Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dikenai sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktekkan sejak berabad-abad tahun silam secara turun-temurun oleh dukun bayi. Banyak ibu-ibu yang datang memijatkan bayinya pada waktu sakit saja. Secara nasional maupun regional belum diketahui data yang pasti tentang komplikasi yang terjadi pada proses pemijatan pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan crooss sectional. Populasinya adalah ibu yang mempunyai bayi sebanyak 30 responden sampel diambil menggunakan teknik total sampling sehingga populasi dijadikan sampel. Variabel independennya adalah pengetahuan ibu tentang pijat bayi, variabel dependennya adalah sikap ibu terhadap pijat bayi. Pengumpulan data ini dilakukan pada tanggal 8-19 Agustus 2017 dengan menggunakan kuesioner kemudian data diolah melalui editing, coding, scoring, tabulating dan dianalisis menggunakan uji statistik chi kuadrat. Hasil ini menunjukkan dari 30 responden didapatkan pengetahuan ibu tentang pijat bayi Posyandu Seruni dan Kamboja Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun sebagian besar adalah kurang, yaitu 12 responden (40%). Sikap ibu tentang pijat bayi di Desa Klangon Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun sebagian adalah negatif, yaitu 17 responden (57%) Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji chi-square di peroleh nilai P value = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pijat bayi. Dengan demikian diharapkan ibu bayi lebih meningkatkan pengetahuannya melalui media massa atau tenaga kesehatan, serta dapat menerapkan pengetahuan dalam pijat bayi dan dapat memahami tentang pijat bayi serta dapat melakukan pijat bayi sendiri.