AbstrakPendahuluan:Salah satu elemen terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sangat melekat dalam bidang transportasi adalah kelelahan pengemudi. Stres di tempat kerja menjadi persoalan yang serius bagi perusahaan karena dapat menurunkan kinerja karyawan dan perusahaan. Tujuan:Mengetahui dan Menganalisis hubungan antara kelelahan dengan terjadinya keluhan stres kerja pada pramudi bus transjakarta koridor 8 di SBU PERUM DAMRI tahun 2014. Metode Penelitian:Desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pramudi bus transjakarta koridor 8 yang berjumlah 38 orang. Pengambilan sampel menggunkan teknik sampling jenuh. Dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil:Untuk distribusi skor kelelahan pramudi bus sebanyak 5 orang (13.2%) mendapatkan skor dibawah rata-rata <60 yaitu tidak mengalami kelelahan, sedangkan 33 (86.8%) orang lainnya mendapatkan skor diatas rata-rata >60 yaitu mengalami kelelahan. Dan distribusi stres kerja pramudi sebanyak 17 orang (44.7%) mendapatkan skor <15 dibawah rata-rata skor stres. Sedangkan 21 orang (55.3%) mendapatkan skor diatas rata-rata >15 mengalami stres kerja. Uji korelasi didapatkan r sebesar 0.559 yaitu tingkat korelasi sedang. Dan sifat hubungan positif (searah). Nilai P value sebesar 0.000 < 0.05 maka ada hubungan yang signifikan antara kelelahan dengan terjadinya keluhan stres kerja pada pramudi bus transjakarta koridor 8. Hasil uji t menyatakan bahwa t hitung > t tabel (1.73 > 1.684) bermakna bahwa ada hubungan yang bermakna antara kelelahan dengan stres kerja pramudi bus transjakarta.Kata kunci: kelelahan, stres kerja, pramudi bus