Claim Missing Document
Check
Articles

Watermarking berbasis Redundant Discrete Wavelet Transform dan Arnold Transform pada Citra Medis Novamizanti, Ledya; Safitri, Irma; Arindaka, Hafizhan Bhamakerti; Tritoasmoro, Iwan Iwut
Jurnal Teknik Elektro Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jte.v13i2.31691

Abstract

In telemedicine, data transmission in digital medical images and electronic medical records through the internet is vulnerable to various threats of theft and manipulation. Image watermarking is needed to provide authentication and security to medical images. This paper proposes an image watermarking scheme based on Redundant Discrete Wavelet Transform (RDWT) and Discrete Cosine Transform (DCT) with watermark encryption using Arnold transform. First, the original host medical image was decomposed into four subbands using RDWT. Then, DCT is applied to the LH subband of the RDWT. On the other hand, the watermark is scrambled using Arnold transform to ensure identity security. The singular value of the watermarked image is obtained by modifying the singular value of the host image and the watermark. Tests were carried out on different medical images, namely X-ray, MRI, CT, and ultrasound, with a watermark in a proprietary logo. The host medical image is the same size as the watermark image. The result of this study can provide high authentication, imperceptibility and security in medical images, with an average PSNR value of 65.67 dB, SSIM 1, BER 0, NC 1. This scheme is resistant to JPEG compression, noise addition, filtering, image sharpening, image enhancement, geometric operations, motion blur, image sharpening, and histogram equalization.
DEVELOPMENT OF THE SUSTAINABLE INNOVATION ECOSYSTEM AREA IN INDONESIA AND IT’S OBSTACLES Jangkung Raharjo; Iwan Iwut Tritoasmoro; Bandiyah Sri Aprillia
Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/inovbiz.v9i1.1837

Abstract

Recently, several regions in Indonesia have been active in developing sustainable innovation ecosystem areas. This is inseparable from the birth of several policies that encourage it. However, there are still many obstacles to be found. Commitment from stakeholders, determination of focus areas to be developed, management human resources who focus on area management, availability of early adopters greatly affect the sustainability of the area. Several lessons learned and breakthroughs in area management in ensuring sustainability are discussed in this paper. From several keywords for success, stakeholder commitment is the main key to the success of the sustainable innovation ecosystem area.
INDIVIDUAL IDENTIFICATION BY IRIS USING HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT (HOG) AND BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Widya Alisya Kusuma Ningrum; Iwan Iwut Tritoasmoro; Sofia Saidah
Jurnal Teknik Informatika (Jutif) Vol. 4 No. 2 (2023): JUTIF Volume 4, Number 2, April 2023
Publisher : Informatika, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jutif.2023.4.2.558

