Latar Belakang: Persalinan dapat menjadi sumber stressor kecemasan. Efek dari kecemasan dalam persalinan dapat memicu keluarnya kadar katekolamin secara berlebih, sehingga dapat berakibat turunnya aliran darah ke rahim dan dapat menyebabkan lamanya persalinan kala I fase aktif. Berdasarkan penelitian menunjukkan sebagian besar (72,7%) ibu bersalin mengalami kecemasan, mayoritas dalam kecemasan sedang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, pendidikan, dan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu bersalin kala I fase aktif di klinik bersalin Esti Husada Semarang. Metode: Desain penelitian ini survei analitik dengan pendekatan cross sectional, populasinya seluruh ibu bersalin yaitu 25 responden, sampelnya seluruh ibu bersalin kala I fase aktif yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu berjumlah 22, pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling menggunakan kuesioner. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu bersalin memiliki usia tidak beresiko, paritas multigravida, berpendidikan SMA/SMK, mendapatkan dukungan dari keluarga, dan mengalami kecemasan. Ada hubungan usia dengan kecemasan (p<0,05), ada hubungan paritas dengan kecemasan (p<0,05), ada hubungan pendidikan dengan kecemasan (p<0,05), ada hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara usia, paritas, pendidikan, dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu bersalin kala I fase aktif.