Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemikiran Multikulturalisme K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Implikasinya terhadap Pendidikan Agama Islam di Indonesia Miskan Miskan
AL-FURQAN Vol 6 No 2 (2018): Edisi September 2017-Februari 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1660.921 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beragamnya agama, budaya, ras, maupun suku di Indonesia. Dalam hal ini Gus Dur sebagai tokoh multikulturalisme mencoba merangkul semua perbedaan tersebut dalam konsep pemikirannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pemikiran Gus Dur tentang multikulturalisme dan implikasinya terhadap pendidikan agam Islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan sosio-historis yang berusaha mengungkap idiologi dan biografi tokoh yang dijadikan objek dengan teknik pengumpulan data berupa menganalisis data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran Gus Dur tentang multikulturalisme dapat dilihat dari beberapa aspek: aspek mengenai pribumisasi Islam, nilai-nilai demokrasi dan HAM, prinsip-prinsip humanisme dan pluralitas masyarakat, serta karakteristik multikulturalisme. Semua pemikiran Gus Dur tersebut berimplikasi terhadap pendidikan agama Islam di Indonesia yang dapat dilihat dalam beberapa aspek yaitu: pendidikan agama Islam Berbasis Neormodernisme, pendidikan agama Islam Berbasis Pesantren, pendidikan agama Islam yang beragam, kurikulum, dan metode pendidikan. Kaitannya dengan pesantren, Gus Dur berusaha menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan konteks zaman tanpa menghilangkan pesan moral pesantren tersebut. Semua pemikiran Gus Dur tentang pendidikan agama Islam di Indonesia bertujuan untuk menjawab segala tantangan dan kebutuhan masyarakat modern. Elaborasinya dalam konteks sosial menjadikannya sebagai wahana untuk merangkul perbedaan dengan mengedepankan prinsip Persatuan dan Kesatuan demi terwujudnya keselarasan di bawah bingkai Bhineka Tunggal Ika
Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Pendidikan Agama Islam Miskan Miskan; Sofyan Syamratulangi
AL-FURQAN Vol 9 No 1 (2020): Edisi Maret - September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Values education is at the core of Islamic religious education because the purpose of value education is to educate human behavior in the teachings of Islam better known by educating noble morals based on Al-Quran and Hadith. Through value education, the objectives, materials, methods, evaluation activities, and educators in Islamic religious education should support the achievement of the value of education goals. Implementation of values education in Islamic religious education can help learners become human beings who understand the values of their religious teachings and apply these values in their daily lives so that any negative effects of changing times can be anticipated by learners better
Pengembangan Varian Batik Ikat Celup Dusun Hendrosalam Melalui Olshop Di Era Pandemi Dewi Suprobowati; Mulus Sugiharto; Miskan Miskan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.834 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.982

Abstract

Pemanfaatan zat pewarna alam untuk tekstil menjadi salah satu alternatif pengganti zat pewarna berbahan kimia. Adapun zat pewarna alami diperoleh dari alam yang berasal dari hewan(lac dyes) atau tumbuhan seperti akar,kayu,batang, daun serta kulit dan bunga,getah bunga (lac dye). Contoh warna alami Tegeran,Mahoni,kelengkeng,kluwih. Ada dua teknik membuat batik jumputan pertama teknik ikat dan kedua teknik jahitan.Ikat celup menghias kain dengan cara diikat atau dijumput sedikit, dengan tali atau karet, dijelujur, dilipat sampai kedap air, lalu dicelup dengan pewarna batik. Proses pembuatan batik ikat celup kainnya diikat atau dijahit dan dikerut menggunakan tali. Seperti yang dilakukan oleh Perajin Batik Assalam RYY Dusun Hendrosalam RT 02 RW 04 Gresik. Permasalahan Mitra aspek produksi , produk yang dihasilkan masih sederhana, desainnya terbatas. Solusi yang ditawarkan diberikan Pelatihan Varian batik ikat,Syaal,Jilbab,Masker,baju,tempat tisu.dll.Aspek manajemen permasalahannya cara pemasaran konvensional,serta kurang tertib administrasi. Solusi yang ditawarkan diberikan pelatihan pemasaran Via online (whatsapp,LINE, Instagram) dll, Pelatihan Administrasi keuangan menggunakan (MS Excell).Melalui pelatihan dan pendampingan diharapkan kelompok tersebut menjadi mandiri dan bisa menghasilkan karya batik ikat celup yang bagus, serta bisa dipasarkan dalam jangkauan yang lebih luas.
PENINGKATAN OMSET PENJUALAN MIE LEVEL SEHAT DAPUR AINI MELALUI MEDIA APLIKASI ONLINE Dewi Suprobowati; Mulus Sugiharto; Miskan Miskan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1682

Abstract

PENINGKATAN OMSET PENJUALAN MAKANAN MIE LEVEL SEHAT DAPUR AINI MELALUI MEDIA APLIKASI ONLINE Dewi Suprobowati1 ,Mulus Sugiharto2 ,Miskan3 Prodi Administrasi Publik ,FISIP,Universitas Wijaya putra dewisuprobowati1968@gmail.com Mie adalah makanan alternatif pengganti beras banyak dikonsumsi masyarakat.Mie menjadi popular dikalangan masyarakat karena harganya murah, cara pengolahan sekaligus penyajianya sederhana.Mie banyak mengandung karbohidrat banyak menyumbang energi pada tubuh sehingga mie dapat dijadikan sebagai makanan penganti nasi. Ibu Atik, berusia 47 tahun di masa pandemi memiliki usaha mie level bertempat tinggal di Jl. PBI Blok H No. 01 Surabaya. Berdasarkan data yang diperoleh dari mitra terkait dengan usaha yang mereka rintis di masa pandemi penjualan mengalami penurunan secara drastis terkendala kondisi ppkm.Sebagian besar pembelinya dari anak sekolah. Permasalahan dan solusi yang ditawarkan Permasalahan Produksi, solusinya adanya alat modern. Mika plastic menggunakan alas daun pisang. Permasalahan Manajemen, solusinya pendampingan dan pelatihan tentang manajemen pemasaran baik secara online maupun offline,pendafaran aplikasi online, permasalahan Administrasi Keuangan, solusinya Pelatihan dan Pendampingan Pembukuan sederhana,Pembuatan NIB (Nomor ijin berusaha) Permasalahan Kemasan Produk, Solusinya Pelatihan Kemasan Produk. Tujuan akhir PPM mitra memahami permasalahan usaha yang dihadapi, Harapan ke depan atas keberlanjutan program ini dapat menjadi produk unggulan mie level yang higienitas di kecamatan pakal kota Surabaya. Kata Kunci: Mie sehat