Anis Khoirun Nisa
Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN JARINGAN KEMANUSIAAN JAWA TIMUR DALAM PENDIDIKAN NON FORMAL BAGI ANAK BANGSA DI KOTA MALANG Hamida Zama Rahmatillah; Anis Khoirun Nisa; Yudha Rachmatullah
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 9 (2020): Edisi Khusus Sosiologi Perkotaan
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.127 KB) | DOI: 10.20961/jas.v9i0.39815

Abstract

Anak Bangsa is a call for children in the JKJT (Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur) community, where is anak bangsa once lived on the streets. Aanak bangsa actually have good potential to be developed in a positive direction. This community is interesting to study because in it has a unique and prospective contribution in improving the welfare of anak bangsa. This research was conducted in Jalan Blitar, Malang City. This research uses descriptive qualitative participatory. The theory used is the theory of social participation in the concept of community development which according to Jim Ife that the more people who become participants and active, the more proportionate in terms of community ownership and development and inclusive developments will be realized. The other theories used are the stigma theory from Erving Goffman and social construction theory by Peter L Berger & Luckman. The results obtained are based on research conducted on JKJT, namely: anak bangsa in JKJT were previously stigmatized by the community and with the existence of JKJT, anak bangsa have been contracted not to return to the streets but have participated in more positive activities, JKJT has contributed empowerment, advocacy, and also education for anak bangsa, as well as providing training in the form of soft skills and hard skills (such as photography, educators in the learning community actively learning, providing opportunities for the anak bangsa to join volunteering in disaster mitigation, making vendor construction, committee training ) and character education which all of these things have a goal that is to achieve prosperity for anak bangsa. Keywords: Anak Bangsa, JKJT, Malang City AbstrakAnak bangsa merupakan panggilan untuk anak-anak yang berada di komunitas JKJT (Jaringan kemanusiaan Jawa Timur), dimana anak bangsa dahulu pernah tinggal di jalanan. Anak bangsa bangsa ini sebenarnya memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan kearah yang positif. Komunitas ini menarik untuk diteliti karena di dalamnya memiliki kontribusi yang unik dan prosepektif dalam meningkatkan kesejahteraan bagi anak bangsa. Penelitian ini dilakukan di Jalan Blitar, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif partisipatoris. Teori yang digunakan yaitu teori partisipasi sosial dalam konsep development community yang mana menurut Jim Ife bahwa semakin banyak orang yang menjadi partisipan dan aktif maka akan semakin proporsional dalam  hal kepemilikan dan pengembangan masyarakat serta pengembangan-pengembangan inklusif yang akan direalisasikan. Adapun teori lain yang digunakan yaitu teori stigma dari Erving Goffman dan teori kontruksi sosial oleh Peter L Berger & Luckman. Hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada JKJT yaitu: Anak bangsa di JKJT dahulu mendapat stigma yang buruk oleh masyarakat dan dengan adanya JKJT, anak bangsa telah dikontruksi untuk tidak kembali turun ke jalan namun sudah berpartisipartisipasi pada kegiatan yang lebih positif, JKJT memiliki kontribusi pemberdayaan, pengadvokasian, dan juga pendidikan bagi anak bangsa, serta memberikan pelatihan berupa soft skill maupun hard skill (seperti:  fotografi, tenaga pendidik di komunitasbimbel giat belajar, memberikan kesempatan bagi anak bangsa untuk bergabung menjadi relawan mitigasi bencana, pembuatan kontruksi vendor, latihan kepanitiaan) dan pendidikan karakter yang mana semua hal ini memiliki tujuan yaitu demi tercapainya kesejahteraan bagi anak bangsa. Kata kunci : Anak Bangsa, JKJT, Kota Malang.
Studi fenomenologi makna pengembangan Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang bagi buruh perempuan di Desa Sambigede Ifan Andriado; Anis Khoirun Nisa; Dini Rahmawati Agustin; Dwi Mulyani Indrawati; Hamida Zama Rahmatillah; Elya Kurniawati
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.166 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i2p125-134

Abstract

Globalisasi membawa pengaruh kuat terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai industri pada masyarakat desa, salah satunya Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Dalam proses produksinya, IRT rengginang ini mempekerjakan buruh yang mayoritas perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna pengembangan Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang bagi buruh perempuan di Desa Sambigede. Penelitian ini dikaji menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian berjumlah lima orang buruh yang ditentukan dengan cara purposive sampling dan dilanjutkan dengan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau kesimpulan. Penelitian ini dikaji menggunakan teori Fenomenologi oleh Huserl. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima makna Industri Rumah Tangga (IRT) rengginang bagi buruh perempuan, antara lain: 1) sebagai mata pencaharian utama, 2) sebagai pekerjaan sampingan, 3) sebagai sarana memperluas relasi, 4) sebagai aktivitas pengisi waktu luang, dan 5) sebagai sarana untuk meneruskan usaha keluarga.