Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALIUM SATIVUM) TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN KEPITING BAKAU (SCYLLA SERRATA) YANG DIMUTILASI H Hono; Yuliana Saloso; Cresca B. Eoh
Jurnal Akuatik Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Aquatik
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.894 KB)

Abstract

Abstract - This research aims to determine the effect of Garlic Extract and its maximum dosage on the healing rate and survival rate of mutilated mangrove crab. The method used in this study is laboratory experimental method using a complete randomized design with three treatments and three replications with extract concentration in treatment A (0.1%), treatment B (1%) and treatment C (10%). This research was conducted at the laboratory of the Faculty of Marine and Fisheries of Nusa Cendana University, Kupang. The results shows that the application of garlic extract (Alium sativum) have an effect on the healing rate and survival rate of mutilated mangrove crab with optimal garlic extract concentration of 10% is capable of killing the bacteria that attacked the mangrove crab (Scylla serrata). It is recommended for further research to use 10% concentration to cure and increase the life rate of the mutilated mangrove crab. Keyword : Mangrove Crab, Mutilation, Garlic Extract.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KETERSEDIAAN KERANG DARAH KONSUMSI DI DESA TANAH MERAH Chrisone Jeremi Faber Silalahi; Ismawan Tallo; Cresca B. Eoh
Jurnal Bahari Papadak Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.964 KB)

Abstract

Abstrak - Kerang darah merupakan salah satu komoditas yang telah diperdagangkan dalam jangka waktu yang cukup lama pada Desa Tanah Merah. Pada proses penyediaan kerang darah di Desa Tanah Merah terdapat pembagian peranan yang beragam dimulai dari penangkap, pengumpul serta penjual. Peranan yang telah dibagi tersebut memiliki tujuan akhir kepada pembeli. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan dampak yang diberikan dari aktivitas tersebut terhadap kondisi ketersediaan kerang darah pada wilayah tersebut. Setiap pemeran akan memberikan penilaian terhadap kondisi ketersediaan kerang darah yang ada pada Desa Tanah Merah. Penilaian tersebut dapat memberikan informasi awal akan persepsi masyarakat terhadap kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap ketersediaan kerang darah di Desa Tanah Merah. Sampel kerang darah yang dipergunakan merupakan komoditas yang diperdagangkan di Desa Tanah Merah pada bulan September 2018 hingga Desember 2018. Hasil pengukuran jawaban responden terhadap kuesioner diolah menggunakan skala likert. Skripsi ini menunjukkan persepsi bahwa kerang darah yang terdapat pada Desa Tanah Merah tidak berasal dari Desa Tanah Merah, namun pengumpul serta penjual dapat memperdagangkannya pada desa tersebut. Kualitas kerang darah yang tersedia pada Desa Tanah Merah termasuk dalam kondisi baik serta tersedia dalam jumlah besar, namun dengan perubahan harga yang jarang terjadi. Kata Kunci : Persepsi, Masyarakat, Kerang Darah Abstract - The blood cockle is a commodity that has been traded for quite a long time in Tanah Merah Village. In the process of supplying blood cockle in Tanah Merah Village, there are various roles divided starting from catchers, collectors, and sellers. The role that has been divided must reach the final destination to the buyer. These conditions raised concerned about the impact that had been given by these activities towards the condition of the availability of blood cockle in the region. Each actor will give an interpretation by the condition of the blood cockle availability in the Tanah Merah Village. The assessment can provide preliminary information on people's perceptions of the condition. These study aiming to determine people's perceptions towards the availability of blood cockle in Tanah Merah Village. The Blood Cockle sample used in this research was a commodity traded in Tanah Merah Village starting from September 2018 to December 2018. The results of the measurement from respondents' answers to the questionnaire were processed using a Likert scale. The result of the study shows the perception that the blood cockle found in Tanah Merah Village does not originate from Tanah Merah Village, but collectors and sellers can trade it in the village. The quality of the blood cockle that had been traded in Tanah Merah Village is categorized as good quality and the availability in large quantities can be reached without high changes in price. Keywords: Community, Perception, Blood Cockle
ANALISIS HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR PADA ARMADA PENANGKAPAN BERBEDA YANG DIOPERASIKAN DI PERAIRAN LAUT TIMOR Maria A. L. Nabutaek; Fonny J. L. Risamasu; Cresca B. Eoh
Jurnal Bahari Papadak Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.761 KB)

