Mei Vita Cahyaningsih
STIKES Muhammadiyah Sidrap

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengalaman Ibu Dalam Merawat Anak Sakit Akut Dengan Menggunakan Kearifan Lokal Pada Suku Sunda Mei Vita Cahyaningsih
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.162 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i1.231

Abstract

Masyarakat suku Sunda terutama di daerah Bogor masih tidak dapat dipisahkan dari kearifan lokalnya terutama dalam pengobatan. Masyarakat Suku Sunda memiliki cara tradisional dalam merawat anak sakit akut yang diwariskan secara turun temurun. Penelitian pengalaman dalam merawat anak sakit akut dengan menggunakan kearifan lokal jarang dan masih sedikit khususnya pada masyarakat suku Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengalaman ibu dalam merawat anak sakit menggunakan kearifan lokal pada masyarakat Suku Sunda. Penelitian menggunakan desain studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 10 ibu balita sebagai informan utama, 10 orang keluarga terdekat ibu sebagai informan kunci, dan kepala desa, dan tabib kampung. Analisis data menggunakan analisis konvensional dengan metode Colorafi and Even penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai dengan Juli 2019. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) tema yang mendasari ibu menggunakan pengobatan tardisional yaitu untuk pertolongan pertama, mudah dan murah, hasil pengobatan, integrasi bahan alam dan keyakinan, berbicara dengan tanaman, dan menggunakan kekuatan mistis. Salah satu hal unik yang dilakukan ibu dalam pengobatan tardisional yaitu metode toreh.. Dalam penelitin ini restrukturisasi budaya harus dilakukan pada metode toreh hal ini dikarenakan penatalaksanaan motede toreh ini bertentangan dengan prinsip kesehatan sehingga perlu di tindak lanjuti dengan melakukan edukasi sehingga aman sebagai metode pengobatan.