Fitriani Fitriani
STIKes Muhammadiyah Ciamis

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perilaku Cuci Tangan Pada Anak Di Madrasah Ibtidaiah Ciamis Heni Heryani; Aap Apipudin; Fitriani Fitriani; Elis Roslianti
JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMU- ILMU KEPERAWATAN, KEBIDANAN, FARMASI DAN ANALIS KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 5 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v5i1.20

Abstract

Mencuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Kesehatan dan kebersihan tangan dapat mengurangi mikroorganisme penyebab penyakit pada kedua tangan dengan tangan dan lengan serta meminimalisasi kontaminasi silang. Perilaku cuci tangan pakai sabun khususnya setelah kontak dengan feses ketika ke jamban dan membantu anak ke jamban, dapat menurunkan insiden diare. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas IV, V di MI Bojongsari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2017 sebanyak 77 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran perilaku pasien lansia dalam kepatuhan mengkonsumsi obat gambaran perilaku cuci tangan pada anak di MI Bojongsari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2017 frekuensi tertinggi yaitu berkategori tidak baik sebanyak 45 orang (58,4%), dengan rincian sebagai berikut perilaku cuci tangan pada anak berdasarkan waktu sebelum makan di MI Bojongsari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2017, frekuensi tertinggi yaitu berkategori tidak baik sebanyak 45 orang (58,4%) dan perilaku cuci tangan pada anak berdasarkan waktu sesudah buang air besar di MI Bojongsari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2017, frekuensi tertinggi yaitu berkategori tidak baik sebanyak 47 orang (61%). Diharapkan agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang cuci tangan yang baik dan benar sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit.