cipto lelono
SMA Negeri 5 Magelang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI PERUBAHAN SOSIAL MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) cipto lelono
Indonesian Journal of Education and Learning Vol 1, No 2 (2018): Indonesian Journal Of Education And Learning
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijel.v1i2.642

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kritis materi Perubahan Sosial. Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa tentang materi yang dibahas. Adapun tindakan yang digunakan dalam meningkatkan kedua hal tersebut adalah model pembelajaran Creantive Problem Solving (CPS). Penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, yang masing-masing siklus menggunakan tiga kali pertemuan. Data penelitian  diperoleh dari penjaringan angket siswa dan tes dengan soal essay yang analitis,kausalitis dan problematis. Penjaringan angket untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar, sedangkan tes untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis tentang materi. Adapun data penelitian  dianalisa secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa implementasi proses pembelajaran aktif teknik Creative Problem Solving(CPS) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar pada Pra Siklus diperoleh rata-rata 14.33(kategori sedang). Persentase siswa memperoleh skor keaktifan belajar tinggi dan sangat tinggi baru 8 siswa (26.67%). Sedang pada Siklus I rata-rata keaktifan belajar meningkat menjadi 21.80(kategori tinggi).Persentase siswa memperoleh skor kategori tinggi dan sangat tinggi sebesar 14 siswa(46.66%). Selanjutnya pada Siklus II rata-rata keaktifan belajar sebesar 29.03(kategori tinggi). Persentase siswa memperoleh skor kategori tinggi dan sangat tinggi sebanyak 24 siswa(80%). Dengan demikian hingga akhir Siklus II, keaktifan belajar mengalami peningkatan. Sedangkan kemampuan berpikir kritis   materi hasil belajar pada Pra Siklus diperoleh rata-rata 56.80(kategori kurang), pada Siklus I meningkat menjadi 67.70(kategori cukup), pada Siklus II diperoleh rata-rata sebesar 78(kategori baik). Selanjutnya diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar pada Pra Siklus sebesar 3.33%, Siklus I sebesar 36.67%, selanjutnya pada Siklus II persentase ketuntasan  belajar  meningkat menjadi 83.33%.Dengan demikian hingga akhir Siklus II, kemampuan berpikir kritis tentang materi mengalami peningkatan. Berdasar data di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi model Creative Problem Solving(CPS) dapat meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
TEKNIK VISIT EACH OTHER DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI LEMBAGA SOSIAL Cipto Lelono
Indonesian Journal of Education and Learning Vol 1, No 1 (2017): Indonesian Journal of Education and Learning
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/ijel.v1i1.437

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh motivasi belajar dan hasil belajar Sosiologi materi Lembaga Sosial  yang rendah pada kelas XII IPS 1 (kelas olah raga). Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Adapun tindakan yang digunakan dalam meningkatkan kedua hal tersebut adalah proses pembelajaran aktif teknik Visit Each Other (VEO). Penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, yang masing-masing siklus menggunakan tiga kali pertemuan. Data penelitian  diperoleh dari penjaringan angket siswa dan tes dengan soal pilihan ganda. Penjaringan angket untuk mengetahui perkembangan motivasi belajar, sedangkan tes dengan soal pilihan ganda untuk mengetahui perkembangan hasil belajar. Adapun data penelitian  dianalisa secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa implementasi proses pembelajaran aktif teknik Visit Each Other(VEO) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar pada Pra Siklus diperoleh rata-rata 21,5(kategori sedang). Persentase siswa memperoleh skor motivasi tinggi dan sangat tinggi baru 5 siswa (17,5%). Sedang pada Siklus I rata-rata motivasi belajar meningkat menjadi 30,3(kategori tinggi).Persentase siswa memperoleh skor kategori tinggi dan sangat tinggi sebesar 12 siswa(41,4%). Selanjutnya pada Siklus II rata-rata motivasi belajar sebesar 37(kategori tinggi). Persentase siswa memperoleh skor kategori tinggi dan sangat tinggi sebanyak 24 siswa(82,8%). Dengan demikian hingga akhir Siklus II, motivasi belajar mengalami peningkatan. Sedangkan hasil belajar pada Pra Siklus diperoleh rata-rata 46(kategori kurang), pada Siklus I meningkat menjadi 66,3(kategori cukup), pada Siklus II diperoleh rata-rata sebesar 77,1(kategori baik). Selanjutnya diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar pada Pra Siklus sebesar 6,9%, Siklus I sebesar 48,3%, selanjutnya pada Siklus II persentase ketuntasan  belajar  meningkat menjadi 75,8%.Dengan demikian hingga akhir Siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Berdasar data di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi proses pembelajaran aktif teknik Visit Each Other(VEO) dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.