Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGGUNAAN RAGI ROTI (SACCHAROMYCES CEREVICIAE) DALAM PAKAN UNTUK MENINGKATKAN RESPON KEKEBALAN NON-SPESIFIK PADA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) Reo C; Nikodemus Dahoklory; Kiik G. Sine
Jurnal Akuatik Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Aquatik
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.571 KB)

Abstract

Abstract - This research to seeing the effect of bread yeast (Saccharomyces cereviciae) in improving the respons non-specific immunity in tilapia (Oreochromis niloticus). Tilapia with an average weight of 31.83 g is maintain in five aquariums with a density of 5 tails per aquarium. Fish fed with pellets mixed with breat yeast in accordance with the treatment of treatment A (control), treatment B (10 g / kg pellet), treatment C (20 g / kg pellet), treatment D (30 g / kg pellet) and treatment E (40 g / kg of pellets). Feed is given in accordance to the dose of 5% with the frequency of feeding 2 times a day ie Morning and Afternoon. The result of ANOVA show that giving bread yeast into pellet feed as much as 10 g had an effect on total leucocytes, phagocytosis activity and absolute growth. Keywords : Tilapia, Yeast Bread, Leucocytes, Phagocytosis, Growth
PERBANDINGAN STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON PADA SAAT PASANG DAN SURUT DI MUARA SUNGAI SELAM DAN POHON DURI OESAPA KUPANG Maria Theresia Ayu Warindra; Lumban N. L. Toruan; Kiik G. Sine
Jurnal Bahari Papadak Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.861 KB)

Abstract

Abstrak - Perairan estuari mempunyai variasi yang besar dalam parameter fisik dan kimia yang menciptakan suatu lingkungan yang sangat berpengaruh bagi organisme perairan. Zooplankton mempunyai peranan penting dalam ekosistem sebagai penghubung produsen primer dengan biota pada tingkat trofik yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan struktur komunitas zooplankton pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Selam dan Pohon Duri Oesapa Kupang. Pengambilan sampel pada setiap lokasi dilakukan pada tiga sub lokasi dimulai dari mulut muara ke arah sungai dengan jarak antar sub lokasi sepanjang 100 m, sehingga jarak dari titik pertama sampai titik ketiga adalah 200 m. Pada tiap titik sampling disaring 100 liter sampel air ke dalam 250 ml botol sampel. Sebanyak 1 ml sub sampel yang dituangkan dalam sedgewick rafter cell diidentifikasi jenis dan jumlah individu zooplankton menggunakan mikroskop binokuler. Kajian struktur komunitas zooplankton yang dianalisis adalah komposisi, kelimpahan, indeks keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (E’), dan dominansi (D). Hasil penelitian menunjukkan komposisi yang paling banyak ditemukan pada Kelas Ciliata dengan besar persentase antara 73,80 %-81,17 % saat pasang dan pada saat surut besar persentase antara 42,99 % 80,56 %. Kelompok predominan terdapat pada Kelas Copepoda dengan besar persentase antara 14,41 %-17,63 % pada saat pasang dan pada saat surut antara 16,87 %-42,99 %. Kelimpahan total zooplankton pada saat pasang antara 39 Ind/l-90 Ind/l, sedangkan kelimpahan pada saat surut antara 47 Ind/l-71 Ind/l. Jumlah jenis zooplankton pada saat pasang antara 10-14 jenis dan pada saat surut antara 10-12 jenis. Nilai indeks keanekaragaman (H’) pada saat pasang antara 1,50 – 1,79 dan pada saat surut antara 1,65-1,90. Indeks keseragaman (E’) pada saat pasang antara 0,64-0,68 dan pada saat surut antara 0,73-0,76. Indeks dominasi (D) pada saat pasang antara 0,26 – 0,33 dan pada saat surut antara 0,21-0,24. Tidak ada perbedaan yang nyata pada seluruh kajian struktur komunitas pada saat pasang dan surut. Kata Kunci : Estuari, Zooplankton, Struktur Komunitas, Pasang Surut. Abstract - Estuary waters have large variations in physical and chemical parameters that create an environment that is very influential for aquatic organisms. Zooplankton has an important role in ecosystems as a primary producer liaison with biota at higher trophic levels. This study aims to compare the community structure of zooplankton during high and low tide at Selam Estuary and Pohon Duri Oesapa Kupang. A Sampling at each location was carried out at three sub - locations starting from the mouth of the estuary towards the river with a distance between the sub - locations along 100 m, so the distance from the first point to the third point was 200 m. At each sampling point 100 liter of water samples was filtered into 250 ml sample bottles. A total of 1 ml sub-samples was poured in a sedgewick rafter cell, then examinated by identified the type and number of zooplankton using a binocular microscope. The composition, abundance, the diversity index (H'), evennes index (E'), and dominance (D) were analyzed for the study of zooplankton community structure. The results showed that the composition was dominated by Ciliata Class with a percentage of between 73.80% - 81.17% at high tide and at low tide the percentage was between 42.99 %-80.56%. The predominant group was Copepod Class with a percentage between 14.41 %-17.63 % at the time of high tide and low tide between 16.87 %-42.99 %. Total zooplankton abundance at high tide between 39 Ind/l- 90 Ind / l,while the abundance at low tide between 47 Ind/l-71 Ind/l. The number of types of zooplankton at the time of tide was between 10-14 types and at low tide between 10-12 types. Diversity index value (H') at high tide beptween 1.50 - 1.79 and at low tide between 1.65 - 1.90. The eveness index (E') at high tide is between 0.64-0.68 and at low tide was between 0.73 - 0.76. The dominance index (D) at the time of tide was between 0.26 - 0.33 and at low tide between 0.21 - 0.24. There were no significant differences in the whole study of community structure during the high and low tide. Keywords : Estuary, Zooplankton, Community Structure, Tides.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS EKOSISTEM PADA DOMAIN SOSIAL DAN DOMAIN EKONOMI DI KECAMATAN KAKULUK MESAK KABUPATEN BELU Valenthine Edelani Lake; Chaterina A. Paulus; Kiik G. Sine
Jurnal Bahari Papadak Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.629 KB)

