Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Usia dan Penyakit Ibu dalam Penggunaan Kontrasepsi Tubektomi di Ruang Bersalin RSUD Tgk Chik Ditiro Rita Mirdahni; Idawati Idawati
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 4 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.914 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i4.1555

Abstract

Tubektomi adalah suatu tindakan pemotongan saluran indung telur sehingga sel telur tidak bisa lagi memasuki rahim untuk dibuahi.Tubektomi atau kontrasepsi mantap dilakukan atas indikasi medis seperti seorang ibu yang berpenyakit, kelainan jiwa, kemungkinan kehamilan yang dapat membahayakan nyawa ibu atau penyakit keturunan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pengaruh usia dan penyakit ibu dalam penggunaan kontrasepsi tubektomi di ruangan bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode survey analitik dengan pendekatan retrospektif. Pengumpulan data mengisi lembar checklist. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 72 responden (36 kasus dan 36 kontrol). Hasil penelitian menggunakan uji Chi square dengan α=0,05 diperoleh usia (p=0,033), riwayat penyakit (p=0,563). Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh usia terhadap penggunaan kontrasepsi tubektomi, serta tidak ada hubungan riwayat penyakit terhadap penggunaan kontrasepsi tubektomi.
Analisis Penyebab Kegagalan Pemberian Asi Eksklusif pada Bayi di RSUD Tgk. Chik Ditiro Kabupaten Pidie Idawati Idawati; Rita Mirdahni; Susi Andriani; Yuliana Yuliana
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 4 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.8 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i4.1573

Abstract

Menyusui memegang peranan penting terhadap tumbuh kembang bayi, kegagalan untuk memberikan ASI eksklusif dapat menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kegagalan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di RSUD Tgk. Chik Ditiro Kabupaten Pidie. Metode : jenis penelitian yaitu analitik dengan pendekatan crossectional, populasi adalah semua ibu bersalin dan menyusui yang berjumlah 85 orang. Hasil Penelitian : Hasil penelitian untuk variabel pengetahuan diperoleh nilai p= 0,000, variabel sikap diperoleh p= 0,000, variabel peran penolong persalinan diperoleh p= 0,000, variabel tradisi diperoleh p= 0,000 yang artinya variabel tersebut memiliki hubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi sedangkan variabel umur ibu diperoleh nilai p= 0,131, variabel pendidikan diperoleh p= 0,526, variabel pekerjaan diperoleh nilai p= 0,576, variabel pendapatan diperoleh p= 0,271, variabel paritas diperoleh p= 0,477, variabel usia bayi diperoleh nilai p= 0,560, variabel prilaku diperoleh nilai p= 0,402 yang artinya variabel tersebut tidak memiliki hubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Kesimpulan : variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi yaitu variabel peran penolong persalinan.
The Role of Village Midwives in Reducing Stunting Rates in Children Under Two Years Old (BADUTA) Shinta Oktarina; Idawati Idawati; Yuliana Yuliana
Science Midwifery Vol 10 No 4 (2022): October: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i4.777

Abstract

On the empirical fact that Gampong Ara succeeded in reducing the stunting rate in badutanya, in 2017, there were 13 cases and decreased to 4 cases in 2019 and in 2020 there were no more. The purpose of the study was to determine the role of village midwives in reducing stunting rates in children under two years old (baduta) in Gampong Ara, Kembang Tanjong District, Pidie Regency. This research uses a qualitative type of research with a case study design. The sample informants were 6 people, namely the Midwife of Ara Village, the Village Head or Keuchik Gampong Ara, the Cadre of the Gampong Ara Posyandu, 2 beneficiary communities (1 person with a history of stunting children and 1 more person with the risk of stunting) plus the Head of the Kembang Tanjong Health Center. The research time was held in April 2022. The results showed that village midwives in Gampong Ara have carried out their role in reducing stunting rates, but there are several aspects that are still not met. The conclusion is that the village midwife has carried out her role as an executor, manager, educator and researcher in the stunting reduction program in Gampong Ara, but not all of them are like helping childbirth, because the village midwife does not live in place and holds 3 villages as her midwife. Advice to policymakers, can work on development for the residence of village midwives in Gampong Ara, so that village midwives can carry out their total roles such as helping childbirth and allocating other village midwives so that Gampong Ara village midwives no longer hold 3 villages as their midwives, so that they can focus more on carrying out their role as village midwives in Gampong Ara. The midwife of Gampong Ara village is expected to continue to increase her role as a midwife.
SOCIALIZATION OF SIX STEPS TO EFFECTIVE HAND HYGIENE Idawati Idawati; Yuliana Yuliana; Susi Andriani; Rita Mirdahni; Mirdha Rosalinda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15945

