Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Usaha Kerajinan Anyaman Bambu Karya Kelompok Usaha Ibu-Ibu “Sari Murni” Desa Landih, Dusun Buayang-Bangli I Gst. B Ngr. P. Putra; Anak Agung Ketut Jayawarsa; Ida Ayu Dinda Priyanka Maharani; Putu Ary Setiyawan
International Journal of Community Service Learning Vol. 5 No. 2 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.046 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i2.34496

Abstract

Bambu merupakan salah satu tanaman yang memiliki tekstur lentur dan mudah dibentuk, sehingga cocok digunakan untuk membuat berbagai macam kerajinan berbasis anyaman. Namun dalam proses produksi anyaman bambu terdapat banyak kendala yang dirasakan oleh pengrajin seperti kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana, kurangnya jangkauan pemasaran, serta kurangnya kemampuan pengarajin untuk membuat rancangan keuangan dengan baik. Tujuan dilaksanakan program kemitraan masyrakat ini adalah untuk mempertahankan keberlangsungan dari usaha kerajinan anyaman sokasi agar tetap terjaga dan tidak punah. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini yakni kelompok usaha “Sari Murni” yang merupakan kelompok usaha pengarajin anyaman bambu. Terdapat 3 program kerja yang dilankan dalam kegiatan ini, yakni pada bidang produksi dilaksanakan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang produksi, pada bidang akuntansi yakni Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan serta Penyediaan Sistem Pencatatan Keuangan Ter-digitalisasi, dan dengan bidang Manajemen Pemasaran serta Teknologi Informasi, yakni Penyediaan Website sebagai Bentuk Strategi Pemasaran dan Pelatihan Strategi Promosi. Hasil dari kegiatan ini yakni adanya peningkatan jangkauan penjualan produk, meningkatnya kualitas hasil produksi, serta peningkatan kemampun pengrajin dalam mengelola keuangan.
PKM Pemberdayaan Usaha Kelompok Pengrajin Pahat Batu Alam Desa Ketewel-Sukawati, Gianyar I Gst. B Ngr. P. Putra; Anak Agung Ketut Jayawarsa; Ida Ayu Dinda Priyanka Maharani
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 3 (2022): August 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i3.50096

Abstract

Seni ukiran batu sebenarnya adalah tanda utama dari Desa Ketewel sejak waktu yang sangat lama. Sampai saat ini sebenarnya sebagian besar ukiran batu alam yang dihasilkan umumnya digunakan untuk tatanan kehidupan masyarakat Hindu Bali seperti tugu atau candi atau istilah Balinya Pelinggih, dan Gapura atau istilah Balinya angkul-angkul. Ketersediaan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang mumpuni menjadi dasar maraknya pengrajin ukiran kerajinan pahatan batu alam di Desa Ketewel. Akan tetapi, keterbatasan keterampilan dalam pencatatan transaksi keuangan, distribusi produk dilakukan secara konvensional dan keterbatasan modal yang menyebabkan mitra mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan bahan penolong. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melaksanakan pelatihan pencatatan transaksi keuangan dan penyediaan sistem pencatatan keuangan digital, penyediaan website sebagai bentuk pelatihan strategi pemasaran dan strategi promosi online serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang produksi. Kegiatan ini berlokasi di Desa Sukawati-Ketewel Gianyar, masyarakat sasaran yang menjadi mitra pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kelompok pengrajin pahat batu alam. Kegiatan ini menghasilkan luaran berupa peningkatan keterampilan mitra dalam menentukan aliran kas masuk dan keluar dengan tepat. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat mengatasi segala permasalahan pemberdayaan usaha pengrajin pahat batu alam yang ada di Desa Sukawati-Ketewel, Kabupaten Gianyar.
PKM PEMBERDAYAAN USAHA PRODUK PANGAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “MAWAR LANGGENG SARI” DESA PENGLIPURAN I Gst B. Ngr. P. Putra; Anak Agung Ketut Jayawarsa; Ida Ayu Dinda Priyanka Maharani
Jurnal Lentera Widya Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Lantera Widya Juni 2023
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/lenterawidya.v4i2.629

Abstract

Geographical conditions and natural conditions with cool climates are supporting factors for the ease of cultivating various types of plants in Penglipuran Village. The abundant supply of plants is utilized by the surrounding community to produce various kinds of food products. Utilization of this plant is able to produce a variety of processed products that are able to provide economic value. The processed products with natural potential include VCO (Virgin Coconut Oil) oil, jams with various flavors (pineapple, pumpkin and rosella), to various dry spices (ginger and turmeric). To increase interest from consumers, the resulting product has been properly packaged. This product is produced and marketed under the Kelompok Wanita Tani "Mawar Langgeng Sari" chaired by Nengah Artawati. The problems faced by partners include: 1) Partners experience problems in the process of recording product sales transactions. This business group often experiences difficulties in determining the right cash inflows and outflows. In addition, the bookkeeping process is still carried out conventionally so it is less effective and efficient; 2) The distribution and marketing of products is still carried out in a traditional way, resulting in a very minimal coverage of product market share; 3) The facilities and infrastructure used have expired, so they require renewal so that they can provide better benefits in the future. The solutions offered for this problem are 1) Training for Recording Financial Transactions and Provision of a Digitalized Financial Recording System; 2) Provision of a Website as a Form of Online Marketing Strategy and Marketing Strategy Training (Via Third Party Applications); 3) Provision of Production Supporting Facilities and Infrastructure.
PEMBERDAYAAN KERAJINAN BAJRA SEBAGAI MEDIA PENGANTAR UPACARA KEAGAMAAN HINDU KHAS BANJAR BUDAGA-KLUNGKUNG I Gst B. Ngr. P. Putra; Ida Ayu Dinda Priyanka Maharani; Dewi Soraya; Anak Agung Ketut Jayawarsa
Jurnal Lentera Widya Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Lantera Widya Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/lenterawidya.v5i1.743

Abstract

The people of Budaga Village preserve their ancestral heritage by engaging in handicraft arts, especially those made from brass metal. The types of handicraft products produced are generally related to Balinese Hindu ceremonial and ritual facilities such as the Dewata Nawa Sanga, Shiva Krana, sangku, anteg-anteg, gongseng and tray (bokor) weapons. However, the superior and typical craft product of Budaga Village is the bajra or bell craft. The bajra craft business that is carried out by the majority of the people of Budaga Village is still classified as a Micro, Small and Medium Scale Business, a home industry. Along the way, businesses with a small scope, such as the bajra craft business in Budaga Village, often experience business ups and downs. The main problem faced is increasingly tight product competition. The emergence of competitors for bajra producers from other areas, including outside Bali, is something that should be paid attention to. The second problem faced is limited capacity in recording financial transactions. Bajra entrepreneurs in Budaga Village often experience difficulties in determining cash inflows and outflows appropriately. The process of recording transactions is still done manually. The solutions offered for this problem are 1) Training in Recording Financial Transactions and Providing a Digitalized Financial Recording System; 2) Providing a Website as a Form of Marketing Strategy and Online Marketing Strategy Training.