Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN IMPORTASI PADA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI BOJONEGORO Bayu Mustika Borneo; Dwi Nurma Heitasari; Tri Warcono Adi
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 11 No 2 (2021): Inovatif Vol. 11 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v11i2.3667

Abstract

Balanced scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang dilihat dari sisi keuangan dan non keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja KPPBC yang meliputi perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data primer maupun sekunder. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan kuesioner. Ukuran pada setiap perspektif sebagai operasionalisasi variabel yaitu: untuk perspektif keuangan meliputi pertumbuhan penerimaan bea masuk, tingkat pengeluaran dan efisiensi; untuk perspektif pelanggan meliputi customer satisfaction; untuk perspektif bisnis internal meliputi waktu tunggu dan kinerja pelayanan dan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan meliputi peningkatan kapabilitas dan kepuasan pegawai. Untuk mengukur kepuasan pelanggan dan kepuasan pegawai menggunakan survey, yaitu pada kepuasan pelanggan menggunakan purposive sampling dan kepuasan pegawai menggunakan stratified random sampling. Setelah dilakukan penelitian menunjukkan total kinerja importasi KPPBC berdasarkan perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif keuangan, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah 87%. Dengan presentasi perspektif keuangan 100%, perspektif pelanggan 4,46, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 63%, sedangkan perspektif dengan kinerja terendah terdapat pada perspektif proses bisnis internal dengan capaian 53%. Perspektif keuangan dan pelanggan telah mencapai target dan perspektif pembelajaran dan bisnis internal belum mencapai target.
Selecting Supplier with Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS): A Case Study at PT. Perta Daya Gas Semarang Dwi Nurma Heitasari; Tri Warcono Adi
The Eastasouth Management and Business Vol. 1 No. 02 (2023): The Eastasouth Management and Business (ESMB)
Publisher : Eastasouth Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/esmb.v1i02.44

Abstract

Supplier is an important part of the supply chain. The appropriate supplier would maintain the company's competitive advantage, and multi-criteria decision-making is applied in selecting suppliers. PT. Perta Daya Gas is a company that provides infrastructure and storage services for compressed natural gas. Machines are needed for operational activities that need components; one is the exhaust manifold. There are some considerations in selecting an exhaust manifold supplier, such as quality, delivery, price, and company conditions. Selecting suppliers use the Analytical Hierarchy Process (AHP) method for weighting, then continue to rank suppliers using the Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. Based on the AHP method, quality has the highest weight of 54.9%, and the highest weight on sub-criteria is the specification, 38.2%. Based on the TOPSIS method, PT. A has the highest preference value of 0.712. It shows that PT A is the best supplier, which could be prioritized in fulfilling the supply exhaust manifold in PT Perta Daya Gas