Abstract

Kebersihan tangan merupakan salah satu masalah yang sampai saat ini memerlukan perhatian khusus terutama dalam kalangan masyarakat. Kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di Negara-negara berkembang saja, tetapi ternyata di negara-negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan perilaku cuci tangan. Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan dapat mengurangi bakteri sampai 90%. Mencuci tangan dengan air saja dapat mengurangi keberadaan bakteri sampai tersisa 23% bakteri pada tangan, sedangkan dengan sabun dan air dapat mengurangi keberadaan bakteri sampai tersisa hanya 8% bakteri. Di beberapa tempat, seperti Desa Gajah Ayee Dusun Barat Provinsi Aceh Indonesia masih banyak yang kurang peduli tentang kebersihan tangan, mereka hanya melakukan cuci tangan saat tangan mereka jelas kelihatan kotor dan cara mencuci tangan dilakukan sekedar membersihkan kotoran dimana kadang-kadang tidak menggunakan sabun cuci tangan. Oleh karena itu, Dosen dan mahasiswa STIKes Medika Nurul Islam mencoba untuk mensosialisasikan serta melakukan langsung praktik cuci tangan yang benar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan menggunakan pendekatan persuasif melalui sosialisasi dan praktik langsung. Kegiatan tersebut diikuti dengan antusias oleh masyarakat dan kegiatan ini berjalan dengan lancar serta mampu memberikan pemahaman dan motivasi masyarakat untuk melakukan cuci tangan dengan benar.
BABY MASSAGE AS AN EFFORT TO INCREASE BONDING ATTACMENT IN POSTPARTUM MOTHERS Yuliana Yuliana; Idawati Idawati; Nova Arami; Aqrisa Aqrisa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.16211

Abstract

Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba adalah yang paling penting dalam perkembangan. Sensasi sentuhan merupakan sensori yang paling berkembang saat lahir. Berdasarkan Badan Statistik Amerika Serikat jumlah penduduk dunia pada Januari 2018 mencapai 7,53 miliar jiwa. Dari jumlah tersebut, terbanyak merupakan anak berusia 0-4 tahun, yakni mencapai 662 juta jiwa atau sekitar 8,7% dari total populasi. Di beberapa tempat, seperti Dusun Kuta Madek Masjid Bungie Simpang Tiga Provinsi Aceh Indonesia masih banyak ibu-ib nifas mengeluh bahwa bayinya mengalami masalah ketika tidur, bayinya sering terbangun ketika tidur dimalam hari, dan menangis saat terbangun dan ibu mengatakan tahu atau pernah dengar tentang pijat bayi tetapi belum pernah melakukannya baik difasilitas kesehatan atau dukun dikarenakan takut salah dalam pemijatan dan tidak mengetahui teknik pemijatan yang baik dan benar. Oleh karena itu Dosen dan mahasiswa STIKes Medika Nurul Islam mencoba untuk mensosialisasikan serta melakukan langsung praktik pijat bayi yang benar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan menggunakan pendekatan persuasif melalui sosialisasi dan praktik langsung. Kegiatan tersebut diikuti dengan antusias oleh masyarakat dan kegiatan ini berjalan dengan lancar serta mampu memberikan pemahaman dan motivasi masyarakat khususnya ibu nifas untuk melakukan pijat pada bayi dengan benar.
Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dengan Kejadian Stunting Idawati Idawati; Rosmawardiani Rosmawardiani; Ummi Salamah; Nasriah Nasriah; Dian Rahayu
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i3.2054

