Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MESIN KABUT (HEAVY DUTY HUMIDIFIER) SEBAGAI SISTEM KENDALI KELEMBABAN PORTABEL UNTUK RUMAH WALET DAN JAMUR TIRAM Dirvi Eko Juliando S; Lutfiyah Dwi Setia; R. Jasa Kusomo Haryo
Civitas Ministerium Vol 3, No 01 (2019): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur tiram merupakan salah satu jamur konsumsi yang sangat populer dan memiliki kandungan gizi tinggi yang diminati oleh banyak orang baik di Indonesia maupun di mancanegara. Saat ini, jamur tiram belum menjadi komoditas unggulan di Madiun. Namun dengan keberadaan beberapa komunitas petani jamur tiram menunjukkan bahwa Madiun berpotensi untuk mengembangkan budidaya jamur tiram. Kondisi geografis Madiun yang terletak didataran rendah, mengakibatkan tingkat suhu yang relatif tinggi dan tingkat kelembapan yang rendah khususnya di musim kemarau. Selain itu, keterbatasan alat dan teknologi pendukung mengakibatkan proses budidaya jamur tiram menjadi tidak efisisen dan relatif menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dibuatlah “Mesin Kabut (Heavy Duty Humidifier) Pengatur Kelembapan Portabel untuk Rumah Walet dan Budidaya Jamur Tiram. Heavy Duty Humidifier ini dapat merubah air menjadi uap kabut untuk mengatur kelembapan pada rumah jamur tiram. Terdapat beberapa pada Heavy Duty Humidifier ini seperti sistem automasi, wireless sensor, dan smart monitoring, dan lain-lain, memudahkan para petani untuk memantau kondisi suhu dan kelembapan rumah pembudidayaan jamur tiram dimana saja melalui smartphone. Hal ini memungkinkan para petani jamur tiram untuk tidak harus melakukan manual spraying dan pemantauan langsung saat proses inkubasi jamur tiram sehingga petani dapat menghemat waktu dan tenaga yang digunakan, kualitas hasil panen terjaga, dan produksi meningkat
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM BER WIRAUSAHA MELALUI PEMASARAN ELEKTRONIK BERBASIS TOKO ON-LINE DI DESA PARON KEC BAGOR KAB NGANJUK Dirvi Eko Juliando S; Sukamto Sukamto
Civitas Ministerium Vol 3, No 01 (2019): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Kemandirian ekonomi skala kecil di pedesaan bisa di lalui melalui skema micro-enterpreneurship atau kewirausahaan skala kecil. Kegiatan tersebut telah terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa paron nganjuk khususnya ibu-ibu PKK. Kreatifitas dalam mengubah berbagai produk mentah menjadi produk yang mempunyai nilai jual merupakan salah satu output dari kemandirian berwirausaha melalui pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga yang terhimpun dalam kelompok PKK di desa Paron. Produk-produk yang dihasilkan antara lain bawang goreng merah kemasan. Secara ekonomis produk-produk hasil kreatifitas ibu-ibu PKK tersebut diatas mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar atau pelaku usaha di desa Paron. Namun keterbatasan pengetahuan dan SDM terkait teknik pemasaran yang tepat menyebabkan proses distribusi hasil kreatifitas ibu-ibu PKK mengalami siklus penjualan yang stagnan. Sejauh ini proses pemasaran yang dilakukan yaitu door to door atau di titipkan di kios-kios terdekat. Dengan metode yang konvensional ini maka bisa dipastikan proses penjualan tidak akan banyak mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya era digital dan akses internet yang mudah dimasyarakat maka e-marketting merupakan jawaban atau solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pemasaran diatas agar produk ibu-ibu PKK bisa diakses oleh khalayak luas. Politeknik Negeri Madiun akan memberikan pelatihan e-marketting melalui Ol-Shop kepada masyarakat Desa Paron Kab Nganjuk agar memudahkan dalam memasarkan dan memudahkan transaksi penjualan produk-produk kreatifitasnya. Penguasaan masyarakat Desa Paron dalam penggunaan e-marketting melalaui Ol-Shop untuk memasarkan produk kerajinan mereka diharapkan mampu meningkatkan produk yang terjual dan secara otomatis penghasilan mereka akan meningkat. 
PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK MANDIRI DENGAN HYBRID SYSTEM DI DESA PRINGKUKU, PACITAN Yuda Widya Samudera; Dirvi Eko Juliando S; Johan Pamungkas
Civitas Ministerium Vol 3, No 01 (2019): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Peningkatan akan kebutuhan energi listrik beriringan dengan banyaknya orang yang mulai peduli dengan masalah lingkungan yang disebabkan oleh polusi serta terkait dengan ketersediaan bahan bakar fosil yang makin menipis. Sinar matahari menjadi salah satu sumber energi yang dilirik oleh banyak orang karena ketersediaannya yang melimpah. Salah satu alat untuk memanfaatkan sinar matahari agar berfungsi sebagai sumber energi listrik adalah panel surya. Panel surya saat ini masih bayak dipakai sebagai sumber energi listrik alternatif seperti pengairan kolam, stasiun pemancar radiu di dataran tinggi , penerangan jalan umum dan sebagian untuk rumah tangga. Agar penyerapan cahaya matahari menjadi optimal diperlukan solar tracking system untuk melakukan tracking terhadap sinar matahari. Solar tracking system pada umumnya hanya 1 axis, sehingga penyerapan energi kurang optimal oleh gerak semu matahari tahunan.  Maka dari itu penulis merancang solar tracking system dual axis agar penyerapan cahaya matahari menjadi optimal. Panel surya yang dipakai 50 WP mampu menghasilkan tegangan 17,4 Volt dan arus maksimal 3,14 Ampere sehingga daya puncak yang dihasilkan sebesar 50 Watt. Dengan mengikuti arah datangnya sinar matahari solar tracking system dual axis mampu menghasilkan daya rata-rata harian sebesar 62 % dari daya puncak yakni sebesar 31 Watt. Pringkuku yang terletak di Kabupaten Pacitan adalah salahsatu desa yang masih minim yang dapat dilayani sambungan listrik karena letak topologoginya yang berbukit sedangkan memiliki potensi pembangkit tenga sel surya.