Wening Dwijayanti
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI POST SECTIO CAESARIA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER SECARA INHALASI Wening Dwijayanti
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seksio Cesarea adalah melahirkan janin melalui insisi abdomen. Tindakan ini akan berdampak pada ibu yaitu nyeri paska operasi seksio Cesarea. Bidan memiliki peran yang besar dalam penanggulangan nyeri melalui pendekatan non farmakologi, salah satunya dengan pemberian aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri paska operasi seksio caesarea sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi Lavender secara inhalasi di RSUD Dr.Adhyatma MPH Semarang Tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental dengan one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien paska operasi seksio cesarea yang dirawat di ruang Bougenvile RSUD Dr. Adhyatma MPH Semarang bulan Juni sampai Juli 2013 yang memenuhi kriteria sejumlah 32 responden. Penelitian ini menggunakan accidental sampling. Kelompok subjek diobservasi sebelum dan sesudah pemberian inhalasi aromaterapi Lavender. Intensitas nyeri diukur dengan skala nyeri. Analisis data dengan uji Paired t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa p value sebesar 0,001 (p < 0,05) dan nilai t sebesar 9,000 (thitung >2,042) yang berarti ada perbedaan intensitas nyeri post sectio caesarea sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi Lavender secara inhalasi di RSUD Dr. Adhyatma MPH Semarang Tahun 2013. Dari hasil penelitian ini diharapkan bidan mengalikasikan pemberian aromaterapi sebagai terapi komplementer untuk menurunkan nyeri, dan bagi masyarakat juga diharapkan untuk memberikan dukungan moral kepada ibu post sectio caesarea untuk menggunakan aromaterapi sebagai penurun nyeri.