Abstract

Stunting, also known as short toddler syndrome, is the most prevalent type of malnutrition (PE/micronutrients), which affects infants before and shortly after birth and causes their height to be out of proportion to their age. A chronic nutritional issue that results in stunting in children is insufficient dietary intake. Stunting needs special care because it can harm children's mental development and increase their risk of dying. One effort to build knowledge and skills in aiding in the resolution of dietary challenges is counseling training on Infant and Child Feeding (IYCF). The problem of stunting often arises due to a lack of knowledge and skills in meeting the nutritional needs of toddlers. “The global prevalence of stunting in the world, including in Indonesia, is still high”. To increase the community's knowledge and skills to deal with nutritional problems independently. Literature study by comparing 20 publications with similar subject matter related to knowledge and procedures of eating babies and kids and to the rate of stunting. From 9 relevant journals it was stated that Infant and Child Feeding affected increasing mothers' knowledge in preventing stunting. There is an influence of “Infant and Child Feeding (PMBA) on the incidence of stunting.
Pengaruh Konseling Terhadap Motivasi Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif Suhaibaton Suhaibaton; Idawati Idawati; Yustiananda Yustiananda; Dewi Safitri; Mutiawati Mutiawati
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i3.2068

Abstract

Breast milk is the best food that can help the baby's growth and development process. The World Health Organization (WHO) recommends the Global Strategy for Infant and Young Child Feeding which are four essential things in infant and child feeding, one of which is breastfeeding only to infants up to 6 months of age, or what is called exclusive breastfeeding. Breast milk is seen as the most ideal nutritional intake for babies, because it is safe and contains antibodies that can prevent the onset of disease in infants and children. However, until now there are 2 out of 3 babies in the world who do not get exclusive breastfeeding for six months and have been for 2 decades (WHO, 2022). This study aims to determine the relationship between maternal knowledge about exclusive breastfeeding and the motivation for exclusive breastfeeding. This type of research is quantitative with a cross sectional approach.  The conclusion obtained from this study is that there is a very significant positive relationship between counseling and maternal knowledge with the motivation for exclusive breastfeeding.
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi Winda Ratna Dewi; Idawati Idawati; Nur Hidayat; Risna Susanti; Nur Azmi
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i3.2130

Abstract

Early marriage (marriage to teenagers under the age of 20) is still widely encountered in today's era. One of the reasons is a lack of knowledge about the impact of early marriage on reproductive health. The uterus has not fully developed, triggering an abortion or miscarriage. The risk experienced by mothers in the form of reproductive problems in women and the risk of dying during childbirth is around 35 (55%), miscarriage 32 (17.1%), the risk that occurs in babies with low birth weight is 73%. This research uses several sources including searching several journals through (Google Shcoolar) with the Literature review method. Early marriage is carried out by someone who is on average under 19 years old who on average is not ready in various aspects of marriage. This is likely to have an impact on reproductive health for both women and men. Therefore, it requires preparation from various aspects in carrying out the wedding so that efforts to.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUMPANG BARO KABUPATEN PIDIE 2020 Idawati Idawati; Yuliana Yuliana; Razali Razali
Jurnal Farmasindo Vol 4 No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Every year, around 1.5 million women experience pregnancy difficulties and more than half a million are accepted worldwide because of problems with pregnancy and childbirth. The purpose of this study was to study the Factors Associated with the Visit of Pregnant Women in Performing Antenatal Care. This study uses analytical research methods with Croossectional, with the technique of taking samples of 30 people. Univariate research results on obtaining respondents who visited antenatal care as many as 21 respondents (70.0%), respondents who have higher education are 19 respondents (63.3%), respondents who have sufficient income of 19 respondents (63.3%), respondents who received family support were 17 respondents (56.7%). The results of the bivariate study found that there was a significant relationship between education and antenatal care visits (P value = 0.008), there was a significant relationship between income and antenatal care visits (P Value = 0.001), there was a significant relationship between family support and antenatal care visits ( P value = 0.037). Conclusion there is a relationship of education with antenatal care visits, there is a relationship of income with antenatal care visits, there is a relationship of family support with antenatal care visits.