Eny Christyawaty
Balai Arkeologi Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONTINUITAS POLA PEWARISAN SENI MENENUN SONGKET DI NAGARI PANDAI SIKEK, TANAH DATAR Eny Christyawaty
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research Vol 3, No 2 (2011): PATANJALA VOL. 3 NO. 2 JUNE 2011
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.451 KB) | DOI: 10.30959/patanjala.v3i2.284

Abstract

AbstrakTulisan ini bertujuan untuk mengetahui kontinuitas pola pewarisan senimenenun songket di Nagari Pandai Sikek dan ingin mengetahui siapa saja yang terlibat dalam pewarisan seni menenun tersebut. Keahlian menenun songket bukanlah sesuatuyang didapat begitu saja tetapi merupakan sesuatu yang harus dipelajari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keahlian menenun songket ini hingga sekarang masih bertahan pada masyarakat Pandai Sikek. Agen penting dalam proses pewarisan seni menenun ini adalah keluarga dan warga asli Pandai Sikek. Pewarisan seni menenun (transfer of skill) ini dalam prosesnya memerlukan pembelajaran yang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hingga seseorang menguasai keterampilan tersebut. Selain itu terdapat persyaratan yang disebut mahar yang hingga kini masih berlaku. AbstractThis paper aims to investigate the continuity of pattern in transferring songket-weaving skill in Nagari Pandai Sikek as well as tracing persons involved in theprocess. Weaving songket is a kind of skill that must be learnt. A qualitative research method was used in this research to depict a deep social reality. The result shows that the skill is still preserved in Pandai Sikek society. Families and indigenous people of Pandai Sikek play as important agents in the process of transferring the skill. The skill takes months, even years to be mastered. Besides, there is a requirement that must be fulfilled called mahar.