Abstract

The eye’s iris biometrics is a type of biometric for individual identification that is more stable than other types of biometrics because a person's iris eye’s has a delicate fiber pattern and unique characteristics. Especially with the rapid development of the times, the need for identity recognition systems is also increasing. Introducing individuals in traditional ways is still less effective than biometric systems because, compared to conventional methods, biometric systems are safer and are not easily stolen, imitated, or accessed by any unauthorized person. In this research has been carried out by designing a simulation system for individual identification through iris eyes images using the Histogram of Oriented Gradien (HOG) method for image extraction. They were continued with classification using Artificial Neural Network (ANN) Backpropagation. The dataset used is primary data taken directly through smartphone cameras from 30 individuals.Based on the test results and analysis of the Histogram of Oriented Gradien method using an image size of 128×128 pixels, parameters of Cell Size 16×16 cells, Bins Numbers 12, Size Block 2×2 cells, L2-Hys normalization scheme, and JST backpropagation classification with Random state value 1, Learning Rates 0.001, Epoch 200, Hidden Layer 100 with the system's sigmoid activation function can produce a performance system with the most significant performance accuracy of 91.93% , using 1500 training data and 1500 iris eyes image test data.
Analisis Dan Simulasi Rekonstruksi Video Berbasis Metode Super-Resolusi Kusuma Nindia Rizki; Iwan Iwut Tritoasmoro; Suryo Adhi Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kamera beresolusi rendah marak digunakan untuk keperluan video streaming surveillance (pengawasan). Resolusi yang dipakai pada kamera untuk keperluan tersebut berkisar antara 320x240 piksel hingga 640x480 piksel. Namun, pihak penerima membutuhkan detil yang lebih dari video yang diterima, yang berarti resolusi video yang diterima diinginkan lebih tinggi dari resolusi video yang dikirim. Metode Super-Resolusi adalah metode yang digunakan untuk mengolah citra beresolusi rendah menjadi citra beresolusi tinggi. Metode ini dapat diimplementasikan pada rekonstruksi citra pada video. Berbagai metode diciptakan untuk menerapkan metode Super-Resolusi. Pada tugas akhir ini, penulis akan menganalisa metode Super-Resolusi berbasis Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Stationary Wavelet Transform (SWT) pada frame tunggal yang kemudian hasilnya digunakan untuk membuat frame transisi dengan tujuan interpolasi frame. Metode interpolasi Bicubic dilibatkan pada metode Super-Resolusi. Performansi yang diukur pada tugas akhir ini adalah PSNR yang dihasilkan antara frame dan video hasil metode Super-Resolusi dengan data asli. Diharapkan dengan hasil yang didapat dari Tugas Akhir ini dapat memberikan gambaran mengenai penerapan metode SuperResolusi pada sistem real-time. Kata Kunci: rekonstruksi citra, resolusi, super-resolusi, dwt
Perancangan Sistem Pendeteksi Leukoplakia Melalui Citra Klinis Rongga Mulut Berbasis Gray Level Co-occurrence Matrix Dan K-nearest Neighbor I Wayan Agus Sugiarsa; Iwan Iwut Tritoasmoro; Hilman Fauzi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Homogeneous Leukoplakia, Hairy Leukoplakia dan Oral Candidiasis merupakan lesi putih yang ditemukan pada rongga mulut. Homogeneous Leukoplakia adalah lesi praganas yang disebabkan oleh iritasi kronis. Hairy Leukoplakia merupakan salah satu bentuk Leukoplakia, hanya saja Hairy Leukoplakia tidak termasuk lesi praganas. Oral Candidiasis merupakan jamur yang tumbuh pada rongga mulut, memiliki gambaran klinis yang hampir sama dengan Leukoplakia. Sejak Hairy Leukoplakia menjadi ciri utama yang ditemukan pada pasien AIDS, perbedaannya dengan lesi lain terutama Leukoplakia yang memiliki citra klinis yang mirip dengan Hairy Leukoplakia menjadi sangat penting. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat mengidentifikasi dan membedakan ketiga lesi tersebut dengan akurasi yang maksimal. Ketiga jenis lesi putih tersebut bisa dideteksi dengan mengolah informasi tekstur yang terdapat di daerah-daerah tertentu pada rongga mulut. Perkembangan teknologi pengolahan citra digital dapat dijadikan solusi untuk mengurangi ketidakakuratan penglihatan manusia. Pada tugas akhir ini dibuat suatu sistem yang bisa mengidentifikasi citra lesi Homogeneous Leukoplakia, Hairy Leukoplakia dan Oral Candidiasis berdasarkan informasi tekstur citra dengan metode ekstraksi ciri Gray Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) dan metode klasifikasi K-Nearest Neighbor (K-NN). Citra didapatkan dari sumber resmi berupa citra digital. Untuk mengetahui performansi sistem, diukur pula tingkat akurasi sistem. Data diolah dengan menggunakan software MATLAB R2014a. Setelah dilakukan pengujian, didapat kesimpulan bahwa sistem dapat membedakan Homogeneous Leukoplakia, Hairy Leukoplakia dan Oral Candidiasis dengan akurasi tertinggi 84,848%. Kombinasi parameter yang memberikan akurasi tertinggi yaitu sudut GLCM 900, property GLCM Difference Entropy, nilai variabel K 1 dan distance K-NN Euclidean. Kata Kunci: Kata kunci: Homogeneous Leukoplakia, Hairy Leukoplakia, Oral Candidiasis, Gray Level Co- Occurrence Matrix (GLCM), K-Nearest Neighbor (K-NN).
