Sri Mulyono
Prodi Manajemen Bisnis Syariah, Institut Darul Qur’an Tangerang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perubahan kurikulum lembaga pendidikan Islam di Sambas pada masa Kesultanan Sambas Muhamad Suhardi; Sri Mulyono; Aslan Aslan; H. Abdul Wahab Syakhrani; Purniadi Putra
TA`DIBUNA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v9i1.2715

Abstract

The entry of Islam in a country is insepArable from the role of Middle Eastern traders who enter Indonesia. However, not all of Indonesia's territory was touched by the Middle Eastern traders as was the case in Sambas. The purpose of this study was to find a picture of the dynamics of curriculum changes in Islamic educational institutions in Sambas during the empire. The method used in this research is literature by searching various sources of books, articles both national and international. The findings of the research conducted is the Islamization in Sambas is insepArable from the role of the sultanate who entered into contact relations through marriage, although Islam has long been present in Sambas through contact traders from Cheng Ho's men with the Hanafi school of thought but its development is not very meaningful. After the extraordinary development of Islam in Sambas, there was only the modernization of education in the era of Sultan Muhammad Syafiuddin II, but only experienced a period of development, because Dutch politics were able to play the role of Islamic educational institutions in Sambas even though Sambas was known as the "Veranda of Mecca." AbstrakMasuknya Islam dalam sebuah negara tidak terlepas dari peran pedagang Timur Tengah yang masuk di Indonesia. Akan tetapi, tidak semuanya wilayah Indonesia tersentuh oleh pedagang Timur Tengah tersebut seperti halnya yang terjadi di Sambas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang dinamika perubahan kurikulum lembaga pendidikan Islam di Sambas di masa kesultanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur dengan mencari berbagai macam sumber buku, artikel baik nasional maupun internasional. Temuan penelitian yang dilakukan adalah islamisasi di Sambas tidak terlepas dari peran kesultanan yang mengadakan hubungan kontak melalui perkawinan, walaupun Islam sudah lama hadir di Sambas melalui kontak pedagang dari anak buah Cheng ho dengan mazhab Hanafi tetapi perkembangannya tidak begitu berarti. Setelah perkembangan Islam yang luar biasa di Sambas, baru ada modernisasi pendidikan di Zaman Sultan Muhammad Syafiuddin II, tetapi hanya mengalami perkembangan periode, karena politik Belanda mampu memainkan peran lembaga pendidikan Islam di Sambas walaupun Sambas saat itu dikenal dengan “Serambi Mekah.”