Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GANGGUAN KESEHATAN KULIT PADA PEMULUNG DAN FAKTOR PENENTUNYA DI TPA SUKAWINATAN KOTA PALEMBANG Pitri Noviadi; Tiur Yulanda Siregar; Wanda Shalila May Pratiwi; Listrianah .
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.950

Abstract

Latar belakang : Penyakit kulit merupakan penyakit menular yang dapat dialami oleh pemulung karena risiko dari lingkungan kerjanya dan dapat dicegah dengan membiasakan perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) yang baik. Sanitasi lingkungan dan personal hygiene yang baik juga dapat mencegah timbulnya penyakit kulit. Tujuan penelitian : mengetahui hubungan pengetahuan, penggunaan apd, sanitasi lingkungan dan personal hygiene dengan gangguan kesehatan kulit pada pemulung di tpa sukawinatan kota palembang tahun 2021. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei 2021. Populasi studi penelitian ini adalah pemulung di tpa sukawinatan kota palembang. Sampel dengan jumlah 60 pemulung. Analisis data menggunakan chi-squared test dan Regresi Logistik Berganda. Hasil penelitian : 60 pemulung pada penelitian, sebanyak 40 (66,7%) pemulung mengalami keluhan gangguan kesehatan kulit. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pengetahuan (p-value = 0,027) penggunaan apd (p-value= 0,014) dan personal hygiene dengan gangguan kesehatan kulit (p-value = 0,012). Tidak ada hubungan sanitasi lingkungan dengan gangguan kesehatan kulit (p-value = 0,595). Variabel yang menentukan keluhan gangguan kulit pada pemulung adalah penggunaan APD, dengan Odds Ratio (OR) 6,284 yang artinya pemulung yang menggunakan APD kurang baik akan meningkatkan Risiko sebesar 6,28 kali lebih tinggi untuk mengalami gangguan kulit dibandingkan pemulung yang menggunakan APD dengan baik setelah dikontrol variabel personal higiene. Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan, penggunaan apd, dan personal hygiene dengan gangguan kesehatan kulit pada pemulung di TPA Sukawinatan Kota Palembang tahun 2021. Dan tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan gangguan kesehatan kulit pada pemulung di TPA Sukawinatan Kota Palembang tahun 2021. Variabel yang menentukan keluhan gangguan kulit pada pemulung adalah penggunaan APD. Saran : Diharapkan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang dapat lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada para pemulung dalam pencegahan gangguan kulit dengan menerapkan prinsip-prinsip K3. Diharapkan agar pemulung dapat meningkatkan kesadaran diri untuk menggunakan alat pelindung diri yang lengkap serta lebih memperhatikan personal hygiene dan kondisi sanitasi lingkungan.
ANALISIS KUALITAS AGAR AIR CUCIAN BERAS MERAH SEBAGAI MEDIUM PERTUMBUHAN ASPERGILLUS NIGER Dian Adhe Bianggo Naue; Dahliyah Hayati; Rizka Tri Andini; Bella Ananda Putri; Rini Rubiarti; Listrianah .
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.955

Abstract

Latar Belakang:Aspergillus niger berperan penting dalam teknologiindustri pangan karena memiliki banyak manfaat, diantaranya: dipakai dalam proses produksi asam sitrat, untuk menganalisa metabolisme pada jamur dan aktivitas enzimatis. Jamur A.niger ini juga bersifat patogen, karenamenjadipenyebab utama terjadinya otomikosis. Medium pertumbuhan yang umum digunakan untukjamur A.niger ialah SDA (Saboroud Dextrose Agar). SDA merupakan modifikasi dari Dextrose Agar dengan Sabouraud. SDA berfungsi untuk media pertumbuhan jamur dan menghambat pertumbuhan bakteri. Beras merah dapat menjadi salah satualternatif bahan pokok pembuatan medium pertumbuhan jamur karena mengandung karbohidrat, protein, glutein, dan vitamin yang tinggi. Metode:Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodeeksperimental, dimana untuk mengetahui pertumbuhan A.niger dilakukan dengan pengamatan diameter koloni pada Air Cucian Beras Merah Agar (ACBMA) di konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif menggunakan grafik garis. Hasil:Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah media alternatif dari air cucian beras merah dapat digunakan sebagai media alternatif SDA untuk pertumbuhan jamur Aspergillus niger pada konsentrasi 90% dimana pada konsentrasi tersebut pertumbuhan koloni jamur menyerupai perumbuhan pada media kontrol SDA. Kesimpulan: Agar cucian beras merah dapat digunakan sebagai media alternatif SDA untuk pertumbuhan jamur Aspergillus niger
ANALISIS KUALITAS APLIKASI KESEHATAN MENGGUNAKAN MODEL OVERALL USER EXPERIENCE (UX) DAN KONSEP CONTINUANCE INTENTION Dahliyah Hayati; Dian Adhe Bianggo Naue; Sonlimar Mangunsong; Trisna Yuniarti; Athur Bayunata; Listrianah .
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.961

Abstract

Latar Belakang: Kondisi pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan terutama kondisi imunitas tubuh. Dengan teknologi yang semakin canggih, masyarakat dapat memilih aplikasi pencatat kesehatan berbasis IT dengan infrastruktur yang memadai langsung dari smartphone. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi interaksi antara manusia dengan sistem (human computer interaction) dan hubungannya dengan kualitas pengalaman pemakaian. Dalam usaha meningkatkan produk, User Experience (UX) merupakan salah satu hal yang penting. Konsep dari model user experience (UX) memberikan aspek efisiensi dan efektivitas serta nilai estetika, perasaan senang atau ketertarikan. Metode: Penelitian dilakukan dengan penggabungan model Overall User Experience (UX) dan konsep Continuance Intention (CI). Hasil: Dari penelitian yang dilakukan didapat bahwa Samsung Health dan Google fit mengalami perbedaan. Untuk Samsung Health terdapat satu variabel yaitu user value yang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap penilaian pengguna pada keseluruhan UX dan konsep CI. Pada google fit terdapat dua variabel yang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keseluruhan UX dan CI, yaitu user value dan usability. Hal ini dapat disebabkan terjadinya perbedaan ekspektasi dan harapan pengguna terhadap aplikasi yang digunakan tersebut. Dari kedua data preferensi pengguna terhadap UX dan CI, variabel yang berpengaruh secara signfikan terhadap kedua aplikasi adalah affect atau penampilan aplikasi. Kesimpulan: Dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa prioritas indikator yang terdapat pada aplikasi yang perlu diperhatikan adalah simplicity, attractiveness, customer need dan pleasure. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpukan juga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara user experience dan juga keberlanjutan penggunaan. Hal ini perlu dijadikan pertimbangan bagi perusahaan pengembang dalam meningkatkan produk-produk aplikasi mereka selanjutnya.