Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor Kesesuaian Dengan Kebutuhan Petani Dalam Keputusan Adopsi Inovasi Pola Tanam Jajar Legowo (Studi Kasus Petani Padi Di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban) Dwi Monalisa Malahayatin; Edi Dwi Cahyono
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.192 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.01.6

Abstract

Rekayasa pola tanam merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Tulisan ini menyoroti persepsi petani mengenai Jajar Legowo, sebuah pola tanam padi alternatif yang direkomendasikan oleh pemerintah (Dinas Pertanian). Pola tanam baru ini mengedepankan penanaman dua atau lebih baris tanaman yang disejajarkan dengan sebuah ruang membujur yang  sengaja dibiarkan kosong. Pola tanam ini diperkenalkan kepada beberapa kontak tani yang tersebar di desa-desa di Kecamatan Widang (Kabupatan Tuban) pada bulan November 2015. Tulisan ini berdasarkan hasil penelitian untuk mengevaluasi karakteristik apa yang dipandang penting oleh petani terkait dengan pola tanam Jajar Legowo tersebut. Survei dilakukan kepada 30 kontak tani, menggunakan sebuah kuesioner dengan jawaban pertanyaan yang tertutup, dan dilengkapi dengan jawaban pertanyaan yang terbuka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu karakteristik Jajar Legowo, yaitu kompatibilitas adalah tinggi tingkatnya. Secara umum, petani memandang bahwa produktivitas sawah bukanlah sebuah masalah yang menonjol, karena produktivitas sawah di tempat tersebut relatif sudah tinggi. Selain itu, petani kurang siap dengan tata cara baru dalam mengerjakan sawah, yang mengindikasikan perlunya meningkatkan kapasitas kontak tani dengan teknik pola tanam yang baru tersebut atau mengganti rekomendasi teknologi yang dikenalkan kepada petani. Penulis menyimpulkan bahwa petani enggan menerapkan inovasi tersebut karena tidak sesuai dengan kebutuhan petani dan relatif rumit pengerjaannya.Kata Kunci: inovasi pola tanam, Jajar Legowo, kompatibilitas, kapasitas