This Author published in this journals
All Journal JURNAL KEBIDANAN
APIN SETYOWATI
Akademi kebidanan dharma husada kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA USIA 18 BULAN SAMPAI 27 BULAN DENGAN TINDAKAN IMUNISASI DPT LANJUTAN (Di Desa Kenep Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk) APIN SETYOWATI; ISDIANA PUSPITASARI
JURNAL KEBIDANAN Vol 5 No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.213 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v5i2.69

Abstract

Pemberian imunisasi pada balita tidak terlepas dari motivasi ibu untuk membawa balitanya ke tempat pelayanan kesehatan. Rendahnya motivasi ibu berdampak rendahnya tindakan imunisasi DPT lanjutan sehingga balita mudah tertular penyakit diftery, pertusis, tetanus terutama mereka yang bertubuh lemah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi ibu balita usia 18 bulan sampai 27 bulan dengan tindakan imunisasi DPT lanjutan di Desa Kenep Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Desain penelitian ini adalah analitik kolerasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah seluruh ibu balita yang mempunyai anak usia 18 bulan sampai 27 bulan di Desa Kenep Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, sebanyak 25 ibu. Sampel sebanyak 25 ibu menggunakan total sampling. Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah motivasi ibu, variabel dependen adalah tindakan imunisasi DPT lanjutan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi KMS. Pengolahan data dengan cara editing, coding, scoring dan tabulating. Analisa data menggunakan uji Coeficient Colerasi dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 21 ibu (84%) di Desa Kenep Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk memiliki motivasi tinggi terhadap imunisasi DPT lanjutan. Tindakan imunisasi DPT lanjutan, sebanyak 19 responden (76%) anaknya diberi imunisasi DPT lanjutan. Hasil uji statistik menggunakan Coeficient Colerasi menghasilkan r-value 0,000 ≤ a 0,05 yang berarti Ha diterima. Ada hubungan motivasi ibu balita usia 18 bulan sampai 27 bulan dengan tindakan imunisasi DPT lanjutan di Desa Kenep Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pemberian informasi kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap, khususnya imunisasi DPT lanjutan.
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DENGAN FLUOR ALBUS PADA IBU USIA 25-44 TAHUN ( Di Puskesmas Bacem Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar ) APIN SETYOWATI; dewanitya wulansari
JURNAL KEBIDANAN Vol 4 No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.954 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v4i1.84

Abstract

Keputihan atau flour albus adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah. Keputihan bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir semua penyakit kandungan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi IUD dengan flour albus pada ibu usia 25-44 tahun di Puskesmas Bacem Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Desain penelitian yang digunakan adalah kolerasi dengan pendekatan crossectional. Tempat penelitian di Puskesmas Bacem Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Populasinya adalah semua akaseptor IUD sejumlah 102 orang. Tehnik sampling yang digunakan yaitu Purposive Samplingdiperoleh 30 responden. Variabel penelitian ini adalah variabelindependen yaitu penggunaan alat kontrasepsi IUD dan variabel dependent yaitu flour albus dan pengumpulan data dengan kuesioner. Hasil penelitian ini diolah dengan cara editing, coding, scoring, tabulating. Analisa data dengan menggunakan Chi Kuadrat. Hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan 28 responden (94%), tidak menggunakan 2 responden (6%) dari 30 responden.Penggunaan IUD yang dilihat dari buku peserta. Mengalami flour albus normal 26 responden (86,67%), Abnormal 4 responden (13,33%). Setelah dianalisa didapatkan hasil signifikasi =0.507 dengan tingkat kemaknaan 0,5 sehingga H0 ditolak berarti ada hubungan penggunaan alat kontrasepsi IUD dengan flour albus pada ibu usia 25-44 tahun. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari penggunaan IUD kebanyakan mengalami flour albus normal. Maka dari itu, disarankan akseptor yang mengalami flour albus normal harus tetap menjaga kebersihan daerah kemaluan dan tetap melakukan kontrol IUD.