Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Risiko Produksi Usaha Tani Bawang Merah di Kota Batu Rini Mutisari; Deny Meitasari
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.642 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.21

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko produksi usahatani bawang merah di Kota Batu, perilaku petani terhadap risiko, serta faktor yang mempengaruhi tingkat risiko tersebut. Tingkat risiko produksi usahatani bawang merah diidentifikasi melalui besarnya koefisien variasi (CV), perilaku petani dalam menghadapi risiko dengan koefisien K(S), sedangkan untuk mencari faktor yang mempengaruhi tingkat risiko menggunakan metode yang dikembangkan oleh Just and Pope dimana prosedur pertama membuat fungsi produksi Cobb-Douglas, selanjutnya ditentukan tingkat risiko dan model dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu sedangkan metode penentuan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan pertimbangan bahwa luas lahan yang diusahakan oleh petani hampir sama. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tingkat risiko usahatani bawang merah di Kota Batu termasuk dalam kategori tinggi. Sementara itu perilaku petani di daerah penelitian rata-rata bersifat Risk Averter. Faktor yang mempengaruhi tingkat risiko usahatani bawang merah di Kota Batu adalah jumlah tenaga kerja, penggunaan pupuk NPK dan penggunaan pestisida. 
Analisis Daya Saing Ekspor Minyak Atsiri Nilam (Patchouli Essential Oil) Indonesia di Pasar Internasional dengan Negara Brazil, Amerika Serikat, Meksiko, dan Perancis Periode 2001-2018 Fahmi Alamil Huda; Deny Meitasari; Wiwit Widyawati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.04.10

Abstract

Sampai saat ini, industri domestik minyak atsiri nilam di Indonesia masih sebatas mengekspor produk yang belum diolah sebagai produk jadi. Selain itu, masih rendahnya pemahaman petani dan koperasi dalam menerapkan proses manufaktur perkebunan yang bagus. Salah satu indikator yang dapat dilihat adalah jumlah impor produk turunan minyak atsiri nilam seperti bahan setengah jadi dari parfum dan perasa makanan oleh Indonesia pada periode bulan Oktober-Desember tahun 2008 sebesar US$ 401 juta sedangkan ekspornya hanya US$ 103 juta atau defisit tiga sampai empat kali lipat dari ekspor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daya saing komparatif, daya saing kompetitif, dan spesialisasi perdagangan minyak atsiri nilam Indonesia di pasar internasional. Negara yang dijadikan pembanding Indonesia (peringkat 7) berdasarkan rata-rata volume ekspor nya adalah Brazil (peringkat 1), Amerika Serikat (peringkat 2), Meksiko (peringkat 8) dan Perancis (peringkat 9). Penelitian ini menggunakan alat analisis Revealed Comparative Trade Advantage (RCTA) untuk menganalisis daya saing komparatif, Export Competitiveness Index (XCI) untuk menganalisis daya saing kompetitif, dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) untuk menganalisis spesialisasi perdagangannya. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap daya saing dan spesialisasi perdagangan adalah nilai ekspor dan impor baik minyak atsiri nilam maupun barang lain dari Indonesia dan negara pesaing, nilai total ekspor dan impor minyak atsiri nilam dunia. Berdasarkan hasil analisis RCTA, XCI, dan ISP, nilai yang diperoleh oleh Indonesia secara berturut-turut adalah 2,013, 1,012, dan 0,412. 
Resiliensi Agrowisata di Kota Batu Akibat Pandemi Covid 19 Rini Mutisari; Deny Meitasari; Heptari Elita Dewi; Wiwit Widyawati; Aniesa Samira Bafadal
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.36

