Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pola Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang di Wilayah Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah Miranti Dian Pertiwi; Intan Gilang Cempaka
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 27, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.364 KB) | DOI: 10.55259/jiip.v27i1.564

Abstract

Peluang peningkatan produktivitas kentang di Jawa Tengah masih sangat terbuka, mengingat produktivitasnya belum maksimal. Salah satu penyebabnya diduga adalah frekuensi penanaman kentang yang terlalu sering, yaitu dua sampai tiga kali dalam satu tahun dengan pola kentang-kentang-kentang atau sayuran lain-kentang-kentang. Oleh karena itu dilakukan percobaan dengan tujuan mengidentifikasi perbedaan pertumbuhan dan hasil kentang yang ditanam di tiga wilayah dataran tinggi Dieng yang memiliki pola tanam yang berbeda dalam setahun. Percobaan disusun dengan rancangan petak terbagi, perbedaan pola tanam di tiga lokasi sebagai petak utama (Wonosobo 2 kali tanam kentang/tahun, Banjarnegara 3 kali tanam kentang/tahun, Pekalongan 1 kali tanam kentang/tahun) dan tiga varietas sebagai anak petak (Granola L, Granola K, Tedjo-MZ) yang disusun dalam tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tiga varietas lebih optimal di lokasi Pekalongan dibanding di Wonosobo dan Banjarnegara. Demikian juga dengan komponen hasil yaitu bobot segar umbi per tanaman dan produktivitas umbi per hektar menunjukkan bahwa di lokasi Pekalongan nyata lebih tinggi dibanding di Wonosobo dan Banjarnegara. Hasil percobaan ini memberikan informasi awal bahwa perbedaan pola tanam atau intensitas tanaman kentang dalam setahun berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil yang diperoleh. Pola tanam kentang satu kali setahun menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibanding pola tanam kentang dua dan tiga kali setahun.
KARAKTERISASI ENAM VARIETAS BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) BERDASARKAN PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL Vina Eka Aristya; Intan Gilang Cempaka
Agric Vol. 25 No. 1 (2013)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2013.v25.i1.p34-41

Abstract

Beans (Phaseolus vulgaris L.) is a plant that has the potential for mainstream consumers, have a large enough market opportunity and a source of vegetable protein. “Perancis” varieties are local Central Java bean varieties are widely grown in the Bandungan area. “Perancis” varieties not currently provide enough characters clear and complete. Test objectives were (1) to characterize the “Perancis” varieties in order to have a complete character information varieties and (2) to determine distinctness, uniformity and stability of the “Perancis” varieties compared with varieties Gypsie, Spectacular, Balitsa 1, Balitsa 2 and PV 072 using guidelines for the conduct of test for distinctness, uniformity and stability reference beans. Implemented on the Garden Seed Testing Bandungan Horticulture, Central Java with an altitude of 560-800 meters above sea level the place. Materials testing consists of six varieties of beans are “Perancis” varieties and the varieties used for comparison Gypsie, Spectacular, Balitsa 1, Balitsa 2 and PV 072. This research used a randomized block design six varieties of beans are planted side by side on three experimental plots as replications. Parameters observed include 49 characters corresponding guidelines bean plants are divided into the plant character, leaves character, flower character, pods character and seed character. Test results based guidelines, “Perancis” varieties showed eight unique characters compared to varieties of Gypsie, Spectacular, Balitsa 1, Balitsa 2 and PV 072 ie. plant height, leaf color, leaf rugosity, long (including beak) pods, the degree of the pods curvature, the shape of distal part (excluding beak) pods, length of beak pods and curvature of beak pods and “Perancis” varieties have uniformity and stability.