Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perancangan Pusat Perbelanjaan dengan Tema Green Architecture di Kota Medan agung wicaksono; Sherlly Maulana; Rina Saraswaty
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 2, No 2 (2019): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v2i2.2283

Abstract

Pusat perbelanjaan merupakan tempat favorit bagi masyarakat untuk berbelanja. pusat perbelanjaan saat ini bukan hanya sebagai sarana tempat berbelanja, tetapi juga menjadi tempat refreshing bagi orang-orang yang lelah melakukan aktifitasnya sehari-hari. Berdasarkan kebutuhan dan daya dukung site, Pusat Perbelanjaan ini berlokasi di jalan Ismail Harun Citraland Bagya City, Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara. Dengan Luas Site ±2Ha. Konsepan dari pusat perbelanjaan ini nantinya ramah lingkungan dan mampu meminimalkan pemakaian energi dalam operasionalnya sehingga lebih efisien, maka mall ini telah menerapkan teknologi untuk memanfaatkan energi alternatif dari alam yang terdapat pada tapak, seperti energi panas sinar matahari yang diubah menjadi sumber energi utama untuk operasional mall dengan menggunakan surya panel, kemudian mall ini juga memanfaatkan alat filtrasi untuk memfilter air dari atap yang menampung air hujan sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan mall seperti penyiraman kloset, penyiraman taman serta dimanfaatkan untuk alat penanggulangan kebakaran seperti sprinkler dan hydrant. Selain itu mall ini juga memasukkan penghawaan serta pencahayaan alami ke dalam bangunan dengan membuat banyak bukaan sehingga mampu mengurangi konsumsi energi. Tujuan akhir dari perancangan mall agar masyarakat dan semua pihak yang terkait bisa terhibur dengan fungsi Sumatera Mall, yang selain sebagai pusat perbelanjaan yang ramah lingkungan, tempat rekreasi keluarga.
Penerapan Prinsip Le Corbusier pada Convention and Exhibtion Lisna Sonia Silaban; Rina Saraswaty
Venustas Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.561 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.259

Abstract

Kota Medan merupakan pusat pembangunan yang penting dalam hal pembangunan di Indonesia. Kota Medan saat ini banyak melakukan kegiatan budaya baik lokal, nasional maupun internasional. Gelar dimulai dengan mempelajari dasar-dasar dan pemahaman tentang kegiatan konvensi dan pameran, standar yang terkait dengan penataan ruang di gedung-gedung pusat konvensi dan pameran, studi banding berbagai gedung konvensi dan pusat pameran di Indonesia, dan studi banding literatur ruang konferensi yang berbeda. Ada juga evaluasi lokasi gedung konvensi dan pameran yang akan berlokasi di Kota Medan. Untuk pembahasan konsep desain menggunakan desain Le Corbusier. Lokasi yang digunakan merupakan hasil pemilihan beberapa alternatif lokasi di Kota Medan yang sesuai dengan kebutuhan ruang pada kawasan di Jalan T. Amir Hamzah. Selain itu, menyangkut massa dan luas bangunan, penampilan bangunan, konstruksi dan peralatan yang digunakan dalam desain "ruang konferensi dan pameran". Konsep desain ditekankan dengan penerapan prinsip Le Corbusier, konsep desain bangunan yang berdiri di tengah lingkungan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, baik dari waktu konstruksi maupun dari waktu pemeliharaan gedung. Gedung konvensi dan pameran menampilkan dirinya dalam bentuk modern dengan bahan prefabrikasi yang mencerminkan zaman modern. Dalam hal dinding penahan beban diganti dengan kisi-kisi kolom beton bertulang dengan beban pada fasad bangunan, identitas prinsip Le Corbusier yang dimasukkan ke dalam konsep modernisme harus dipertahankan. Untuk bahan bangunan yang akan diterapkan yaitu material yang memiliki sifat fleksibel dan efisien. Secara struktural disadari bahwa dinding penahan tanah digantikan oleh kisi-kisi kolom beton bertulang dengan beban dan penopang atap pada konstruksi space frame dan konstruksi atap lipat.
Penerapan Arsitektur Metafora Pada Concert Hall Di Medan Mita Amalia Cahyani; Neneng Yulia Barky; Rina Saraswaty
Venustas Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.254 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.260

