Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KOMUNIKASI MATEMATISPESERTA DIDIK DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DI KELAS XI MIA 5 SMAN 1 KEBOMAS Olivia Maghfiroh; Sarwo Edy; Midjan Midjan
DIDAKTIKA Vol 24 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.492 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v24i2.338

Abstract

Kemampuan komunikasi dan penalaran matematis merupakan dua hal yang pentingdalam pembelajaran matematika. Komunikasi matematis adalah kemampuan peserta didikdalam mengungkapkan ide atau gagasan secara tertulis melalui gambar, diagram, atau bendanyata dengan menggunakan bahasa, simbol, gambar, dll. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmendeskripsikan komunikasi matematis tulis peserta didik ditinjau berdasarkan tingkatkemampuan penalaran matematis tinggi, sedang, dan rendah.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian yang digunakanadalah 6 peserta didik kelas XI MIA 5 SMAN 1 Kebomas tahun pelajaran 2016/2017.Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan penalaran matematis dan tes komunikasimatematis. Tes kemampuan penalaran matematis ini diberikan terlebih dahulu untukmenentukan kategori tingkat kemampuan penalaran matematisnya.Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi matematis tulis pesertadidik yang memiliki kemampuan penalaran matematis tinggi dalam menyelesaikan persoalanaplikasi integral pada daerah luas subjek HM adalah subjek dapat memberikan ide denganmenuliskan langkah-langkahnya menggunakan konsep aplikasi integral pada daerah luas secararuntut, jelas, dan sistematis sehingga menghasilkan jawaban yang benar tetapi pada aspekmenggambar subjek dapat menggambar kedua kurva yang diketahui dan tidak memperhatikantitik perpotongannya. Sedangkan pada subjek MAH dapat menuliskan ide yang sama dengansubjek HM tetapi subjek salah memfaktorkan batasnya. Peserta didik dengan kemampuanpenalaran matematis sedang pada subjek MDR juga dapat menuliskan ide yang sama dengansubjek HM tetapi terdapat kesalahan dalam menguadratkan salah satu sukunya. Sedangkan padasubjek RA ide yang dituliskan sama dengan subjek HM tetapi terdapat kesalahan dalammenyederhanakan pecahan di akhir jawabannya. Peserta didik dengan kemampuan penalaranmatematis rendah pada subjek MTFW adalah subjek menuliskan konsep tidak sesuai denganaplikasi integral tetapi menggunakan konsep lain yaitu rumus volume balok. Sedangkan padasubjek NALR, subjek menuliskan langkah-langkahnya menggunakan konsep integral namunterdapat banyak kesalahan dalam menuliskan model matematikanya.