<![CDATA[Populasi sepeda motor di Indonesia semakin meningkat, BPS mencatat peningkatan tahun 2018 ke tahun 2019 mencapai 6.487.462 unit atau sebesar 5,4%. Sepeda motor paling banyak diminati masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah untuk memudahkan mobilisasi dalam kegiatan keseharian terutama bekerja. Seiring pesatnya pertumbuhan sepeda motor angka kriminal curanmor pun masih tergolong tinggi. Data curanmor tahun 2018 sebesar 27.731 kasus. Sepeda motor kerap menjadi objek curanmor sebab lebih mudah dari segi proses pencurian hingga penjualannya kepada penadah. Selain itu sisi keamanan yang diberikan produsen sepeda motor masih tergolong rendah, tercatat hanya beberapa produsen yang menyematkan fitur alarm dalam produksinya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pengaman anti maling dengan media validasi e-KTP, SIM Elektronik dan Smarphone Android pemilik kendaraan sehingga motor tidak dapat dihidupkan oleh calon pengemudi yang tidak terdaftar. Selain untuk menekan angka curanmor, sistem yang dibangun bermanfaat untuk mendisiplinkan pengendara untuk senantiasa membawa identitas diri dan dokumen wajib dalam berkendara. Sistem dibangun berbasiskan Mikrokontroller Arduino dan Android dengan metode Waterfall dan pengujian fungsionalitas terhadap RFID, Bluetooth dan daya tahan purwarupa. Hasil pembangunan purwarupa sistem dapat mendeteksi e-KTP dan SIM dengan jarak 1-2 cm dan motor dapat dihidupkan lewat Smartphone dengan jarak < 11 m serta dapat beroperasi sejauh 29 km.]]>
