This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dunia Farmasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Profil Penggunaan Obat, Suplemen dan Bahan Alam pada Masyarakat Kecamatan Danau Sipin di Masa Covid-19 Jelly Permatasari; Indri Meirista; Priska Rahmatillah
Jurnal Dunia Farmasi Vol 6, No 2 (2022): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v6i2.5128

Abstract

Pendahuluan: Corona Virus Diseases2019(COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV2). Virus tersebut merupakan virus jenis baru dari keluarga Corona virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada sistem pernapasan mulai dari gejala ringan hingga berat. Covid-19 pertama kali melanda negara Cina dan menyebar ke seluruh Negara termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, virus ini pertama kali terdeteksi pada tanggal 11 Maret 2020 yang mana telah ditetapkan oleh WHO bahwa Covid-19 telah menjadi pandemi baru di seluruh dunia. Seiring dengan meningkatnya kasus ini, banyak upaya yang dilakukan masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini, beberapa di antaranya adalah dengan menggunakan obat-obatan, suplemen kesehatan, dan bahan alam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat, suplemen kesehatan, dan bahan alam yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Danau Sipin Jambi di masa pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif melalui lembar kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan 397 responden diketahui sebanyak 15,5% responden menggunakan obat, sedangkan untuk suplemen kesehatan sebanyak 21,4%, dan bahan alam sebanyak 25,1%. Kesimpulan: Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kecamatan Danau Sipin Jambi lebih memilih menggunakan bahan alam dibandingkan obat dan suplemen kesehatan di masa pandemi Covid-19, karena masyarakat menganggap bahan alam lebih aman dan minim efek samping.