Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Desain Pelatihan Dasar Manajemen Penanggulangan Bencana Berbasis E-Learning bagi Aparatur Kebencanaan di Sumatera Barat Eliyusman
Jurnal Widyaiswara Indonesia Vol. 3 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56259/jwi.v3i1.131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan untuk mendesain pelatihan pendidikan dasar manajemen penanggulangan bencana bagi aparatur kebencanaan berbasis e-learning dengan metode case based learning di Provinsi Sumatera Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik eksplorasi. Dalam penelitian ini terdiri dari sembilan pertanyaan melalui wawancara dengan 15 narasumber yang terdiri dari Lima Instansi Pemerintah Daerah yang terkait dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaku kebencanaan antara lain BPSDM Provinsi Sumatera Barat, BPBD Provinsi Sumatera Barat, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Dinas SDA-BK Provinsi Sumatera Barat dan BPBD Kota Padang. Kelompok melaksanakan tugas yang diberikan oleh peneliti yaitu memecahkan masalah banjir di Kota Padang dari tahap survey, penanganan banjir dan paska banjir dengan diskusi antar sesama anggota kelompok. Selama proses diskusi kelompok, penulis mengamati interaksi antar anggota dan bila perlu, penulis memberi sentuhan/pengarahan/koreksi/pertanyaan agar diskusi kelompok mencapai sasaran. Kemudian secara bergiliran masing-masing kelompok memberikan pengalaman pelaksanaan penanggulangan bencana banjir (hasil diskusi) di depan aplikasi e-learning, dan memberi kesempatan pada kelompok lain untuk bertanya. Forum tanya jawab ini dilakukan untuk membiasakan peserta pelatihan agar cepat merespon segala permasalahan yang ada disekelilingnya. Kelebihan pada tahapan ini adalah peserta pelatihan lebih antusias dan semangat dalam mengikuti proses pelatihan, tercipta kerja sama antar peserta pada setiap kelompoknya, suasana pembelajaran lebih hidup, dan peserta pelatihan tidak merasa jenuh selama proses pelatihan berlangsung, serta yang lebih utama dari tahapan ini adalah peserta pelatihan dapat terbiasa untuk berpikir secara kritis dan kreatif. Pelatihan dengan metode terbaru harus didukung semua pihak yang berkepentingan terhadap pengembangan pelatihan kebencanaan agar dapat mewujudkan masyarakat yang sadar akan dampak bencana dan bisa menanggulanginya secara cepat, tepat dan akurat.