Abstract

Novel Coronavirus (Covid-19) telah melumpuhkan sistem perekonomian global. Indonesia menjadi salah satu negara terdampak. Hampir semua sektor terkena dampak dari adanya pandemi Covid-19, begitu juga pada sektor pariwisata. Penurunan sektor pariwisata International sepanjang Tahun 2020 telah mengalami penurunan sekitar 25 persen dari periode sebelumnya. Hal ini diikuti dengan penurunan jumlah kunjungan wisata domestik. Indonesia memiliki potensi pengembangan Agrowisata yang sangat tinggi hal ini didukung dengan kondisi alam negara indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Letak Kota Batu yang berada di wilayah pegunungan membuat sebagian besar pertumbuhan PDB Kota Batu ditunjang dari sektor pariwisata. Salah satu bentuk pariwisata unggulannya adalah agrowisata (Jatim.bpk.go.id, 2021). Meskipun sebagian besar wisatawan yang berkunjung di Kota Batu adalah wisatawa domestik, namun kota ini juga mengalami dampak akibat adanya pandemi Covid-19. Kebijakan PPKM di Kota Batu telah menyebabkan kerugian di berbagai aspek. Diperkuat dengan fakta bahwa dilansir pada Malangtimes (2021) jumlah kunjungan selama masa pandemi menurun tajam sebanyak 50%. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penelitian tentang resiliensi sektor pariwisata terutama agrowisata terhadap pandemi Covid-19 menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis resiliensi Agrowisata terhadap pengembangan wisata berkelanjutan sebagai respon adanya pandemi Covid-19Kata kunci: Covid-19, Agrowisata, Resiliensi, SEM-PLS
Pengoptimalan Kepuasan Karyawan dalam Upaya Penguatan Keberlanjutan Badan Usaha Milik Desa Vi'in Ayu Pertiwi; Destyana Elingga Pratiwi; Deny Meitasari
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 27, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v27i2.55313

Abstract

Badan Usaha Milik Usaha (BUMDes) menjadi salah satu tumpuan harapan masyarakat desa dalam peningkatan kesejahteraan. Masyarakat menggantungkan hidup dengan menjadi karyawan pada BUMDes. Totalitas kerja demi peningkatan profit BUMDes dilakukan oleh karyawan. Tingkat kepuasan karyawan menjadi sangat penting dalam peningkatan kinerja BUMDes. Maka perlu diukur kinerja BUMDes dalam memberikan pelayanan terhadap anggota karyawan sebab hal tersebut berbanding lurus terhadap performa BUMDes. Tingkat kepuasan dan kepentingan karyawan BUMDes diperlukan untuk merumuskan kebijakan pengembangan yang tepat pada sumberdaya manusia BUMDes agar mampu memenuhi perannya dalam meningkatkan kinerja BUMDes. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis atribut yang dipertimbangkan oleh karyawan dalam bekerja di BUMDes dan tingkat kepuasan karyawan terhadap kinerja BUMDes dalam memfasilitasi karyawan. Penelitian dilakukan di BUMDes Sumber Sejahtera, Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu judgement sampling dengan responden karyawan BUMDes. Analisis data dilakukan dengan metode IPA (Importance Performance Analysis) dan CSI (Customer Satisfaction Index) untuk mengukur tingkat kepentingan dan kepuasan karyawan terhadap fasilitas BUMDes. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kepuasan karyawan terhadap BUMDes cukup memuaskan namun perlu diperhatikan beberapa hal terkait kinerja BUMDes terhadap kepuasan karyawan yang didominasi oleh atribut pada variabel kebijakan gaji dan promosi, kepemimpinan dan sebagian atribut dalam variabel kepuasan kerja dan hubungan dengan rekan kerja. Diharapkan BUMDes dapat memperhatikan kebijakan gaji dan promosi karyawan serta kepemimpinan yang mendominasi sebagai atribut yang harus segera ditangani sesegera mungkin sehingga dapat meningkatkan kepuasan karyawan demi pengoptimalan kinerja BUMDes.Kata kunci: BUMDes; karyawan; kepuasan; kesejahteraan; usaha
Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Cabai Rawit (Capsicum Frustescens) Di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang Riska Melati Agustina; Rini Mutisari; Tri Wahyu Nugroho; Deny Meitasari
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.03.29

Abstract

The aims of this research on technical efficiency analysis of chili pepper farming in Ngantru Village are to analyze the production factors that affect the production of chili pepper, the level of technical efficiency, and the factors that cause the technical inefficiency. This research uses Stochastic Frontier Analysis (SFA). The sample calculation uses the Parel formula, obtained as many as 40 respondents. The results showed that there were 5 production factors that had a significant effect on the production of chili pepper, land area and manure with coefficients of 0.230 and 0.386 with α = 5%, labor with coefficients of 0.192 with α = 10%, seeds and chemical fertilizers with coefficient of 0.193 and 0.159 with α = 15%. On average, chili pepper farmers in Ngantru Village are not technically efficient with the average of technical efficiency value at 0.67, with a maximum value of 0.995 and a minimum value of 0.34. Socio-economic factors that affect technical inefficiency are the level of education, experience, age, and agricultural extention. Education and experience have a significant effect on α = 5% with a negative coefficient. Agricultural extension has a significant effect on α = 10% with a negative coefficient sign, which means that education, experience and counseling can increase the level of technical efficiency. While the age factor has a significant effect on α = 5% with a positive coefficient, which means that the age factor of farmers can increase technical inefficiency.