Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap kegiatan wisata di Desa Wisata Ambengan, sehingga untuk menanggulangi dampak tersebut, pengelola wisata dan juga pelaku usaha wisata Desa Wisata Ambengan memerlukan strategi adaptasi dalam pengelolaan desa wisata pada masa new normal. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Ambengan, dengan tujuan 1) Mendeskripsikan kondisi internal Desa Wisata Ambengan pada masa new normal, 2) Mendeskripsikan kondisi eksternal Desa Wisata Ambengan pada masa new normal, 3) Merumuskan strategi adaptasi pengelolaan Desa Wisata Ambengan pada masa new normal. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi dari informan kunci yang dipilih secara purposive. Data dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Desa Wisata Ambengan memiliki potensi hutan desa, kesenian adat dan BUMDes, memiliki kendala eksploitasi hutan, pengelolaan lahan cengkeh kurang maksimal, Covid-19, 2) Desa Wisata Ambengan memiliki peluang Bali sebagai tujuan wisata internasional, pembangunan shortcut, revolusi industri 4.0, memiliki ancaman kesamaan potensi, perubahan budaya, dan penyusutan fasilitas 3) Strategi adaptasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas hasil perkebunan cengkeh, membuka investasi, serta kegiatan wisata daring. Masa new normal, pengelolaan desa wisata membutuhkan kolaborasi antara pengelola, pelaku usaha wisata maupun masyarakat untuk memulihkan perekonomian