Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MAJALAH ILMIAH GLOBE

EKSTRAKSI GARIS PANTAI MUKA LAUT RATA-RATA DARI CITRA MULTI PASUT Amhar, Fahmi; Subagio, Habib; Sumaryono, Sumaryono
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 13, No 2 (2011)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.329 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2011.13-2.91

Abstract

Setiap garis pantai yang didapatkan dari foto udara atau citra satelit adalah garis aktual atau temporal, yang dipengaruhi oleh fenomena pasang surut (pasut). Pada sebuah peta, diperlukan tinggi garis pantai muka laut rata-rata, yang harus dicari dengan bantuan data pasut. Di paper ini, penulis mencoba mendapatkan garis pantai muka laut rata-rata dari citra multi pasut. Hasilnya adalah garis pantai rata-rata dengan akurasi vertikal desimeter sedang akurasi horisontalnya tergantung kelandaian (slope) pantai yang bersangkutan. Penggunaan citra radar lebih mudah sebab citra radar multipasut dengan perbedaan ekstrim lebih mudah diperoleh karena tidak ada kendala awan. Kombinasi metode DEM dan metode median line pada citra radar akan menghasilkan hasil yang nyaris berimpit, sedang pada citra optik, hasilnya akan cukup jauh.Kata Kunci: Garis Pantai, Pasang Surut, Muka Laut Rata-RataABSTRACTAny coastline extracted from aerial or satellite imageries is an actual or temporal line, influenced by tidal phenomena. Mean sea level coastline is needed on a map, which must be extracted with the help of tidal data. In this paper we tried to extract the mean sea level coastline from multi-tidal-imageries. The result was mean sea level coastlines with vertical accuration in decimeter level, while the horizontal accuration depending on slope of the coast. The used of radar data for extracting coastline is easier because the multi-tidal radar images with extreme tidal differences can be obtained since radar data is free of cloud cover problem. Combination method of DEM and median line on radar data would result on a nearly similar coastline.Keywords: Coastline, Tidal, Mean Sea Level
PEMETAAN RISIKO BENCANA PADA DAERAH PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Marchiavelly, Mone Iye; Narieswari, Lalitya; Munajati, Sri Lestari; Sumaryono, Sumaryono; Santoso, Widodo Edi; Martha, Sukendra
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 14, No 2 (2012)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.36 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2012.14-2.149

Abstract

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mempunyai posisi sangat strategis sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW). Disamping keberadaannya sebagai daerah wisata, Kabupaten Lombok Barat juga termasuk daerah rawan bencana, diantaranya bencana tsunami, banjir dan longsor. Untuk itu, diperlukan pendekatan manajemen risiko bencana dalam kerangka pariwisata untuk mendukung Pengurangan Risiko Bencana. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan risiko bencana di daerah pariwisata serta memperkirakan kerugian ekonomi yang mungkin timbul bila terjadi bencana. Metode yang digunakan adalah melalui Focus Group Discussion (FGD), pengumpulan data primer dan sekunder serta analisis SIG untuk menghasilkan risiko bencana. Selanjutnya, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada pemerintah dan masyarakat yang bergerak di sektor pariwisata dalam rangka pengurangan risiko bencana di lokasi penelitian.Kata Kunci: Risiko Bencana, Pariwisata, Focus Group Discussion ABSTRACTWest Lombok Regency is one of regencies in West Nusa Tenggara which become the Tourism Destination Region (TDR). In addition to its presence as a tourism destination area, West Lombok is also categorized as disaster-prone areas, such as tsunami, flood and landslide. Therefore, a disaster risk management approach within a framework of tourism to support Disaster Risk Reduction is needed. The aim of this paper is mapping the risk in tourism area and estimates the economic lose due to disaaster. The method used is a Focus Group Discussion (FGD), primary and secondary data collection and GIS analysis to produce the risk maps. Furthermore, it is expected that the results of this study can be used as input to the government and the people engaged in the tourism sector in the context of disaster risk reduction at the sites.Keywords: Disaster Risk, Tourism, Focus Group Discussion