BP Putra Suryana
Divisi Reumatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RELATIONSHIP OF URINARY C-TERMINAL TELOPEPTIDE COLLAGEN TYPE-II (CTX-II) LEVEL WITH THE DEGREE OF JOINT DAMAGE IN PATIENTS WITH KNEE OSTEOARTHITIS Handono, Kusworini; **, Farida; Suryana, BP Putra; Listyawati, Enny
Medicina Vol 43 No 3 (2012): September 2012
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.406 KB)

Abstract

Radiography of the knee is used to confirm the diagnosis and classification of knee OA severity. Urinary CTX- II  is a biochemical marker for assessing cartilage degradation of knee OA. This research aimed to analyze the correlation between the level of urinary CTX-II  and the radiographic severity of knee OA. Research was conducted in 40 patients with knee OA ( ACR criteria ) and 40 age and sex matched healthy controls. Wheight bearing anteroposterior and lateral semiflexed radiographs were taken of both knee. The patients were stratified based on the Kellgreen-Lawrence (K-L) score. Urinary CTX-II level was measured using ELISA competitive method. Correlation between urinary CTX-II level and radiographic knee OA severity was analyzed with Spearman Correlation. Statistical significance level at P < 0.05. Mean urinary CTX-II level was significantly higher in patients with OA compared with healthy controls (447.7( SB 316.39) ng/ml vs 289(SB 168.01) ng/mmol respectively, P = 0.023). There was a significant difference between urinary CTX-II level in patients with  grade ? 2 K-L knee OA compared with patients with grade > 2 K-L (240.35 (SB 88.90) ng/mmol vs 728.24 (SB 295.15) ng/mmol respectively; P < 0.001). The urinary CTX-II level was significantly associated with the degree of joint lesion in patients with OA (r = 0.734; P = 0.0001). Urinary level of CTX-II is strongly associated with the degree of radiographic joint lesion of OA
Korelasi Kadar Vitamin D, dengan TNF-α dan Manifestasi Klinis pada Pasien Artritis Rematoid Ruliani, Hanik; Kalim, Handono; Suryana, BP Putra; Handono, Kusworini
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.7

Abstract

Artritis rematoid (AR) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan sinovitis erosif simetrik, diawali dengan  aktivasi sel T dependent antigen yang akan mencetuskan respon imun, terutama tipe Th1. Tumor necrosis factor (TNF-α) adalah sitokin sentral pada patogenesis AR.  Diketahui bahwa defisiensi vitamin D berkaitan dengan eksaserbasi respon imun Th1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar vitamin D dengan kadar TNF- α, beratnya aktivitas penyakit pada pasien rematoid artritis. Penelitian cross sectional dilakukan pada pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 24 pasien, kriteria diagnosis ditegakkan menurutkriteria ACR/EULAR 2010. Vitamin D dalam darah  dan TNF-α  diukur dengan metode ELISA, beratnya manifestasi klinis penyakit AR dinilai dengan score DAS28, VAS, dan skala fungsional. Sebesar 45,8% pasien mengalami defisiensi  vitamin D (36,13 ng/ml). Gangguan fungsional terbanyak adalah kelas I (66,6%). Terdapat korelasi yang bermakna antara vitamin D dengan usia pasien (p=0,005, r=-0,553), dengan lama sakit (p=0,009, r=-0,522), dengan DAS 28 (p=0,001, r=-0,615), banyaknya sendi yang sakit (p=<0,001, r=-0,733), dan sendi yang bengkak (p=0,045, r=-0,413), VAS pasien (p=0,006, r=-0,541) serta dengan kadar TNF  (p=0,048, r=-0,408) dan status fungsional pasien (p=0,039, r=-0,424). Hasil membuktikan bahwa kadar vitamin D dalam darah mempunyai hubungan dengan manifestasi klinis AR dan kadar TNFKata Kunci: Artritis rematoid, DAS 28, CRP, TNF VAS, vitamin D
Hubungan Pola Penggunaan OAINS dengan Gejala Klinis Gastropati pada Pasien Reumatik Waranugraha, Yoga; Suryana, BP Putra; Pratomo, Bogi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.018 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.02.8

Abstract

ABSTRAKKata Kunci : Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) merupakan obat pilihan utama untuk osteoartritis. Penggunaan OAINS yang kurang  tepat  dapat  menyebabkan  gastropati.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  hubungan  pola  penggunaan OAINS dengan gejala klinis gastropati pada pasien reumatik Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional pada 40 orang  pasien  dipilih  dengan  metode  consecutive  sampling.  Penelitian  ini  menilai  pola  pengguaan  OAINS  (jenis,  lama penggunaan,  cara  penggunaan,    pemakaian  obat  sitoproteksi  )  dan  gejala  klinis  gastropati  yang  timbul.  55%  pasien mengalami gejala klinis gastropati berupa sindrom dispepsia. Uji Kruskal Wallis gejala klinis gastropati antara penggunaan Na diclofenac, meloxicam, dengan ibuprofen menunjukkan p = 0,732. Uji regresi logistik lama penggunaan dengan gejala klinis  gastropati  menunjukkan  p  =  0,047.  Uji  Mann  Whitney  gejala  klinis  gastropati  pada  penggunaan  OAINS  secara periodik dengan berkelanjutan menunjukkan p > 0,05. Uji Mann Whitney gejala klinis gastropati pada penggunaan OAINS bersama  obat  sitoproteksi  dengan  penggunaan  OAINS  tanpa  obat  sitoproteksi  menunjukkan  p  =  0,000.  Penelitian  ini membuktikan  bahwa  jenis  OAINS  tidak  memberikan  perbedaan  gejala  klinis  gastropati,  demikian  juga  penggunaan periodik dan berkelanjutan. Dibuktikan juga bahwa lama penggunaan OAINS berhubungan dengan gejala klinis gastropati dan penggunaan obat sitoproteksi bersama dengan OAINS mengurangi gejala klinis gastropati.Gastropati, OAINS, reumatik