Perancangan Dan Implementasi Perangkat Pembayaran Elektronik Berbasis Rfid Dengan Media Komunikasi Ethernet Rizka Maulida Aminah; Iwan Iwut Tritoasmoro; Agus Reza A.N Reza A.N
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transaksi keuangan yang terjadi pada masyarakat menggunakan uang kartal. Pada metode pembayaran tersebut sering ditemukan permasalahan seperti kurang akuratnya pembukuan transaksi, lamanya waktu transaksi karena harus melayani terbatasnya uang kembalian, jumlah uang kembali yang terkadang tidak sesuai atau pun kualitas uang kertas yang lusuh atau rusak. Dalam tugas akhir ini dirancang dan diimplementasikan perangkat elektronik pembayaran berbasis RFID dengan media komunikasi embedded Ethernet yang akan digunakan dalam sistem e-payment. Perangkat memiliki input nominal uang dari keypad dan tag RFID pembeli, selanjutnya informasi akan diproses di microprocessor STM32F407VG dan info dikirimkan ke server melalui protocol ethernet. Hasilnya akan muncul respon yang akan tertera pada display LCD serta bukti pembelian pada mesin printer yang dihubungkan melalui interface RS232. Kemudian pembeli melakukan tapping tag RFID pada RFID reader dengan jarak maksimum 6 cm lalu informasi kartu dikirimkan melalui ethernet dan diterima oleh server dalam waktu kurang dari 3 detik. Jika informasi tag RFID memenuhi seluruh kriteria maka server akan memberi balasan dan transaksi akan langsung diproses dengan hasil akhir print out bukti transaksi yang menandakan bahwa transaksi berhasil. Sehingga perangkat berfungsi sebagai alat pembayaran yang akurat, praktis dan efisien. Kata kunci : RFID, e-payment, ethernet, mikroprosesor
Simulasi Dan Analisis Sistem Penghitung Kepadatan Lalu Lintas Dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Webcam Dengan Metode Background Subtraction Adrian Kurnia Dewantoro; Iwan Iwut Tritoasmoro; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada Tugas Akhir ini dihitung kepadatan lalu lintas dan kategori jenis kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan di dalam video yang telah diambil sebelumnya secara offline. Video tersebut akan diekstraksi menjadi frame-frame yang kemudian dideteksi gerakan objeknya dengan menggunakan metode background subtraction, menghitung centroid, melakukan tracking centroid, dan thresholding selection. Pengujian sistem dilakukan ke 3(tiga) video uji yaitu video yang pada pagi hari, siang hari, dan sore hari. Video diambil dengan menggunakan webcam yang ditempatkan di atas ruas jalan yang akan diteliti. Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini adalah sebuah sistem yang mampu menghitung kepadatan lalu lintas beserta kategori jenis kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan. Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat, dapat diambil kesimpulan bahwa pemilihan intensitas cahaya, ukuran structuring element erosi, nilai threshold bwareaopen, ukuran structuring element dilasi, dan threshold luas label mempengaruhi tingkat akurasi sistem. Sistem bekerja secara optimal pada sore hari, ukuran structuring element erosi 2x1 piksel, nilai threshold bwareaopen 200, ukuran structuring element dilasi 16x8 piksel, dan nilai threshold luas label 5000 piksel dengan rata-rata akurasi sistem sebesar 94,307%, akurasi penghitung kendaraan sebesar 99,091%, dan akurasi klasifikasi kendaraan sebesar 89,524% Kata kunci : background subtraction, centroid, jumlah kendaraan, kepadatan lalu lintas, thresholding technique.
Analisis Penggunaan Algoritma Genetika Untuk Meningkatkan Performansi Dari Klasifikasi Genre Musik Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Back-propagation Atiffan Ramadhiat; Iwan Iwut Tritoasmoro; Inung Wijayanto
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan Sinyal Digital pada sinyal audio berkembang pesat untuk menghasilkan sebuah sistem yang bekerja otomatis. Sehingga diperlukan suatu pengembangan metode dan algoritma yang dapat mengklasifikasi genre secara tepat. Beberapa penelitian sebelumnya sudah menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan, Support Vector Machine, Hidden Markov Model, dan Continous Density Hidden Markov Model sebagai metode klasifikasi. Pada penelitian sebelumnya, digunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dengan akurasi 67%. Selanjutnya digunakan algoritma genetika dalam tugas akhir iniuntuk klasifikasi genre yang memiliki kualitas yang baik dalam ketepatan klasifikasinya dengan menggunakan