Abstract

Abstrak - Pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem atau yang dikenal dengan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) bertujuan untuk mengelola perikanan secara terpadu dan berkelanjutan. Dalam EAFM terdapat enam domain perikanan yang digunakan untuk mengidentifikasi status pengelolaan perikanan. Penelitian ini menggunakan dua domain perikanan yakni domain sosial dan domain ekonomi. Setiap domain baik sosial maupun ekonomi memiliki masing-masing tiga indikator penilaian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pengelolaan perikanan berbasis pendekatan ekosistem dari domain sosial dan domain ekonomi di Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September tahun 2019. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis rasio tabungan dan penilaian skala likert ordinal serta penggolongan nilai indeks komposit model bendera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap pengelolaan perikanan tangkap pada domain sosial di lokasi penelitian berada pada status sedang dengan nilai agregat sebesar 180.1, hal ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi dari pemangku kepentingan dan pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan sumberdaya ikan. Pada domain ekonomi, persepsi masyarakat terhadap pengelolaan perikanan tangkap pada berada pada status baik sekali dengan nilai agregat sebesar 261.5, hal ini disebabkan oleh hampir semua nelayan memiliki nilai saving ratio yang tinggi. Kata Kunci : Persepsi Masyarakat, EAFM, Domain Sosial, Domain Ekonomi, Belu Abstract - Fisheries management with an ecosystem approach or known as the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) aims to manage integrated and sustainable fisheries. In the EAFM there are six fisheries domains that are used to identify the status of fisheries management. This study uses two fisheries domains, namely the social domain and the economic domain. Each social and economic domain has each of the three assessment indicators. The purpose of this study was to determine community perceptions of fisheries management based on ecosystem approaches from the social domain and economic domain in Kakuluk Mesak, Belu Regency. The research was conducted in June to September 2019. Data collection methods using interview, observation and documentation techniques. Data were analyzed using the savings ratio analysis and ordinal scale assessment as well as classification of the composite model index values. The results showed that the community perception of capture fisheries management in the social domain in the study location was at moderate status with an aggregate value of 180.1, this was due to the lack of participation from stakeholders and the use of local knowledge in the management of fish resources. In the economic domain, community perceptions of capture fisheries management are in very good status with an aggregate value of 261.5, this is due to almost all fishermen having a high saving ratio value. Keywords : Community Perception, EAFM, Social Domain, Economic Domain, Belu.
TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT DI PESISIR KOTA KUPANG TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITARNYA Kiik G. Sine; Alexander L. Kangkan; Lebrina I. Boikh
Jurnal Bahari Papadak Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.583 KB)

