Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perilaku Bullying Di SMA Al-Mas’udiyah Cigondewah Hilir Kabupaten Bandung Lisbet Octovia Manalu; Sinta Siti Patimah; M Sandi Haryono
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 8 No 02 (2019)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.797 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v8i02.140

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pola asuh orangtua dan perilaku bullying pada remaja di SMA AL-Mas’udiyah Kabupaten Bandung Kecamatan Margaasih dan untuk menganalisis hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku bullying pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan Uji Marginal Homogeniti.. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden yang diambil dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Parental Authority Quesionare dan Owleus Bully Victim Quesionare. Hasilnya terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pola asuh orangtua terhadap perilaku bullying pada remaja di SMA Al-Mas’udiyah Cigondewah Hilir Kabupaten Bandung Margaasih dengan nilai p <α (0,001 < 0,05). Sarankan agar pihak sekolah untuk melakukan pengawasan yang lebih lagi untuk mencegah atau mengurangi sedini mungkin dampak buruknya.
Pengalaman Perawat Terhadap Proses Jenjang Karir Di Rumah Sakit Kabupaten Bandung Mokhamad Sandi Haryanto
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 9 No 01 (2020)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.256 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v9i01.148

Abstract

Penerapan jenjang karir perawat klinis saat ini masih bervariasi dan belum berdasarkan uji kompetensi. Banyaknya perawat yang belum mengetahui kebijakan , peraturan di institusi serta dampak dan manfaat penerapan jenjang karir merupakan salah satu penyebab belum terimplementasinya jenjang karir perawat di rumah sakit Kabupaten Bandung. Perawat belum melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewenangan klinis yang dimiliki serta belum merasakan penghargaan atas capaian level karirnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat klinik dalam mengimplementasikan jenjang karir. Desain penelitian menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi, pendekatan yang menggambarkan pengalaman hidup partisipan dengan menggunakan teknik indepth interview dan Focus Group Discussion. Partisipan dalam penelitian ini adalah 5 orang perawat klinik tiap rumah sakit yang diambil secara pusposive sampling. Analisa data menggunakan metode Collaizi. Hasil penelitian; 1) Penetapan jenjang karir belum sesuai prosedur; 2) Penerapan kewenangan klinis belum bedasarkan jenjang karir; 3) Harapan perawat dalam pengembangan karir; 4) kendala pengembangan jenjang karir; 5) Manfaat jenjang karir. Saran pada manajemen rumah sakit untuk menerapkan jenjang karir mulai dengan sosialisasi dan dibuatkan regulasi dan SOP agar penerapan jenjang karir terlaksana dengan baik serta diiringi dengan adanya remunerasi dan penghargaan non finansial lainnya sebagai kompensasi atas capaian karir perawat.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP Handri Gumelar; Eny Kusmiran; Mokhamad Sandi Haryanto
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i2.264

Abstract

Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas, lingkungan kerja, keterampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja. Beban kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan kelelahan. Kelelahan kerja perawat merupakan gejala yang berhubungan dengan penurunan efesiensi kerja, keterampilan, serta kebosanan pada perawat. Tujuan Penelitian: menganalisis hubungan beban kerja dengan tingkat kelelahan kerja pada perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Lantai 1 RSUD Sekarwangi. Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan responden sebanyak 58 orang. Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang dipergunakan adalah kuesioner beban kerja adaptasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan 15 pertanyaan dan kuesioner kelelahan kerja dari Tarwaka dengan 30 pertanyaan.  Kedua instrumen telah valid dan reliabel.  Analisis data menggunakan uji kategorik tidak berpasangan alternatif chi-square Kolmogorov-Smirnov. Hasil: lebih dari setengah responden mengalami beban kerja berat sebesar 56,9%. Sebagian besar responden mengalami kelelahan tinggi yaitu 67,2%. Tidak terdapat hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja nilai (p=0,338). Diskusi: Beban kerja perawat yang tinggi akan menyebabkan kelelahan kerja perawat. Kelelahan kerja akan berdampak pada pelayanan kepada pasien tidak optimal sehingga berisiko terhadap keselamatan pasien. Meskipun hasil analisis hubungan antar variabel secara statistik tidak bermakna, namun pada kajian secara praktik menunjukkan bahwa beban kerja berlebihan dapat memengaruhi kelelahan kerja. Adanya perbedaan temuan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya kemungkinan dapat disebabkan oleh adanya perbedaan lokasi pengambilan data, instrumen penelitian yang digunakan, dan keterbatasan jumlah sampel.  Kesimpulan: Banyak faktor yang memengaruhi kelelahan kerja.  Hasil penelitian dapat menjadi tolak ukur serta pertimbangan untuk dikembangkannya materi pembelajaran tentang beban kerja terhadap kelelahan kerja beserta faktor-faktor lainnya yang akan memengaruhi beban kerja perawat.Kata kunci: Beban kerja, kelelahan kerja, perawatCorrelation Between Workload and Work Fatigue in Executing Nurses in Inpatient InstalationABSTRACTWorkload is something that emerges from an interaction between task demands, work environment, skills, behavior and perceptions of workers. It is one of the factors that can cause fatigue. Nurses’ work fatigue is a symptom correlated with a decrease in work efficiency, skills, and boredom in nurses. Objective: to analyze the correlation between workload and level of work fatigue in executing nurses at the 1st Floor Inpatient Installation of Sekarwangi Regional Hospital. Methods: This research is descriptive analytic with a cross sectional approach with 58 respondents. Samples were taken   using total sampling. The instruments used were an adapted workload questionnaire from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia with 15 questions and a work fatigue questionnaire from Tarwaka with 30 questions. Both instruments were valid and reliable. Data were analyzed using an alternative unpaired categorical chi-square test of Kolmogorov-Smirnov. Results: More than half of the respondents (56.9%) experienced a heavy workload. Most of the respondents (67.2%) experienced high fatigue. There was no correlation between workload and work fatigue (p=0.338). Discussion: Nurses’ high workload would cause nurses’ work fatigue. Work fatigue would have an impact on unsatisfactory service to patients so that it risked patient safety. Although the results of the analysis of the correlation between variables was not statistically significant, the practical study indicated that excessive workload could affect work fatigue. The differences in the findings of this research with previous studies might be due to differences in the location of data collection, the research instruments used, and the limited number of samples. Conclusion: Many factors affect work fatigue. The results of this research can be used as a benchmark and consideration for the development of learning materials about the impact of workload on work fatigue and other factors that will affect the nurses’ workload.Keywords: workload, work fatigue, nurses
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS DI GEDUNG FRESIA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG Mokhamad Sandi Haryanto
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 13 No 4 (2022): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v13i4.947

Abstract

Healthcare Associated Infections are infections that occur in patients and medical personnel in hospitals that occur during the treatment process or while working in health care facilities. Clinical signs of infection have only appeared at least 3x24 hours since the start of treatment. In developing countries including Indonesia, the average prevalence of nosocomial infections is around 9.1% with a variation of 6.1% - 16%. The purpose of this study was to determine the relationship between the knowledge of nurses and the behavior of preventing Healthcare Associated Infection in the Fresia Building, dr. Hasan Sadikin Bandung. The research method uses descriptive quantitative with a cross sectional study approach with a total sampling of 75 respondents. The results showed that 75 respondents had high knowledge, which was 98.7%, and had high behavior, which was 93.3%. In conclusion, the statistical test results obtained the value of Sig. (2-tailed) = 0.000 means <0.05 which indicates that there is a significant relationship between the level of knowledge and the prevention behavior of Healthcare Associated Infections.