Abstract

Musik adalah sebuah karya seni suara berupa lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pencipta melalui unsur-unsur musik. Musik sangat populer dan dinikmati oleh kalangan muda maupun dewasa yang memiliki selera musik yang sangat bagus. Semua musik yang berkembang di Nusantara ini yang menonjolkan atau mencerminkan ciri khas Indonesia, dari segi bahasa dan gaya melodinya, disebut musik Nusantara atau musik Indonesia. Musik tradisional, musik keroncong, musik dangdut, musik elegan, musik gambus, music perjuangan dan musik pop telah menjadi musik Indonesia. Sebuah provinsi yang sangat beragam etnis dengan budaya yang menarik dapat ditemukan di pulau Sumatera, khususnya di kota Medan, di mana kita dapat melihat munculnya banyak genre musik dan tarian dalam seni pertunjukan. Musik kontemporer, musik tradisional, tari modern, dan tari tradisional sering diikut sertakan dalam pertunjukan seni pertunjukan di Medan. Apresiasi seni pertunjukan oleh masyarakat Medan dan kota-kota Indonesia lainnya mulai tumbuh sekitar periode ini. Penggunaan tema arsitektur metafora karena tema tersebut sesuai dengan desain bangunan sehingga pengguna dapat memberikan persepsi tersendiri tentang nilai kesederhanaan dan kejujuran. Adapun tujuan dari perancangan Concet Hall ini , menyediakan tempat bagi musisi Medan untuk menggelar konser dengan skala besar. Memberikan fasilitas bagi penududk kota agar dapat mengikuti acara musik berskala besar.
Perancangan Panti Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba Dengan Tema Arsitektur Perilaku Firda Utami; Suprayitno Suprayitno; Rina Saraswaty
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS) Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jitas.v1i1.1208

Abstract

Abuse of narcotics, trafficking illegal drugs becomes a matter of great concern. The issue is already threatening the lives of the next generation of the nation, even a global problem that has become a serious threat in the life of nation and state, not least in Indonesia. Drugs rehabilitation center is a place to rehabilitate people who use drugs. Moreover, drugs rehabilitation center is a place to stop drug user dependency. Based on the problem designing, there are some summaries as follows: (1) Site design of a drugs rehabilitation center are designed to get a nice views and in accordance with the function. (2) Mass organizations are designed to be easily accessible and make the buildings get enough sunshines. (3) Drugs patient has to follow rehabilitation steps from isolation rooms in medical rehabilitation units to reduce drug dependence and interact with society.
Pusat Industri Kreatif Melalui Pendekatan Arsitek Ieoh Ming Pei Panji Kustoro Danuarta Riady; Rina Saraswaty
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS) Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jitas.v2i2.2952

Abstract

According to the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia (2009), the creative industry is an industry that originates from the utilization of individual creativity, skills and talents to create welfare and employment where according to the ministry of creative economy statistics there are 17 creative economy sub-sectors that are developing in Indonesia. From the data, this has enormous potential so that the economic sector in Medan city increases. Because Medan is one of the cities that has the largest population outside Java. Many creative industry players in the city of Medan operate individually. So that many products / works produced are less varied. With this problem faced, therefore the need for a place or container that can accommodate the activities of creative industry players. The place is called the Center for Creative Industries. In this "Creative Industry Center" through the approach of an architect, namely Ieoh Ming Pei. Ieoh Ming Pei is one of the pioneer architects of contemporary themes where he has a characteristic for each of his designs. Therefore, with Ieoh Ming Pei's approach this can be an elaboration of a theme with a good title in order to produce buildings that are synonymous with creativity.