Abstract

Abstrak- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat pesisir kota kupang terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi dan wawancara, Data dari hasil observasi dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif sedangkan data dari hasil wawancara diaanalisis menggunakan tekin skoring berdasarkan skala data dan dilanjutkan dengan penentuan sebaran frekuensi dari masing-masing skor disetiap skala data, kemudian dari data sebaran frekuensi tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik dan dideskripsikan secara kualitatif dan kuantittaif. Selanjutnya hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menemukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat di pesisir Kota Kupang akan kebersihan lingkungan sekitarnya sudah tinggi yang dipicu oleh adanya dukungan perintah dalam menerapkan program-program tertentu seperti adanya jumat bersih, adanya penerapan efek jerah bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan bahkan juga dipicu oleh adanya berbagai komunitas pegiat kebersihan yang sering melibatkan masyarakat sekitar untuk turut berpartisipasi dalam aksi menjaga kebersihan lingkungan pesisir serta adanya instansi-instansi terkait seperti perguruan tinggi yang sering melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan juga aktivitas bersih pantai dengan terus melibatkan masyarakat pesisir, sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat setempat untuk terus sasar akan kebersihan lingkungan sekitarnya. Kata Kunci : Kesadaran, Masyarakat Pesisir, Kebersihan Lingkungan.
UKURAN LAYAK TANGKAP KEPITING BAKAU (Scylla spp.) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA TANAH MERAH, KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Maria Maximiliana Beku; Kiik G. Sine; Aludin A. Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.783 KB)

Abstract

Abstrak - Penelitian mengenai morfometrik pada kepiting bakau dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran layak tangkap dari pada kepiting bakau yang ditangkap oleh nelayan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang sebanyak 13 kali pengambilan sampel. Sampel yang terkumpul akan diukur secara mofometrik pada bagian tubuhnya meliputi 10 bagian, diantaranya; panjang karapas, lebar karapas, tinggi karapas, frontal margin, panjang profundus chela sebelah kanan, panjang chella sebelah kanan, tinggi chela sebelah kanan, panjang profundus chela sebelah kiri, panjang chela sebelah kiri, tinggi chela sebelah kiri dan pengukuran bobot tubuh. Hasil pengukuran menunjukan bahwa panjang terbanyak pada selang kelas 53,91 - 61,30 mm sebanyak 32,7 % , ukuran lebar terbanyak pada selang kelas 79,55 - 93,40 mm sebanyak 46,7 % dan ukuran berat terbanyak pada selang kelas 87,84 – 148,51 gram sebanyak 35,5 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepiting bakau yang ditangkap oleh nelayan adalah dibawah ukuran layak tangkap. Kata Kunci : Morfometrik, Ukuran layak tangkap, Desa Tanah Merah Abstract - Research on morphometrics in mangrove crabs was carried out with the aim of knowing the size of the catch of mangrove crabs caught by fishermen. This research was conducted in Tanah Merah Village, Kupang Regency as many as 13 times sampling. The collected samples will be measured mofometrically on the body parts covering 10 parts, in cluding, carapace length, carapace width, carapace height. frontal margin, right chela deep length, right chela length, right chelal height, left chela deep length, left chela length, left chelal heigh tand body weight measurement. The measurement results show that the high est length is in the class range of 53.91 - 61.30 mm as much as 32.7%, the highest width is in the class range of 79.55 - 93.40 mm as much as 46.7% and the highest weight size is in the class 87 range of 84-148.51 grams as much as 35.5%, so it can be concluded that the mangrove crabs caught by fishermen are below the size suitable for catching. Key words : Morphometric, Catch size, Tanah Merah Village
TARAF KESADARAN MASYARAKAT PESISIR KELURAHAN KELAPA LIMA DAN PASIR PANJANG MENGENAI KEBERSIHAN LINGKUNGANNYA Christanto Salut; Alexander L. Kangkan; Kiik G. Sine
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.74 KB)

