Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN EKSPRIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN PENGARAH ALIRAN TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN BUBUNGAN ATAP Mujiburrahman ,; Heri Irawan
AL JAZARI : JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN Volume 7, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.25 KB) | DOI: 10.31602/al-jazari.v7i1.7120

Abstract

Kurangnya penelitian yang di fokuskan pada pengaplikasian turbin angina skala kecil yang menghasilkan listrik dengan bentuk memanjang yang di aplikasikan pada bubungan atap memanfaatkan luas area sapuan angin kemiringan atap. Mengingat kecepatan angin di bubungan atap tergolong rendah sehingga sangat jarang di manfaatkan karena di asumsikan listrik yang di hasilkan di angggap kecil, padahal pemanfaatan potensi angin dengan sistem pengkonversian turbin angin sebagai penghasil listrik skala kecil sangat menjanjikan. Tetapi yang menjadi persoalan arah angin yang ber ubah-ubah juga menjadi masalah serius dalam pengaplikasian turbin angin bubungan atap, di perlukan mekanisme pengarah angin untuk memaksimalkan angin yang mengalir di permukaaan kemiringan atap dan mengarahkan menuju bubungan. Sehingga dalam penelitian ini akan di fokuskan pada penambahan pengarah aliran untuk memaksimalkan output putaran turbin. Pengujian turbin ini menggunakan metode eksperimental (experimental research) yaitu membuat alat dan melakukan pengamatan secara langsung pada Turbin angin bubungan atap sehingga dapat mengetahui output yang di hasilkan oleh turbin tanpa pengarah dan menggunakan pengarah aliran angin. Hasilnya pada kecepatan angin 2,17 m/s turbin angin atap rumah dengan pengarah aliran menghasilkan output putaran turbin lebih baik yaitu 177,01 rpm,  Torsi rotor Tr 0,001058 Nm, dan coefesien torsi C sebesar 0,001058 %. di bandingkan tanpa menggunakan pengarah aliran.  Pada kecepatan angin 3,21 m/s turbin angin atap rumah dengan pengarah aliran juga mampu menghasilkan output putaran turbin, lebih baik sebesar 219,15 rpm,  Torsi rotor Tr 0,001264 Nm, dan coefesien torsi CT sebesar 0,64104 %. Selanjutnya pada kecepatan angin 5,11 m/s turbin angina atap rumah dengan pengarah aliran juga menghasilkan output putaran turbin lebih baik, sebesar 369,22 rpm,  Torsi rotor Tr 0,001195 Nm, dan coefesien torsi CT sebesar 0,23902 %.
REDESAIN KONDENSOR ALAT SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN METODE PIROLISIS Agus Setiawan; Jainal Arifin; Heri Irawan; Firda Herlina
AL JAZARI : JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN Volume 6, Nomor 2, Nopember 2021
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.034 KB) | DOI: 10.31602/al-jazari.v6i2.6058

Abstract

seberapa besar pengaruh variasi arah aliran air pendingin kondensor terhadap minyak plastik yang di hasilkan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk  mengetahui kualitas hasil minyak yang di dapat dari percobaan terdahulu dan sekarang setelah kondensornya di redesain. Pengujian di lakukan Pada langkah pertama plastik botol yang di masukan ke dalam tabung reaktor berjumlah 3 kilogram dengan suhu awal 0 ̊ C, lalu kemudian di panaskan hingga suhu mencapai 180 ̊ C dengan waktu sekitar 3 jam. kemudian langkah kedua yaitu dengan memasukan sampah botol plastik lagi dengan jumlah 1 kilogram dengan rentang waktu 1 jam, dan terakhir memasukan sampah botol plastik kembali setelah 1 jam jadi total pembakaran sampah botol plastik yaitu sebanyak 5 kg dengan suhu total 300 ̊ C. Hasil  penelitian ini menunjukkan bahwa hasil redesain minyak yang di hasilkan pun sangat baik dari sebelumnya di mana hasil  lebih jernih, kandungan air nya tidak terlalu banyak dikarenakan bahan yang di gunakan di bersihkan dan di jemur. dan   pipa kondensornya terbuat dari stainles dan tembaga di mana kedua bahan ini di kenal sebagai penghantar panas yang cukup baik. Pada percobaan sebelumnya di mana pada percobaan tersebut memiliki  hasil warna yang berbeda hal ini terjadi  kurang efektifnya pengeluaran asap dari hasil pembakaran sampah tersebut, kadar air yang diketahui di dalam minyak hasil pirolisis nya terlalu banyak.