Supriyadi Supriyadi
Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang, Gunungpati, 50229

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMODELAN 2D RESPON ANOMALI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU AKIBAT AMBLESAN DAN DINAMIKA MUKA AIR TANAH Supriyadi Supriyadi; Djuniadi Djuniadi; Wahyu Hardyanto
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16 No 1 (2015): SPEKTRA, Volume 16 Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.156 KB)

Abstract

Abstrak Metode Gaya berat mikro antar waktu merupakan pengembangan dari metode Gaya berat dengan ciri khas berupa pengukuran ulang gaya berat di titik yang sama pada selang periode tertentu, misalnya 6 bulan. Problem utama pada survei gaya berat mikro antar waktu adalah bahwa sumber anomali gaya berat mikro antar waktu terdiri atas dua sumber, yaitu amblesan dan perubahan densitas bawah permukaan yang berhubungan dengan dinamika air tanah yang berupa kenaikan atau penurunan muka air tanah. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan pemodelan 2 D respon anomali gaya berat mikro antar waktu dengan menggunakan perangkat lunak Grav 2D. Sebagai contoh digunakan kasus Semarang bagian utara. Parameter model disesuaikan dengan kondisi lapangan yang berupa densitas lapisan, besar amblesan berdasarkan hasil penelitian terkait dengan asumsi telah terjadi amblesan dan penurunan muka air tanah atau kenaikan muka air tanah. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa untuk (1) amblesan 10 cm, penurunan muka air tanah 1, 5 m dengan dimensi amblesan lebih kecil dari penurunan muka air tanah dengan 3 kedudukan yang berbeda memberikan anomali sebesar 12,196 mGal, 30,706 mGal dan 13,376 mGal. (2) dimensi amblesan dan kenaikan muka air tanah sama besar memberikan anomali sebesar 63,546 mGal, dan (3) dimensi amblesan lebih besar dari penurunan muka air tanah memberikan anomali sebesar 30,856 mGal. Berdasarkan analisis FFT (Fast Fourier Transform) dapat disimpulkan bahwa untuk memisahkan frekuensi anomali gayaberat akibat amblesan dan perubahan kedalaman muka air tanah diperlukan syarat dimensi kedua sumber anomali berbeda. Untuk kasus dimensi kedua sumber anomali sama, maka anomali gayaberat akibat amblesan dan penurunan muka air tanah tidak dapat dipisahkan. Abstract Microgravity method is the development of Gravity methods with the typical form of repeated measurements at the same point at the interval specified period, such as six months. The main problem in micro-gravity surveys over time is that the source of time lapse micro gravity anomaly consisted of two sources, namely subsidence and subsurface density changes associated with groundwater dynamics in the form of an increase or decrease in ground water level. Under these conditions, then do modeling 2 D response time lapse micro gravity anomaly using Grav2D software. For example use case of the northern part of Semarang. Model parameters adjusted to the field conditions such as density layer, a large subsidence based on research results associated with the assumption that there has been a subsidence and groundwater level decline or rise in groundwater level. Modeling results show that for (1) subsidence 10 cm, decrease in groundwater level 1, 5 m with dimensions smaller subsidence of groundwater level decline by 3 different positions gives anomaly of 12.196, 30.706 and 13.376 mGal, (2) the dimensions of subsidence and groundwater level rise as great give anomaly at 63.546 mGal, and (3) subsidence dimension greater than the decrease in groundwater level giving anomalies of 30.856 mGal Based on the analysis of FFT (Fast Fourier Transform) can be inferred that to separate frequency gravity anomaly due to subsidence and groundwater depth changes necessary requirement a second dimension different sources of anomalies. For the case of the second dimension of the same anomaly source, then the gravity anomaly due to subsidence and subsidence of groundwater can not be separated. Keywords: microgravity, time lapse, groundwater