Abstract

Abstrak - Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan taraf kesadaran masyarakat pesisir di kota Kelapa Lima dan Pasir Panjang. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan menggunakan metode Obsevasi dan Wawancara. Informasi observasional diperiksa dengan menggunakan pemeriksaan pencerahan subjektif, sementara pembicaraan dengan informasi dipecah menggunakan prosedur penilaian berdasarkan skala informasi, kemudian, pada saat itu, informasi diperkenalkan dalam struktur yang rata dan kemudian digambarkan secara kuantitatif dan subjektif. Wilayah tempat pengumpulan informasi adalah RT/RW yang berada di kawasan pesisir pantai. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menemukan bahwa taraf kesadaran masyarakat pesisir Kelapa Lima dan Pasir Panjang dalam hal kebersihan lingungannya secara umum berada pada klasifikasi yang sangat tinggi yang dipicu oleh bantuan dari pemerintah lingkungan dan kerjasama daerah dalam pelaksanaan proyek-proyek tertentu, misalnya melakukan jumat bersih yang rutin dilaksanakan yang dibatasi oleh pimpinan RT di setiap kelurahan, selain itu daerah berkepentingan dengan kegiatan untuk menjaga kebersihan pantai yang biasanya dilakukan oleh para penggiat kebersihan daerah seperti adanya dinas terkait, misalnya beberapa perguruan tinggi yang sering melakukan kegiatan administrasi daerah sebagai sosialisasi dan kegiatan bersih pantai dengan dilanjutkan dengan mengikutsertakan masyarakat sekitar wilayah pantai, sehingga jelas akan mempengaruhi area lokasi terdekat sehingga mereka tetap fokus pada kebersihan lingkungannya. Kata Kunci: Masyarakat Pesisir, Kesadaran, Kebersihan. Abstrack - This study is intended to determine the level of awareness of coastal communities in the cities of Kelapa Lima and Pasir Panjang. The method used in this test is to use the method of Observation and Interview. Observational information is checked using subjective enlightenment checks, while conversations with information are broken down using a rating procedure based on an information scale, then, at that point, information is introduced in a flattened structure and then described quantitatively and subjectively. The area where information is collected is the RT/RW located in the beach front area. The results obtained in this study found that the level of awareness of the coastal communities of Kelapa Lima and Pasir Panjang in terms of climate tidiness in general was at a very high classification which was triggered by assistance from the environmental government and regional cooperation in the implementation of certain projects, such as clean Friday gymnastics. which is routinely carried out which is limited by the RT leadership in each kelurahan, in addition to the area having an interest in activities to maintain the neatness of the coastal climate. which is usually carried out by local cleaning activists such as the existence of related agencies, for example several universities that often carry out regional administration exercises as socialization and beach cleaning exercises followed by involving the community around the coastal area, so that it will clearly affect the nearest local area so that they stay focused on environmental cleanliness. Keywords : Coastal Communities, Awareness, Cleanlines
PARTISIPASI MASYARKAT DI DESA HANSISI, KECAMATAN SEMAU, KABUPATEN KUPANG DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESISIR Kiik G. Sine; Alexander L. Kangkan; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.064 KB)

