dalam pembentukan moral melalui kaedah pembiasaan pelajar MAS Amaliah Sunggal dimasukkan dalam kategori yang baik. Walaupun masih terdapat beberapa pelajar yang tidak mematuhi peraturan yang dibuat oleh guru. Pengembangan strategi guru dalam pembentukan akhlak melalui kaedah pembiasaan pelajar di MAS Amaliah Sunggal dijalankan melalui pembiasaan untuk mengucapkan salam sambil bersalaman dengan guru, solat dhuha dalam jemaah, membaca doa sebelum dan selepas pelajaran, dan bekerjasama untuk membuang sampah