This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dinamis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI OPERASIONAL PENGELOLAAN LIMBAH CAIR LINDI (LEACHATE) PADA TPA CONTROL LANDFILL KOYA KOSO Albert Einstein Stevann Abrauw
DINAMIS Vol 16 No 1 (2019): Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air lindi (Leachate) merupakan air dengan konsentrasi kandungan organik yang tinggi yang terbentuk dalam landfill akibat adanya air hujan yang masuk ke dalam landfill. Air lindi merupakan cairan yang sangat berbahaya karena selain kandungan organiknya tinggi, juga dapat mengandung unsur logam (seperti Zn, Hg). Jika tidak ditangani dengan baik, air lindi dapat terserap dalam tanah sekitar landfill kemudian dapat mencemari air tanah di sekitar landfill. Oleh karena itu TPA Koya Koso menerapkan sistem Control Landfill dengan maksud meminimalkan masalah kualitas lingkungan, salah satunya dengan mengoptimalkan rancangan kapasitas sistem pengelolaan limbah cair (LINDI). Beberapa faktor yang mempengaruhi lindi antara lain jenis sampah, komposisi sampah, ukuran partikel tanah, tingkat pemadatan tanah, hidrologi, iklim, usia TPA dan lokasi TPA Koya Koso sendiri. Operasional pengolahan limbah lindi harus dilakukan dengan teknik dan system yang tepat sehingga tidak memberikan dampak pencemaran limbah beracun dan berbahaya terhadap lingkungan. Studi operasional ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik air lindi yang terdapat pada proses pengolahan air limbah cair di TPA Koya Koso serta unit operasi yang dimiliki sehingga pemantauan proses pengolahan air limbah lindi pada operasiolan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) TPA Koya Koso dapat diketahui guna mengurangi dampak pencemaran lingkungan pada wilayah TPA Koya Koso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berupa deskripsi komparatif serta metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik limbah cair lindi IPLT TPA Koya Koso didapatkan hasil Kuantitas debit terbesar dari debit rasional, yaitu : 0,87 m3/hari. Hasil evaluasi instalasi pengolahan lindi maka akan digunakan Q debit primer yaitu sebesar 74,1 m3/hari. Sedangkan Kualitas air limbah lindi meliputi parameter fisik: temperatur 34,4oC, TDS 10779 mg/L, TSS 6508,90 mg/L, Parameter Kimia: pH 8,16, Fe 17,10 mg/L, Mn 2,65 mg/L, Amonia Bebas 47,98 mg/L, BOD5 5065,50 mg/L, COD 9322,19 mg/L. Sedangkan untuk unit Operasional pada Pengolahan Limbah Cair Lindi TPA Koya Koso meliputi; Bak Pengumpul, Kolam Anaerobik, Kolam Maturasi, Kolam Fakultatif dan Kolam Wetland (FWSS)
ANALISA TINGKAT KEBISINGAN KENDARAAN BERMOTOR PADA RUAS JALAN DI DISTRIK ABEPURA KOTA JAYAPURA Albert Einstein Stevann Abrauw
DINAMIS Vol 1 No 12 (2014): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilocuskan pada perempatan dan pertigaan traffic light, dengan tujuanmengetahui tingkat kebisingan yang ditimbulkan kendaraan bermotor, dampak yangditimbulkan akibat kebisingan dan menentukan sistem pengendalian dan tindakan efektifyang dilakukan oleh pemerintah di Distrik Abepura Kota Jayapura.Metode penelitian yang digunakan yaitu, dengan survey dekriptif komparatif dananalisis kuantitatif. Intensitas 85 dB dan freekunsi 600-400 Hz seharian penuh dapatmenyebabkan berkurangnya pendengaran. Kebisingan yang terjadi pada ruas jalan DistrikAbepura, yang menghubungkan Distrik Abepura Dengan Distrik Jayapura Selatan, DistrikAbepura dengan Distrik Heram, Distrik Abepura Dengan Distrik Muara Tami pada KotaJayapura..Hasil dari analisis ini diketahui bahwa permasalahan kebisingan pada ruas jalan utamaDistrik Abepura kebisingan atau bunyi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor menunjukanbahwa intensitas Kebisingan yang ditimbulkan kendaraan bermotor di ruas jalan DistrikAbepura rata-rata pada pagi hingga sore hari yakni 98,5 – 105 dB, sedangkan untuk malamhari intensitas kebisingan yang terjadi adalah 90,2 – 94,8 dB dengan standar baku mutuyang di peruntukan hasil ada menunjukan bahwa bunyi yang dihasilkan telah melewati bakumutu ambang batas kebisingan yang diperuntukan bagi aktifitas pertokoan, perkantoran,sarana ibadah dan militer yakni 60 – 70 dB (Kepmen LH, 1996). Dampak kebisingan yangditimbulkan dari kepadatan arus kendaraan di Distrik Abepura terhadap masyarakat yaknigangguan kesehatan, diantaranya; Gangguan Pendengaran Sementara, GangguanKomunikasi, Peningkatan Emosional dan Gangguan Konsentrasi. Konsep pengendaliankebisingan dengan cara : Penamaman jenis tanaman dengan kerapatan daun dankelenturan batang seperti ; pohon pinus, semak, bambu, soka, dan perdu-perduan,pengendalian sumber bunyi bising seperti knalpot, penempatan lokasi penggunaan lahanseperti Sarana Pendidikan dan Rumah Sakit dan Sarana Peribadatan dipastikanberpagarkan tanaman pelindung.