Abstract

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat di Desa Hansisi, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Pesisir. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Jumlah responden yang diwawancarai adalah sebanyak 20 orang. Data dari hasil wawancara kemudian dianalisis menggunakan analisis menggunakan teknik skoring berdasarkan skala data dan dilanjutkan dengan penentuan sebaran frekuensi dari masing-masing skor disetiap skala data, kemudian dari data sebaran frekuensi tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik dan dideskripsikan secara kualitatif dan kuantittaif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menemukan bahwa partisipasi masyarakat di Desa Hansisi, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Pesisir sudah tinggi. Hal ini dipicu oleh adanya dukungan pemerintah Desa dalam menerapkan program-program tertentu seperti adanya kegiatan bersih pantai yang dilakukan secara rutin dan juga adanya penerapan efek jerah bagi masyarakat yang membuang sampah serta adanya instansi-instansi terkait seperti perguruan tinggi yang sering melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan juga aktivitas bersih pantai dengan terus melibatkan masyarakat pesisir, sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat setempat untuk terus sadar akan kebersihan lingkungan pesisir. Kata Kunci : Partisipasi, Lingkungan Pesisir, Desa Hansisi
POLA DISTRIBUSI KERUANGAN CHLOROPHYLL-A DAN SEA SURFACE TEMPERATURE TERHADAP HASIL TANGKAPAN TUNA CAKALANG, MENGGUNAKAN CITRA MODIS AQUA LEVEL 3 DI TAMAN NASIONAL PERAIRAN LAUT SAWU Ulrikus Jansen W. Wangge; Alexander L. Kangkan; Kiik G. Sine
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.018 KB)

Abstract

Abstrak – Distiribusi ikan cakalang dipengaruhi oleh kondisi oseanografi secara spasial (keberadaan tempatnya). Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a adalah parameter osenaografi yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikan target tangkapan. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan komod- iti utama hasil tangkapan dari alat tangkap pole and line. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan menggunakan penerapan teknologi Citra Aqua MODIS level 3 di wilayah Taman Nasional Perairan Laut Sawu. Data lapangan diambil selama 6 kali trip penangkapan terhitung bulan Juli, Agustus dan September tahun 2020. Distribusi SPL dan Klorofil-a cukup berfluktuatif pada setiap daerah penangka- pan ikan, kisaran Klorofil-aberada pada angka (0.42 - 0,46 mg/m³), dan SPL(27,22 - 28,65ºC)hal ini dapat disimpulkan bahwa sebaran kedua parameter mengalami perubahan pada setiap bulan. Hasil tangkapan ikan terendah berada pada trip I bulan Juli 3.761 Kg dan tertinggi pada trip VI bulan septem- ber 6.886 Kg, total keseluruhan hasil tangkapan ikan adalah 31.284 Kg. Hasil pengujian statistik ko- relasi berganda memperlihatkan adanya hubungan secara simultan antara SPL dan klorofil-a terhadap tangkapan ikan tuna cakalang dengan nilai Sig. F Change sebesar 0.281 dan R (koefisien korelasi) sebe- sar 0.756, sehingga disimpulkan kedalam kelas kategori berhubungan (korelasi kuat). Kata Kunci : Katsuwonus pelamis, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a, Fishing Ground, MODIS Aqua Abstract – The distribution of skipjack tuna is influenced by spatial oceanographic conditions (the exist- ence of its place). Sea Surface Temperature and Chlorophyll-a are oceanographic parameters used to detect the presence of target fish catches. Skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) is the main commodity caught from pole and line fishing gear. This research uses the observation method and uses the applica- tion of Aqua MODIS level 3 technology in the area of the Savu Sea National Park. Field data was taken for 6 fishing trips starting in July, August and September 2020. The distribution of SST and Chloro- phyll-a was quite fluctuating in each fishing area, the range of Chlorophyll-a was in the number (0.42 -0.46 mg/m³ ), and SPL (27.22 - 28.65ºC) it can be concluded that the distribution of the two parameters changes every month. The lowest fish catch was on trip I in July 3,761 kg and the highest on trip VI in September was 6,886 kg, the total fish catch was 31,284 kg. The results of the multiple correlation sta- tistical test showed that there was a simultaneous relationship between SST and chlorophyll-a on skip- jack tuna catches with a Sig value. F Change is 0.281 and R (coefficient of correlation) is 0.756, so it can be concluded that it belongs to the related category (strong correlation). Keywords : Katsuwonus pelamis, Sea Surface Temperature, Chlorophyll-a, Fishing Ground, MODIS Aqua