ciri konten frekuensi dan klasifikasi menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation. Setelah dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dirancang. Parameter yang menghasilkan akurasi maksimal yaitu jumlah hidden layer 1, jumlah neuron tiap layer 20, nilai learning rate 0.05, fungsi aktivasi tansig untuk hidden layer, fungsi aktivasi purelin untuk output layer, algoritma pembelajaran trainrp dengan akurasi 77.77% dari data latih sebanyak 150 data dan 150 data uji. Parameter Algoritma Genetika meningkatkan akurasi menjadi 85,55% dengan parameter jumlah generasi 100, jumah individu 50, peluang crossover 0.6, dan peluang permutasi 0.01. Kata Kunci: Musik, Genre, Jaringan Syaraf Tiruan back-propagation, Algoritma Genetika.
Rancang Bangun Sistem Identifikasi Jenis Burung Berkicau Berdasarkan Pola Corak Warna Dan Bentuk Tubuh I Putu Hady Ambara Putra; Iwan Iwut Tritoasmoro; Eko Susatio
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Burung berkicau merupakan jenis burung yang memiliki karakteristik suara yang merdu dan tidak jarang mampu meniru suara lingkungan sekitarnya. Untuk dipelihara biasanya masyarakat akan memilih burung berkicau dengan suara bagus dan juga bentuk dan warna bulu yang menawan. Namun dengan banyaknya jenis burung berkicau yang tersebar di Indonesia akan mengakibatkan kesulitan dalam hal mengenali dan membedakan jenis burung yang satu dengan yang lainnya terutama bagi masyarakat komunitas pencinta burung yang masih awam. Untuk lebih memudahkan komunitas pecinta burung yang ingin memelihara burung berkicau dan juga agar didapat kualitas burung yang baik, maka dibutuhkan suatu sistem untuk mengidentifikasi dan membedakan jenis burung berkicau secara otomatis. Pada tugas akhir ini penulis akan membuat rancang bangun sistem identifikasi jenis burung berkicau otomatis berdasarkan pada pola corak warna dan bentuk tubuh burung tersebut berbasiskan pada pengolahan citra digital. Metode yang digunakan untuk ekstraksi ciri pada tugas akhir ini adalah ekstraksi ciri statistik orde pertama dan kedua, ekstraksi bentuk berdasarkan jarak titik berat, serta untuk metode klasifikasi digunakan metode k-Nearest Neighbor (K-NN). Sistem ini dirancang menggunakan software Matlab R2011b. Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa rancang bangun sistem dapat mengidentifikasi jenis burung berkicau berdasarkan pola corak warna dan bentuk tubuh. Hasil akurasi tertinggi sebesar 90,67% diperoleh dengan parameter statistik mean orde pertama, correlation orde kedua, entrophy orde kedua yang diterapkan pada layer red, green, blue dan grayscale dan dikombinasikan dengan ekstraksi ciri bentuk berdasarkan jarak titik berat dengan interval sudut 20 derajat. Hasil akurasi tersebut diperoleh dengan metode distance euclidean pada nilai k = 1 dengan waktu komputasi rata-rata 5,1887 detik. Kata Kunci : Burung berkicau, Corak warna, Bentuk tubuh, Ciri statistik, Ciri bentuk, K-NN
Analisis Korelasi Kemerahan Warna Citra Kelopak Mata Dalam Bagian Bawah Dengan Jumlah Hemoglobin Darah Anak Agung Gede Mahendra Kusuma; Iwan Iwut Tritoasmoro; Hilman Fauzi
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Banyak orang memiliki kemungkinan menderita anemia atau bahkan sedang dalam kondisi anemia namun tidak menyadarinya. Hal ini mungkin karena dampak-dampak awal gejala anemia yang dianggap remeh atau mungkin karena tidak sempat memeriksakan diri ke dokter. Anemia harus segera dicegah atau diatasi agar tidak semakin parah dan memberi dampak yang fatal. Saat ini pendeteksian anemia banyak dilakukan melalui uji lab yang bersifat invasive. Hal ini tentunya menyakiti saat pengambilan sample darah. Adapun cara lain untuk mendeteksi anemia yang bersifat non-invasive, yaitu dengan melihat kemerahan warna dari bagian dalam kelopak mata bawah. Apabila kemerahannya kurang dan terlihat berwarna pucat maka itu berarti anemia. Cara seperti ini sudah banyak dilakukan oleh praktisi kesehatan pada umumnya, namun dalam kenyataannya penilaian dengan cara melihat seperti itu tentu bersifat subjektif karena kemampuan pengelihatan dan penilaian setiap orang berbeda-beda. Pada tugas akhir ini penulis akan melakukan analisis tentang hubungan antara kemerahan warna kelopak mata dalam bagian bawah dengan jumlah hemoglobin darah pada seseorang. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dibuat suatu sistem pengukur kadar hemoglobin darah melaui citra kelopak mata dalam bagian bawah berbasis pengolahan citra digital. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa sistem dapat menghitung jumlah hemoglobin dalam darah seseorang melalui citra kelopak mata dalam bagian bawah dengan rata-rata akurasi sebesar 46,25%, serta dapat menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin yang terdapat dalam darah seseorang dengan rata-rata akurasi sebesar 83,75%. Kata kunci : hemoglobin, korelasi, non-invasive.