Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The 5S Culture Implementation in PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Office Area Neni Haqnanda Dimi; Noeroel Widajati; Lydia Elsa Sinta; Fitri Yatulaini; Gita Rizki Amaliya; juliana Jalaludin; Ahsan Ahsan
Media Gizi Kesmas Vol. 11 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v11i1.2022.191-199

Abstract

Background: One of the Occupational Safety and Health implementation programs to minimize work accidents and occupational diseases is the application of 5S culture (Sort, Set in Order, Shine, Standardize, and Sustain). It aims to create a new and positive energy for the workers and maintain the better work environment. PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Tbk is a subsidiary of PT Pelabuhan Indonesia II which is engaged in vehicle import-export services. At office area, there are stack of papers, unneatly box and work station. Objectives: The purpose of this study is to assess the 5S culture implementation. Methods: This study is an observational study conducted at PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk which is located at Jalan Sindang Laut No. 100, Cilincing, North Jakarta, 14110 in February until March 2021. Data collection was done by observation and 5S form assessment based on the guidelines according to Pertamina's 2011 command letter. Results: In driving factors, 5S organizational has not yet formed but had been socialized. In addition, the results of the 5S assessment, at sort, set in order, shine, and sustain aspects are in the enough category. Meanwhile the standardize aspect in not good category. Conclusions: PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk has not maximally implemented the 5S culture caused by changes in the organizational structure, the company prioritizing in operational services. In addition, the application of 5S culture is only as a branding so it’s not considered as important thing in the work process.
Hubungan Antara Karakteristik Individu Dengan Degenerasi DNA Pada Pekerja Bengkel Pengecatan Mobil Surabaya Siti Marifatul Ulubiah; Abdul Rohim Tualeka; Ahsan Ahsan; juliana Jalaludin
Media Gizi Kesmas Vol. 11 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v11i1.2022.283-290

Abstract

Latar Belakang: Kandungan pada komposisi cat maupun thinner terdapat BTX. Kandungan yang digunakan tersebut bersifat toksik dan bahkan karsinogenik. Dengan demikian, paparan BTX yang tidak terkontrol akan menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja. Beberapa metabolit BTX yang menghasilkan produksi ROS dan dapat menyebabkan terjadinya stress oksidatif serta kerusakan genetic. Interaksi yang terjadi antara ROS dengan biomolekul salah satunya DNA dapat menyebabkan terjadinya kerusakan DNA oksidatif. Tingkat keparahan kerusakan DNA juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu antara lain usia, masa kerja, dan status merokok. Tujuan: untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu dengan degenerasi DNA pada pekerja bengkel pengecatan mobil di Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan analisis kuantitatif dan rancang bangun cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 20 orang dengan metode sampling yaitu total population sampling. Penelitian dilakukan di bengkel pengecatan mobil Kalijudan, Surabaya. Variabel penelitian terdiri atas variable independen (karakteristik indvidu meliputi usia, masa kerja, dan status merokok) dan variable dependen (degenerasi DNA). Analisis variable menggunakan tabel distribusi frekuensi, uji coefficient contingency, dan uji korelasi point-biserial. Hasil: Hubungan antara karakteristik individu dengan degenerasi DNA yaitu usia (kategori sedang dan berarah negative), masa kerja (kategori sangat lemah dan berarah negative), dan status merokok (kategori sangat lemah dan berarah positif). Kesimpulan: Hubungan antara karakteristik individu dengan degenerasi DNA pada pekerja bengkel pengecatan mobil di Surabaya berada pada kategori sedang dan sangat lemah dengan arah positif maupun negative. Meski hubungan yang terjadi tidak bersifat kuat, namun pihak industry atau pemilik bengkel pengecatan mobil sebaiknya menyediakan dan menganjurkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) sebagai bentuk pencegahan terhadap pekerja.
Hubungan Konsentrasi Benzena Dengan Kadar Eritosit Pada Pekerja Produksi AUP Surabaya Frizki Rana Karisma Putri; Abdul Rohim Tualeka; juliana Jalaludin; Ahsan Ahsan
Media Gizi Kesmas Vol. 11 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v11i1.2022.225-230

Abstract

Latar Belakang: Industri percetakan adalah industri tulisan dan gambar massal yang menggunakan tinta pada kertas dan mesin cetak. Dalam proses produksinya digunakan tinta dan pelarut yang mengandung bahan kimia, salah satunya adalah benzena. Paparan benzena dapat meningkatkan konsentrasi benzena di lingkungan kerja serta meningkatkan risiko kesehatan bagi pekerja. Benzene menargetkan darah yang dapat mengurangi jumlahsel darah yang ada dalam tubuh atau anemiaTujuan: Untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi benzena dengan eritrosit dan hemoglobin pada pekerja bagian produksi di Airlangga University Press. Metode: Variabel bebas yang digunakan adalah konsentrasi benzena dan variabel terikatnya adalah kadar eritrosit dan hemoglobin. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan kuantitatif dan cross sectional. Semua 11 pekerja produksi di perusahaan percetakan Airlangga University Press diambil sebagai sampel dalam penelitian ini. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji korelasi PearsonHasil: konsentrasi benzena pada pekerja produksi percetakan berada di bawah nilai ambang batas. Rerata kadar hemoglobin dan eritrosit pekerja dalam batas normal. Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi benzena dengan eritrosit (p = 0,816) pada pekerja di bagian produksi percetakan Airlangga University PressKesimpulan: Efek kesehatan yang terjadi akibat paparan benzena adalah gangguan sistem hematologi dimana target utama benzena adalah sumsum tulang. Paparan benzena dapat menurunkan jumlah sel darah dan berkontribusi pada jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit di perifer dara
Perbedaan Karakteristik Individu antara Desa Belum ODF dengan Desa ODF di Surabaya Rizma Izzati Makkiyah Giraldi; Putri Nabilah Ramadhani; R. Azizah; Juliana Jalaludin
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1331

Abstract

Pemahaman akan lingkungan tidak bersih akan mendatangkan penyakit umum dipahami oleh masyarakat. akan tetapi, jarang yang mengetahu bahaya penyakit apa yang akan menyerang mereka dengan buang air besar sembarangan (babs). dalam proses implementasinya, pemerintah masih mengalami kesulitan untuk meratakan wilayah sehat berstatus open defecate free (odf). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik individu terhadap praktik buang air besar antara desa odf (kelurahan ketintang) dengan desa belum odf (keluarahan jagir) di kota surabaya. penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran rel kereta api di desa kelurahan ketintang dan di bantaran sel kereta api di desa kelurahan jagir. sample dalam penelitian ini adalah 68 orang dari desa belum odf dan 60 orang dari desa odf yang ditentukan dengan menggunakan metode probablility sampling dengan teknik proportional random sampling. data diperoleh dengan cara observasi lapangan, penyebaran kuisioner dan wawancar. analisis data menggunakan uji mann-whitney u test. perbedaan tingkat pendidikan ada hubungan dengan desa yang belum odf dan sudah odf (p=0.000). tingkat pendapatan ada hubungan dengan desa belum odf dan desa sudah odf (p=0.000). status kependudukan tidak ada hubungan dengan desa belum odf dan desa odf (p=0,306). kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara perbedaan karakter individu terhadap praktik buang air besar dengan desa yang sudah odf dan yang belum odf.