Abstract

Abstrak - Laut Timor memiliki luas sekitar 610.000 Km2 dengan lebar perairan sekitar 480 Km. NTT memiliki potensi sumberdaya ikan yang sangat beragam jenisnya. Pemanfaatan sumberdaya ikan melalui kegiatan penangkapan, salah satunya menggunkan alat tangkap pancing ulur (Hand Line). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan ikan, jumlah, jenis dan produksi hasil tangkapan pancing ulur pada armada penangkapan berbeda yang dioperasikan di perairan Laut Timor. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober dengan November berlokasi di Unit Pelabuhan Tenau (UPT) Bolok Perairan Laut Timor. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui PT Damena yang berlokasi di Bolok dan wawancara langsung dengan nelayan pengguna alat tangkap pancing ulur untuk mengetahui bagian-bagian konstruksi alat tangkap pancing ulur serta untuk mengetahui data produksi hasil tangkapan pancing ulur menggunakan data statistik perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur. B Untuk melihat perbedaan hasil tangkapan pada armada penangkapan berbeda maka data diolah menggunakan ANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil penelitian diperolah ikan-ikan yang tertangkap dengan alat tangkap pancing ulur terdiri dari 20 spesies, 13 genus yang tergolong dalam 5 family. Family yang memiliki jenis tangkapan terbanyak adalah family Lutjanidae dan terendah Carangidae dan Glaucosomatidae. Genus dan spesies terbanyak terdapat pada family Lutjanidae. Hasil tangkapan pancing ulur menangkap jenis ikan secara keseluruhan terdiri dari 20 spesies, 13 genus yang tergolong dalam 5 family. Armada penangkapan pancing ulur yang memiliki produksi hasil tangkapan terbanyak yakni 30 GT dan terendah pada armada dengan bobot 4 GT. Berdasarkan hasil analisis ANOVA Satu Arah ternyata terdapat pengaruh yang signifikan antara perbedaan bobot armada penangkapan terhadap hasil tangkapan. Kata Kunci : Hasil Tangkapan, Pancing Ulur, Laut Timor. Abstract – The Timor Sea has an area of around 610,000 KM2 with a width of waters around 480 KM. NTT has the potential for a variety of fish resources. Utilization of fish resources through fishing activities using stretch fishing gear. This study aims to determine the fish catch, total, type, and production of stretched fishing in different fishing fleets operated in the water of the Timor Sea. This research was conducted in October and November located in the Tenau Port Unit (UPT) Bolok Timor Sea. Data that collected in this study was obtained through PT Damena, which is located in Bolok, and interviews directly with fishermen, users of stretching fishing gear on the construction of fishing gear and from fisheries statistics in the East Nusa Tenggara Province. To see the difference in catches on different fishing fleets, the data is processed using one-way ANOVA. Based on the results of the study it was concluded that the fish caught with a stretch fishing gear (Hand Line) consisted of 20 species, 13 genus belong to the 5 families. The family that has the most types of catch is the Lutjanidae family and the lowest Carangidae and Glaucosomatidae. The most common genus and species are in the family Lutjanidae. The retained catch caught the whole fish species consisting of 20 species, 13 genus belong to the 5 families. In the stretch fishing catchment fleet with 30 GT has the most catches and the lowest catches in the 4 GT weighted fleet. Based on the results of the One- way ANOVA analysis it turns out that there is an influence between the fleet catching the catch. Keywords : Catches, Hand Line, Tmor Sea
ANALISIS HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN TELUK KUPANG Yahyah .; Cresca B. Eoh
Jurnal Bahari Papadak Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.479 KB)

Abstract

Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan alat tangkap mini purse seine di Perairan Teluk Kupang dalam kurun waktu lima tahun terakhir (tahun 2015-2019) yang dilihat dari komposisi jenis, produksi hasil tangkapan serta nilai CPUEnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi dan juga studi literature yang kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya hasil dari penelitian ini menemukan bahwa jenis ikan hasil tangkapan mini purse seine yang di operasikan di perairan Teluk Kupang terdiri dari ikan kembung, tongkol, layang, selar dan tembang, yang mana untuk ikan kembung terdiri dari 3 spesies yaitu Rastrelliger kanagurta, Rastrelliger brachysoma dan Rastrelliger faughni dengan komposisi sebesar 25,00 %, ikan tongkol terdiri 2 spesies yaitu Euthynnus affinis dan Auxis thazard dengan komposisi sebesar 16,67 %, ikan layang terdiri dari 3 spesies yaitu Decapterus russelli, Decapterus macrosoma dan Decapterus kurroides dengan komposisi sebesar 25,00 %, ikan selar terdiri dari 2 spesies yaitu Alepes melanoptera dan Alepes djedaba, kemudian ikan tembang terdiri dari 2 spesies yaitu Amblygaster sirm dan Sardinella gibbosa. Sedangkan jumlah produks ikan hasil tangkapan mini purse seine dalam kurun waktu lima tahun terakhir (tahun 2015-2019) yaitu untuk ikan kembung sebesar 3836,03 ton dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 4,26 ton/trip, ikan tongkol sebesar 19267,48 ton dengan nilai rata-rata CPUE rata-rata sebesar 21,41/ton , ikan layang sebesar 4834,10 ton dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 5,37 ton/trip, ikan selar 973,54 ton dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 1,08 ton/trip, dan ikan tembang 19136,55 ton dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 21,26 ton/trip. Kata Kunci : Alat Tangkap, Mini Purse Seine, Teluk Kupang